Pamit

Angkasa tentu saja langsung menghempas tangan Rembulan karena menurutnya Ia itu lebih menyukai Senjana, meskipun anak kecil itu terlihat lebih cengeng dan juga manja tetapi itu yang ia sukai karena menurutnya Rembulan itu terlalu paksa dewasa.

"kamu bisa tidak jangan pegang-pegang, lebih baik menjauh dariku saja?"omel Angkasa dengan tatapan matanya yang begitu tajam.

Senjana tidak terima ketika saudara kembarnya diperlakukan seperti itu maka dari itu Ia datang kemudian menginjak kaki Angkasa dengan begitu keras membuat anak tersebut meringis kesakitan, sedangkan Arkan hanya menggelengkan kepalanya karena dirinya sangat tahu kalau Senjana itu bakalan berubah menjadi garang kalau ada yang berani menyakiti Rembulan seperti tadi.

"kamu ya, Kenapa sih pakai acara marah-marah kepada Kak Rembulan segala? pergi sana Jangan muncul lagi di sini Dasar anak nakal sukanya mengganggu anak kecil, Kak Arkan juga keterlaluan deh masa iya bawa temannya seperti itu!"omel Senjana tidak terima.

Angkasa tentu saja mendengus kesal karena menurutnya senja itu sangat menyebalkan untung juga manis, maka dari itu ia memilih untuk pergi lebih dulu sebab kebetulan anak buah dari orang tuanya itu sudah datang ke tempat itu.

"maaf tuan muda, Anda disuruh menjauh dari kediaman ini sekarang juga! "perintah Baron yang merupakan orang yang selalu mengawasi Angkasa di manapun dirinya berada.

Angkasa mengerutkan keningnya ketika mendengar perintah seperti itu sebab selama ini orang tuanya tidak pernah melarang dengan siapapun dirinya berhubungan meskipun beda kasta sekalipun, tetapi kenapa sekarang ketika ia datang dengan Arkan yang merupakan teman baiknya dan juga teman waktu sekolah tetapi orang tuanya itu malah menyuruh anak buah mereka untuk menjemput dirinya.

"kalian itu kenapa sih datang menjemputku di sini, nanti juga aku bakalan pulang kok karena Arkan saja belum pulang masa iya aku sudah meninggalkan dia sendirian? "omel Angkasa kesal tetapi mereka langsung menyeretnya pergi begitu saja sebab ada masalah darurat yang harus segera mereka kerjakan.

"kalian jangan lupa bawa anaknya Billy ke sini juga karena dia tidak masuk di dalam hal ini, ingat satu lagi jangan sampai rahasia ini menjadi bocor dan semua orang menyadarinya! "perintah Marsel yang merupakan Papa dari Angkasa membuat anaknya itu mengurutkan keningnya karena merasa bingung dengan perintah yang diberikan oleh Papanya tersebut.

"Biarkan saja Pah kalau Arkan masih mau di situ, soalnya yang ulang tahun kan temannya dia tidak mungkin dia pulang!"ujar angkasa karena memang tidak paham sama sekali soal urusan dewasa maka dari itu ia lebih memilih menyuruh Arkan tinggal karena memang anak itu dari tadi hanya menempel kepada Senja.

Marcel menggelengkan kepalanya sebab menurutnya Arkan itu tidak ada sangkut paut dengan masalahnya hari ini karena tujuannya hanya untuk keluarga Leonardo sky, maka dari itu ia harus bisa membawa anak itu keluar dari rumah megah tersebut yang sedang melakukan pesta ulang tahun lalu kemudian mengeksekusi orang-orang yang ada di dalamnya secara langsung tanpa terkecuali.

"dia tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini dan juga dia tidak boleh mati sebelum waktunya, jadi kamu yang tidak tahu apapun Lebih baik diam dan juga jangan berbicara sekarang ikut Baron pulang! "ujar Marcel tegas membuat angkasa tidak bisa lagi membantah karena menurutnya Papanya Itu seorang yang otoriter apapun yang ia inginkan pasti harus ditepati saat itu juga.

"kamu segera mungkin keluar dari kota ini dan bahwa dia pergi sejauh mungkin Menghilanglah selama dua minggu nanti baru setelah itu kamu kembali setelah saya memberi kabar, tidak boleh menghubungi saya Sebelum saya menghubungi kamu lebih dahulu dan juga usahakan jangan sampai angkasa membaca berita ataupun menonton televisi apapun bagaimanapun caranya."tegas Marcel otomatis baru hanya menganggukan kepalanya karena dirinya sudah tahu jika tuannya itu ingin melakukan apa maka dari itu memang seharusnya ia menghindar lebih dahulu karena kalau sampai ketahuan ya hadirnya tidak akan pernah terbawa-bawa.

