Ibu...

Paling tidak, kini Win tak hanya satu-satunya orang yang menjadi teman Fina-Win bisa menjadi teman, sahabat, pacar, atau apapun itu yang Fina butuhkan. Fina sekarang punya Fuji dan Letta. Mereka bertiga menjadi akrab, bahkan hingga membuat grup Whats-App bernama “The Girls”.

Mereka bertiga membuat janji temu di kantin dan sepakat untuk saling membawa bekal dari rumah. Fina membawa mie goreng dengan telor ceplok. Menu paling praktis. Tapi kalau soal rasa? jangan dianggap remeh.

“Mau pesen minum dulu gak?” Letta bertanya. Mereka duduk di salah satu meja kantin, memisah dengan geng cowok. 3 ompreng nasi dengan beragam beragam nampak di atas meja mereka. Kantin, hari apapun selalu ramai. Jadi tak perlu ditanyakan lagi kondisinya.

“Harusnya sih, iya. Gak ada yang punya minum, kan? Minum gue juga udah habis dipintain cowok-cowok.. Tapi rame gitu lo mau ngantri?” Fuji menunjuk antrian di tukang minuman yang berjubel dengan dagunya.

“Gak pa-pa deh. Dari pada gak dapet minum. Gue gak bisa makan gak ada minum. Kalian kayak biasa kan?”

Fina mengiyakan.

“Gue pesenin ya, bentar. Kalian makan duluan aja.” Letta segera bergegas untuk membeli minum yang biasa mereka pesan.

“Letta tuh kayak gitu. Loyalnya kelewatan.” Fuji memberitahu Fina karakter Letta.

“Antara loyal sama kehausan, sih.” gurau Fina, ia sudah mulai cekatan dengan keduanya.

“Iya juga, sih.” Mereka berdua tertawa.

Fuji membuka tutup ompreng miliknya, melihatkan nasi dan ayam bumbu kecap yang menggoda.

“Kamsahamni—“ Baru saja Fuji ingin melahap nasi dan potongan ayam di sendoknya, seseorang lebih dulu menyambarnya, mengambil suapan pertama Fuji dari belakang. Dery. Kepala cowok itu muncul dari belakang, menyesuaikan tubuhnya dengan posisi duduk Fuji.

“Em... Enak banget. Siapa yang masak?” ucap Dery tanpa dosa seraya membaham makanan di mulutnya.

Fina meraih tangan Fuji yang terletak di atas meja, seperti sedang memberikan kekuatan. “Yang tabah, ya.” Katanya dengan tampang sedih.

Fuji mengangguk dengan wajah memelas. Dari arah belakang datang satu cowok lagi.

“Aku juga mau dong disuapin.” Win menggoda Fina. Matanya tertuju ke satu ompreng lagi yang masih tertutup rapat. “Ini punya siapa?” Win mencoba menyentuh ompreng itu, namun lansung ditentang oleh Fuji.

“Jangan!! Itu punya Letta!” Fuji. berancang-ancang, tangannya menjulur ke depan, memberi peringatan.

“Yang ini aja, nih.” Fina melayangkan sesendok mie ke arah Win.

Win membuka mulutnya dan berperangi manja seperti anak bayi. “Am.. Lagi dong, Mah.”

“HEH!!” Dery menyahut. “Kok udah Mama-Papa?”

“E-enggak gitu maksudnya, Der.” Win bingung menjelaskan ke Dery yang tulalit.

Sesaat kemudian Letta datang membawa 3 buah minuman dengan 2 balik. “Akhirnya...”

“Udah kalian balik kandang sana. Jangan ganggu kita lagi makan.” Fuji mengusir Dery dan Win. Yang diusir menurut, kembali ke tempat asalnya.

“Lo bawa apa, Let?” Fina penasaran dengan ompreng Letta yang belum tersentuh angin sedikitpun.

Letta membuka tutup omprengnya. “Tadaaaa.....”

Seketika ekspresi bahagia Fina luntur. Nasi Goreng nanas. Makanan favorit keluarganya yang biasa dibuatkan ibunya.

“Nasi goreng? Pake apa itu? Fuji tampak heran melihat campuran di nasi goreng milik Letta.

“Pake nanas.”

“Hah? Nanas? Emang enak?”

“Enak! Coba deh.”

Fuji mencicipi. Ternyata Letta tak berbohong. Nasi goreng dipadukan dengan nanas menciptakan cita rasa sendiri yang lezat.

“Fin, mau coba?” Letta menawarkan Fina.

Fina terbangun dari lamunannya. Ia menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri. “Enggak, deh. Udah pernah coba. Enak, Kok.” Fina pun setuju dengan Letta. Nasi goreng nanas adalah resep yang enak.

...***

...

Fina pulang ke rumah dengan energi yang sudah tersedot karena melihat nasi goreng nanas milik Letta. Selalu ada kenangan di nasi goreng nanas. Kenangan manis. Saking manisnya, menjadi pahit ketika kemanisannya itu berakhir.

Fina membuka gagang pintu rumah. Ia berjalan dengan tubuh seperti tanpa tulang ke dalam kamarnya. Di ambang pintu kamarnya, Fina berdiri. Termenung. Padangannya lurus menatap ranjang biasa tempat tidur. Dulu, sebelum merasakan pedihnya kehilangan, sebelum ombak menghantam, Fina seringkali tertidur di pangkuan Ibunya, di atas ranjang tersebut. Dibelai lembut sembari diputarkan musik menenangkan. Fina masih ingat betul setiap betapa lentik jari-jemari ibunya mengusap rambutnya, dan betapa teduhnya alunan musik di setiap notnya.

Ranjang tidur dia yang kini kosong melemparkannya kembali ke masa indah itu.

“Bu, nanti kalau Fina udah besar, Ibu tetap sama Fina, kan?” tanya Fina yang kala itu masih berusia 7 tahun. I menengadah ke atas, menatap wajah ibunya dari pangkuannya.

Musik terus mengalir, memberi ketenangan.

Nadia hanya bisa membalas dengan senyuman. Takdir tak ada yang tahu. Fina masih terlalu kecil untuk mendapat jawaban itu.

Nadia tak berhenti mengusap pangkal kepala Fina dengan penuh kasih.

“Fina takut Ibu pergi. Kalau Ibu pergi, nanti siapa yang masakin nasi goreng nanas buat Fina?” Fina kecil kembali berceloteh sesukanya.

“Nanti kamu akan tumbuh menjadi perempuan dewasa yang hebat, Fina. Yang bisa masak nasi goreng nanas sendiri, lebih enak dari pada buatan Ibu.”

“Terus siapa yang elus-elus rambut Fina? Fina gak mau elus-elus sendiri.” Fina memanyun kan bibirnya, sambil melipat tangan di dada.

Nadia tergelak melihat perangai anak tercintanya itu.

“Nanti kamu akan bertemu orang yang mencintaimu dengan tulus. Yang akan mengelus-elus rambutmu lebih lembut dari Ibu,” ucap Nadia. Suara halusnya tak kalah menghanyutkan dengan musik relaksasi.

Nadia menunduk, mendapati anaknya sudah tertidur lelap. Nadia menyunggingkan sebuah senyuman. Ia tetap menjalankan tugasnya yaitu mengelus-elus rambt Fina diantara iringan musik, tak mau mengganggu kenyamanan putri kecilnya.

Seseorang yang tulus yang akan mengelus rambutmu lebih lembut dari Ibu? Sayangnya Fina tak sempat mendengar ucapan itu.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!