Setelah sekian lama menantikan pengumuman, akhirnya salah satu dari panitia penyelenggara lomba mulai keluar dari ruangannya dan menempelkan beberapa kertas besar yang berisikan dengan nomor-nomor peserta yang telah lolos dalam audisi pencarian bakat periode ke XX.
Para peserta yang berjumlah hampir seribu ini, kini mulai berkerumun dan berdesak-desakan untuk melihat pengumumnan itu. Begitu juga dengan Ken dan Oichi yang berusaha untuk melihatnya.
Namun tak sengaja Oichi malah terdorong oleh seorang peserta dan malah membuatnya terjatuh terduduk di atas lantai. Ken yang menyadarinya jika teman yang baru dikenalinya beberapa saat yang lalu sudah terjatuh, kini mulai mengulurkan tangannya untuk membantu Oichi berdiri kembali.
"Terima kasih, Ken-kun ..." sahut Oichi menerima uluran tangan dari Ken.
"Hhm. Ya sudah, lebih baik kita melihat nanti saja saat sudah sepi. Sebaiknya kita menunggu saja dulu. Tulisan sekecil itu tak akan terlihat jika 1000 orang mengerumuninya." ucap Ken memutuskan untuk menunggu saja.
Pemuda berprnampilan keren dengan gaya rambut yang mirip seorang idol itu melenggang dengan langkah lebar mendekati sebuah bangku dan duduk kembali di bangku panjang itu.
Oichi mengikuti Ken dan mulai duduk di sampingnya. Mereka menantikan kerumunan itu bersama-sama sambil menikmati sebungkus keripik kentang milik Ken.
"Apa kakak anak band?" tanya Oichi yang sebenarnya cukup penasaran.
Karena penampilan Ken cukup mencolok jika dia adalah seorang murid SMU biasa. Atau mungkin Ken memang sengaja merubah penampilannya hanya karena sedang mengikuti sebuah audisi saja. Entahlah ...
"Iya. Aku dan teman-temanku membuat sebuah band kecil. Dan sebenarnya baru saja terbentuk sih. Hehe ..." sahut Ken dengan kekehan kecilnya sambil membuka minuman kalengnya dan meneguknya.
"Keren sekali ya. Kalian pasti akan menjadi besar suatu saat nanti!" ucap Oichi merasa begitu takjub.
"Semoga saja. Semoga saja kami juga bisa selalu bersama saat di universitas nanti. Karena aku bermimpi untuk bisa memiliki lagu sendiri, dan kami akan menampilkannya bersama-sama." ucap Ken penuh harap.
"Hhm! Aku yakin dengan kemampuan dan tekad yang kakak miliki, kakak dan teman-teman kakak pasti bisa melakukannya bersama-sama!" ucap Oichi masih merasa mengagumi Ken yang terlihat begitu mencintai musik.
Bodoh sekali kamu, Oichi! Tau apa kamu soal mimpi dan harapan?! Memberikan semangat untuk orang lain terasa begitu mudah. Padahal sebenarnya jika untuk melakukannya pada diri sendiri, semua itu akan terasa sangat berat. Dan orang hina seperti diriku mana pantas untuk mengeluarkan pendapatnya di depan kakak senior yang sangat sempurna ini?! Sebaiknya kamu diam saja, Oichi! Jaga mulutmu! Jangan sok akrab dengan kakak senior yang sangat bersinar ini! Kamu sangat tidak pantas!!
Batin Oichi memaki dan menampar dirinya sendiri.
"Uhm ... ma-maaf ... anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun." ucap Oichi lirih dan mulai tak percaya diri lagi ketika mengingat perlakuan semua orang yang sangat buruk kepada dirinya sebelum dia bertemu dengan sistem dan Cornor.
Oichi mulai menunduk dan memandangi kedua jemarinya yang saling bertaut di atas pangkuannya, yang sesekali memainkan kukunya yang polos.
"Kau benar, Oichi. Aku harus berhasil! Aku akan memiliki sebuah band yang akan dikenal oleh semua orang dan aku akan menyanyikan laguku sendiri kelak!" sahut Ken berbinar dan masih menatap kerumunan para peserta audisi yang mulai berkurang.
"Dan satu lagi! Panggil saja aku Ken! Usia kita hanya bertaut satu tahun. Jadi tak masalah jika kita berbicara santai saja." imbuh Ken dengan santai dan sepertinya memang berharap untuk tetap berteman dengan Oichi. "Oh iya, kita lihat pengumumannya yuk! Sudah mulai sepi nih!"