Arkan merasa heran ketika dirinya diseret seseorang untuk keluar dari rumah tersebut dan tanpa banyak bicara langsung memasukkannya ke dalam mobil dan mengantarkannya pulang, padahal tadi ia berpamitan kepada Senja untuk pergi ke toilet Jadi sekarang menghilang seperti ini takutnya anak kecil itu bakalan merasa khawatir.

Senjana yang kebingungan mencari Arkan keliling rumah dan alhasil mau tidak mau Rembulan mengikutinya karena tidak tega melihat adiknya itu harus keliling rumah sendirian, kebetulan atau apapun itu yang penting intinya saat ini para penjahat suruhan seseorang yang begitu membenci keluarga Leonardo langsung masuk ke dalam dan melepaskan tembakan yang tertuju kepada Leonardo dan juga istrinya serta para anak buahnya lain dan juga asisten rumah tangganya tanpa terkecuali.

kedua Putri kecil Leonardo yang berada di luar untuk mencari Arkan langsung menghentikan langkah kaki mereka karena mendengar suara tembakan yang begitu ramai di dalam rumah, semua anak-anak yang ada di situ berlari berhamburan keluar dari rumah tersebut karena memang tujuan penjahat tersebut adalah orang-orang dewasa dan orang-orang yang sudah mereka kenali satu persatu untuk dihabisi.

Rembulan adalah gadis yang peka maka dari itu ia mengingat dengan jelas perintah yang diberikan oleh mamanya maka dari itu ia menarik tangan adiknya agar ikut berlari dengan para teman-teman yang lain, karena dengan mereka berbaur ya Otomatis menjawab itu tidak akan pernah menemukan mereka yang penting intinya mereka harus selamat dulu bersembunyi di suatu tempat yang aman barulah mereka mencari tahu apa sebenarnya yang telah terjadi.

Senja ingin menangis dan kembali ke rumah tetapi ketika melihat wajah Rembulan yang sepertinya Tengah menahan emosi langsung membuat adiknya itu menghentikan niatnya,Senjana bukanlah tipe anak kecil yang pembangkang maka dari itu segala macam reaksi yang ditunjukkan oleh orang sekitarnya membuat dirinya akan langsung benar-benar ketakutan dan tidak akan pernah bergerak sama sekali dari tempatnya.

"kakak tadi itu suara kembang api atau apa sih di dalam rumah, Kok aku tidak pernah dengar sama sekali dan bunyinya beda seperti yang dulu Kakak mainkan? "tanya Senjana yang bagaimana ceritanya sampai bisa berubah tidak tahu sama sekali dengan kejadian yang ada di dalam rumah maupun Rembulan mengerutkan keningnya.

"lebih baik kita lari terus nanti kalau sudah capek bilang kalau belum capek ya sudah Pokoknya kita lari tidak boleh berhenti, di sini itu tidak ada yang bisa kita minta tolong karena Mamang bicara kalau kita tinggalnya harus sama nenek bukan sama orang lain! "ujar rembulan membuat Senjana hanya bisa menganggukan kepalanya dan tidak berani membantah apa yang dikatakan oleh kakaknya itu karena memang sangat masuk akal dan juga tidak mungkin untuk dibantah.

"mama, di mana anak-anak? "tanya Leonardo yang dalam keadaan yang sudah sekarat dan ketika melihat istrinya itu pun tergeletak di bawah lantai bersimbah darah.

istrinya itu hanya menggelengkan kepalanya karena memang dirinya tidak tahu sama sekali di mana keberadaan Putri mereka, dan kalaupun pergi mencari rasanya sudah sangat tidak mungkin karena keadaannya yang sudah sangat mengenaskan dan belum lagi para penjahat itu ada di mana-mana di sekeliling rumah itu.

