Setelah bersiap kedua kakak beradik ini pergi mencari makan malam di luar. Zaira dan Zein sangat bahagia bisa menghabiskan waktu di luar bersama. Sudah lama sekali mereka berdua tidak bisa makan di luar. Jangankan makan di luar di rumah mereka bisa makan saja mereka sudah bersyukur. Penghasilan dari toko bunga tidak seberapa, membuat Zaira harus berhemat. Karena ayahnya hanya membiayai kuliah mereka saja tanpa memberikan uang saku.
Satu-satunya alasan Tama menyekolahkan anaknya adalah karena ia ingin setelah mereka lulus dan akan bekerja nanti. Saat itu giliran anak-anaknya lah yang bekerja. Anggap saja jika saat ini ia sedang menabung untuk masa tuanya. Sungguh luar biasa bukan rencana Tama.
Namun, jika Tama mempunyai rencana maka Zaira dan juga Zein mempunyai rencana. Jika suatu saat nanti mereka telah lulus dan memiliki bekal, maka saat itulah mereka akan melarikan diri dari Tama dan juga Mirna. Mereka tidak akan menjadi sapi perah untuk Tama apalagi Mirna.
Awalnya Zaira maupun Zein tidak tidak mengetahui rencana dari Tama dan juga Mirna ini. Namun, setelah mereka mendengar percakapan kedua makhluk durjana ini secara tidak sengaja, akhirnya mereka memutuskan untuk membuat rencana juga yaitu melarikan diri disaat yang tepat.
"Aku senang sekali akhirnya, aku bisa makan enak," ucap Zein, mereka berdua saat ini tengah makan nasi goreng di tenda pinggir jalan. Makan di tempat itu saja sudah membuat kedua kakak beradik ini sangat senang.
*
*
*
"Dimana Zayan?" tanya Rayan.
"Dia bilang ingin pergi keluar untuk membeli makanan, apa dia belum pulang?" tanya Nara.
"Sejak makan malam tadi aku tidak melihatnya," jawab Rayan, saat keduanya sedang berpikir Rafasya lewat untuk mengambil air minum ke belakang.
"Rafa, Aunty pikir kau pergi bersama dengan Zayan?" Mendengar namanya dipanggil Rafa pun menghampiri Rayan dan Nara.
"Dari tadi aku di kamar, tugasku banyak sekali," jawab Rafa.
"Lalu pergi kemana anak itu?"
"Ya ampun perasaanku jadi tidak enak," ucap Nara.
"Kita tunggu saja, lagi pula dia itu laki-laki mana dia pasti bisa menjaga dirinya," ucap Rayan, menenangkan Nara. Walaupun sebenarnya ia juga merasa khawatir pada putranya.
Sebagai seorang pengusaha sukses tentu Rayan mempunyai banyak musuh dan juga saingan dalam usahanya. Itulah yang membuat Rayan khawatir pada putranya. Ia pun diam-diam meminta orang untuk mencari Zayan.
*
*
*
"Keluarlah kalian!!! Aku tahu sejak tadi kalian mengikutiku," ucap Zayan, yang kini sedang berada di jalanan yang sepi. Zayan curiga saat ia keluar dari mini market ban motornya tiba-tiba sudah kempes dan tidak bisa dipakai. Dan sialnya Zayan lupa membawa ponsel, jadi ia tidak bisa menghubungi orang rumah. Jadi ia berinisiatif untuk mencari taksi saja untuk pulang.
Namun, baru beberapa langkah saja Zayan berjalan. Ada beberapa orang yang mengikutinya. Zayan jika orang yang mengikutinya bukanlah orang yang mempunyai niat baik untuk itu Zayan sengaja pergi menjauh dari tempat itu. Dan dengan bodohnya Zayan malah sengaja memancing orang-orang yang mengikutinya ke tempat yang sepi, tadinya ia bermaksud untuk memberi pelajaran orang-orang yang sudah mengikutinya. Namun, ternyata perhitungannya salah karena ternyata orang yang mengikutinya berjumlah banyak.
"Sial...!!!" umpat Zayan.
"Dasar bocah tengik! habislah kau ... Serang dia !!!" ucap salah satu dari mereka yang Zayan duga adalah ketua dari komplotan orang yang menyerangnya.
"Aku tidak takut ... !!! jawab Zayan, sebagai seorang pewaris keluarga Guntara tentu Zayan sudah dibekali dengan ilmu bela diri. Ia bahkan bisa mengalahkan sepuluh orang sekaligus.
Akan tetapi sepertinya orang yang menyerang Zayan telah mengetahui kemampuan cahaya untuk itu orang itu menyiapkan orang yang cukup banyak untuk menyerang Zayan, hingga Zayan kewalahan.
Tubuh Zayan terluka ia pun banyak terkena banyak pukulan, "Bagaimana rasanya Tuan Muda," ejek salah satu dari mereka sambil tertawa.
"Rasanya sangat nikmat, pukulan kalian tidak ada apa-apanya untukku," jawab Zayan yang terkapar tidak berdaya. Namun ia tidak mau memperlihatkan kelemahannya dihadapan orang-orang ini.
"Benarkah! baiklah kalau begitu ... Rasakan ini!!!" Sebuah balok kayu hendak dilayangkan pada Zayan. Zayan pasrah dan menutup matanya. Namun, tiba-tiba ada sebuah tendangan mendarat pada orang yang akan menyerang Zayan.
"Hanya seorang pengecut saja, yang berani melawan satu orang dengan keroyokan seperti ini!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Keser Galby
siapa y kira²
2023-01-25
0
Keser Galby
sungguh gila ayah durjana😤
2023-01-25
0
Mamh Rahma
ap mungkin zaira🤔
2023-01-24
0