Setelah menunggu hampir satu jam kerumunan itu akhirnya mulai sepi, dan Ken mulai bangkit dari tempat duduknya untuk mendekati sebuah papan raksasa yang telah ditempelkan dengan beberapa lembar kertas pengumuman peserta audisi yang telah lolos.
Oichi dengan langkah ragu mulai mengikuti Ken untuk melihat papan pengumuman itu. Cukup banyak yang lolos audisi, mungkin ada 50 orang. Mereka berdua mulai mencari nomor mereka apakah juga tertulis disana, hingga akhirnya Ken malah menemukan nomor Oichi.
"727 ... Oichi-chan! Kamu lolos audisi!!" pekik Ken berbinar, seakan dia sendirilah yang telah lolos dalam audisi kali ini. "Selamat ya!! Kamu berhasil!!" imbuhnya menatap gadis yang sedang memasang ekspresi kebingungan di hadapannya.
"Aku? Lolos?" gumam Oichi menuding dirinya sendiri dengan ekpresi kebingungan, seakan masih tidak mempercayai semua ini. "Ahhh ... benarkah itu? Syukurlah ..."
Gumamnya kembali melihat nomor itu untuk memastikannya kembali, jika Ken tidak salah lihat. Dan ternyata nomor peserta Oichi memang benar-benar tertulis di papan itu. Menandakan jika dirinya telah lolos audisi.
Syukurlah aku lolos. Dan itu artinya misiku berhasil, dan aku tidak akan mendapatkan sebuah pinalti. Huft ... lega sekali ...
Batin Oichi menghembuskan nafas penuh kelegaan.
"Bagaimana dengan kamu, Ken? Kamu pasti juga lolos kan?" tanya Oichi mulai berbinar menatap Ken.
"Entahlah. Aku masih belum menemukan nomorku." sahut Ken berusaha untuk mencari nomornya kembali.
"Hhm! Ayo kita cari lagi bersama!" sahut Ochi kembali mencari nomor peserta Ken.
Namun sudah sekian lama mereka mencari bersama, bahkan entah sudah keberapa kalinya mereka membaca ulang semua kertas itu. Dan mereka tetap saja tidak menemukan nomor Ken tertera disana.
"Aku gagal." gumam Ken datar dan mulai berbalik memunggungi papan itu. "Ya sudah. Tidak masalah kok. Ayo kita segera pulang!"
"Eh? Tap-tapi ... pasti ada kesalahan. Suaramu sangat bagus, aku tidak sengaja mendengarnya saat kamu berlatih tadi ..."
"Hehe ... mungkin aku memang tidak berjodoh dengan Diamond Entertaiment. Tidak masalah kok. Harapan dan impianku akan tetap aku kejar meskipun tidak bersama agensi ini." ucap Ken tanpa merasa kecewa sama sekali.
Mereka berdua melenggang bersama mendatangi sebuah halte.
"Kamu tetaplah maju dan jadilah idol yang baik! Fighting, Oichi-chan!!" ucap Ken dengan wajah cerianya
"Te-terima kasih."
"Ya sudah! Aku akan segera pulang saja!! Aku lelah sekali! Bye!!" ucap Ken mulai menghadang sebuah taxi yang kebetulan melewati mereka.
"Ken ..." sergah Oichi yang sukses membuat Ken terhenti saat dia mulai membuka pintu taxi berwarna kuning lembut itu.
"Ya?"
"Biar bagaimanapun aku berhasil karena kamu. Jadi ... bolehkah aku membalasnya sedikit saja? Aku ... akan mentraktirmu ..." ucap Oichi memberanikan diri.
Karena bagaimanapun Ken sangat berperan saat audisi ini. Karena pesan dari Ken-lah, Oichi bisa mengatasi kegugupannya saat menyanyi dan menari di hadapan para juri itu.
Ken tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi, "Baiklah. Aku akan menghubingimu jika aku memiliki waktu. Sampai jumpa!"
"Hhm. Sampai jumpa!"
Setelah mengatakan hal itu Ken segera memasuki taxi itu dan meninggalkan Oichi.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Elok Fauziah
Nggak papa Ken, gagal adalah awal kesuksesan. Mungkin disini bukan rezekimu, Tapi ditempat lain. Next Time coba lagi💪🏻
2023-05-15
0
Elok Fauziah
Selamat Oichi🥳🥳🥳🎉🎉🎉
2023-05-15
1
🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️
loh tapi udah tukeran nomer kan mereka
2023-03-30
0