Setelah selesai sarapan, kini mereka bertiga pergi ke kampus. Zaira berada di belakang sedangkan Zayan dan Rafa berada di depan. Zaira terlihat fokus membaca bukunya, tanpa mempedulikan dua pria aneh yang ada didepannya.
Andaikan waktu bisa diputar kembali, ingin sekali Zaira menarik ucapannya dan tidak mengatakan jika ia menyukai pria seperti Zayan. Hingga saat itu ia berdoa pada Tuhan ingin mempunyai suami seperti Zayan. Dan ternyata doanya itu dikabulkan oleh Tuhan. Ia benar-benar menikah dengan Zayan. Namun dengan cara yang ekstrim.
"Hei Mickey, kau masih bernafas kan? Sejak tadi kau hanya diam saja," tanya Zayan sambil menoleh kebelakang.
"Aku masih hidup dan juga masih bernafas, memangnya kenapa?" ketus Zaira.
"Ahh syukurlah kalau kau masih bernafas, aku hanya takut baru saja kemarin aku menikah dan hari ini aku menjadi duda." jawab Zayan.
"kau tidak akan rugi jika kau menjadi duda," ucap Zaira.
"Siapa bilang, hei gelarku yang dulu adalah pemuda tampan dan menawan akan berubah menjadi hot duda," jawaban Zayan sungguh membuat aliran darah Zaira menjadi tidak lancar bahkan jantungnya pun berdetak semakin kencang serta ginjalnya pun sampai lupa dengan fungsinya.
Rafa yang sudah terbiasa dengan Zayan hanya tertawa terbahak-bahak saja, sedangkan Zaira sejak bicara dengan Zayan, kini ia tidak bisa lagi berpikir dengan benar karena memang suaminya ini adalah makhluk durjana yang tak terkira.
"Terserah kau saja, adan asal kau tahu saja. Aku lebih suka jika mulutmu yang menyebalkan itu ditutup rapat saja!"
Zayan langsung membalikan tubuhnya ke belakang dan melihat Zaira yang sedang cemberut kesal. Kau bilang jika kau suka bibirku yang indah ini ditutup saja?"
"Benar?"
"Sudahlah jangan bohong, kau padahal dalam hati kau menginginkanku untuk menciummu," ucap Zayan sambil tersenyum ke arah Zaira.
"Jangan mengada-ada, aku tidak pernah menginginkanmu,"
"Aku tidak percaya,"
"Terserah!"
"Uhhh ... kau sangat galak aku jadi gemas." Zayan malah dengan sengaja mendekatkan tubuhnya dan mencubit pipi Zaira sambil tertawa.
"Hentikan!" Zaira menepuk-nepuk tangan Zayan dengan kesal. Zayan pun melepaskannya sambil tertawa ke arah Zayan yang memang sangat suka membuatnya kesal.
"Dasar telur ayam menyebalkan!
*
*
*
Kini mereka bertiga sudah sampai di kampus, jika Zayan dan Rafa disambut dengan ramah, lain hal dengan Zaira yang terlihat dicemooh karena dianggap berhasil menikah dengan Zayan, yang menurut mereka Zaira lah yang sudah menjebak Zayan agar bisa memiliki Zayan.
"Siapa yang menjebak siapa, dasar menyebalkan." gumam Zaira saat mendengar ada salah satu orang yang mengejeknya.
"Hei kalian semua! Dengarkan aku, asal kalian tahu saja gadis pendek ini sama sekali tidak menjebak ku. Justru dia dia yang menolongku, dan akhirnya karena kesalahpahaman kami disangka yang tidak-tidak! Jika dari kalian ada yang berani bicara yang tidak-tidak tentangnya, awas saja kalian akan berhadapan denganku!" ucap Zayan seperti sedang pidato saja.
"Ayo Mickey," ajak Zayan sambil menuntunnya masuk ke dalam, dan setelah tidak ada siapa-siapa Zayan pun mengatakan sesuatu padanya.
"Mulai sekarang kau jangan takut lagi jika ada yang menggangumu, beritahu saja aku. Maka aku Zayan Guntara akan melindungimu," ucapnya seperti seorang pahlawan bertopeng yang sudah menyelamatkan seorang gadis dalam bahaya.
"Berhenti bersikap seperti itu kau terlihat sangat mengegelikan, lagi pula aku tidak takut pada siapapun. Jadi kau tidak perlu repot-repot melindungiku," bantah Zaira.
"Ahhh kau ini, bersikaplah imut. Agar aku bisa terlihat gagah dan juga keren. Kau membuatku terlihat tidak berguna saja!"
"Lalu aku harus bagaimana? Memang pada kenyataannya aku tidak takut pada mereka.
"Pokoknya kau harus takut!"
"Tidak mau!
"Astaga, kau ini. Pokoknya jika ada yang mengganggumu kau harus memberi tahuku. Kalau perlu datanglah dan menangis padaku!"
"Ahhh dasar ayam gila! Kenapa aku harus melakukan itu!' Zaira semakin kesal dan semakin tidak mengerti dengan apa yang ada dalam pikiran Zayan.
"Pokoknya jika nanti ada yang mengganggumu, larilah kedalam pelukanku dan bilang. zayan sayang aku sangat sedih karena mereka mengejekku, tolong aku suamiku ... " Zayan berkata seperti sedang mengajarkan sebuah drama pada Zaira.
"Aku tidak mau, itu sangat menggelikan!" Zaira bergidik membayangkannya.
"Kau harus seperti itu pokoknya, awas kalau kau tidak mau!"
"Memangnya jika aku melakukan hal seperti itu padamu, kau mau apa?"
"Tentu saja aku akan menertawakanmu, memangnya apalagi. Jarang-jarang ada gadis galak yang memeluk ku sambil menangis," Zayan berkata sambil tertawa.
"Oh ya ampun dia memang benar-benar ayam gila ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ati Pct
astogeeee 🤣🤣🤣🤣🤣sakit perut
2023-04-10
0
Siti Rifqi
😂😂😂
2023-02-12
0
Defi
Zayan sikapmu benar2 memacu adrenalin dan menguras emosi 😅🤣🤣
2023-01-25
0