Episodes
1 Prolog
2 Perpisahan
3 Tak Paham
4 Pamit
5 Nirmala
6 Ketemu
7 Months Later
8 Mencari
9 Terkuak
10 Tak percaya
11 Bertemu
12 Rembulan
13 Angkasa Samudra
14 First Time
15 Tak Suka
16 Bertengkar
17 Menghindar
18 Bebas
19 Capek menunggu
20 Tersiksa
21 Usir
22 Terganggu
23 Terbiasa
24 Pencarian
25 Terkejut
26 Hilang
27 Ketahuan
28 Pura-pura
29 Pahlawan Dadakan
30 Pergi
31 Akting
32 Leonardo
33 Sayang
34 Sebulan Tanpamu
35 Kabur
36 Merindukannya
37 Pendekatan
38 Bintang Sky
39 Salah Sangka
40 Waduhhh
41 Kesal
42 Aku Cinta
43 Kangen
44 Berbicara
45 Oh Ya
46 Ada Saja
47 Tolong
48 Aku Mohon
49 ikhlas
50 Apa?
51 Bertemu
52 Mencari
53 Angkasa
54 Bersalah
55 Tidak terima
56 Tipe pria egois
57 Heran
58 Bertemu Nirmala
59 Menolak
60 Singa Betina
61 Bertengkar
62 Tidak Terima
63 Angkasa
64 Benci
65 Menguntit
66 Bab 66
67 Tak percaya
68 Terluka
69 Thanks
70 Berdamai
71 Bertemu
72 Cemburu
73 Berbicara
74 Mencari Tahu
75 Titik terang
76 Pria posesif
77 Manusia Batu
78 Kangen
79 Orang Aneh
80 Ok Baik!
81 Boleh!!
82 Terungkap
83 Arkan
84 Angkasa
85 Memperingatkan
86 Terpaksa
87 Minta Maaf
88 Dekat
89 Sadar Diri
90 Pengakuan
91 Terkuak
92 Sakit,Tuhan
93 Pengakuan
94 Pergi
95 Himawan
96 Pasrah
97 Maaf
98 Baik
99 Pengakuan
100 Bertindak
101 Kampus
102 Biarkan saja
103 Kok Bisa?
104 Panik
105 Kenapa?
106 Kecewa
107 Perang Dingin
108 Sudahlah
109 Harapan
110 Tertangkap
111 Bingung
112 Tenang
113 Curhat
114 Tak Terima
115 Bella Ngamuk
116 Usaha??
117 Emosi
118 Cuek
119 Marah
120 Durhaka
121 Masa Lalu
122 Baron
123 Bisa?
124 Omel
125 P D K T
126 Diabaikan
127 Caper
128 Salah paham
129 Sidang
130 Gangguan
131 Bicara
132 Tolong
133 Terserah
134 Bercanda
135 Oh Tidak
136 Suka Suka
137 Nirmala
138 Bingung
139 Bebas
140 Bisa Pergi
141 Sadar diri
142 Himawan
143 Wijaya Susanto
144 Bertemu
145 Kenyataan
146 Detektif Dadakan
147 Tolong!
148 Apakah?
149 Kenapa?
150 Arkan
151 Maafkan
152 Oh Ya?
153 Tak Apalah
154 Kenapa?
155 Merindukannya...
156 Lancang...
157 Curhat
158 Silahkan Pergi
159 Keras kepala
160 Baiklah!
161 Sudah besar
162 Astaga...
163 Enak Ya?
164 Maaf!
165 Terserah
166 Orang Stress
167 Salah Orang
168 Angkasa
169 Dia
170 Jaga Jarak
171 Tak percaya
172 Keterlaluan
173 Nikmati Hidup
174 Teguran
175 Kenapa
176 Kangen?
177 Senyuman
178 Mengerti
179 Mencoba
180 Mau Apa?
181 Nikah Yuk
182 Suka?
183 Bicara!
184 Sudahlah!
185 Kenapa?
186 Terserah
187 Cieee
188 Terlalu
189 Nirmala
190 iyokah
191 Maafkan
192 Bicara
193 Wah...
194 Kamu mah gitu...
195 Astaga
196 Bahagia
197 Keren...
198 Arkan
199 Astaga
200 Bicara
201 Hubungan?
202 Bertemu Marcel
203 Keren..
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Prolog
2
Perpisahan
3
Tak Paham
4
Pamit
5
Nirmala
6
Ketemu
7
Months Later
8
Mencari
9
Terkuak
10
Tak percaya
11
Bertemu
12
Rembulan
13
Angkasa Samudra
14
First Time
15
Tak Suka
16
Bertengkar
17
Menghindar
18
Bebas
19
Capek menunggu
20
Tersiksa
21
Usir
22
Terganggu
23
Terbiasa
24
Pencarian
25
Terkejut
26
Hilang
27
Ketahuan
28
Pura-pura
29
Pahlawan Dadakan
30
Pergi
31
Akting
32
Leonardo
33
Sayang
34
Sebulan Tanpamu
35
Kabur
36
Merindukannya
37
Pendekatan
38
Bintang Sky
39
Salah Sangka
40
Waduhhh
41
Kesal
42
Aku Cinta
43
Kangen
44
Berbicara
45
Oh Ya
46
Ada Saja
47
Tolong
48
Aku Mohon
49
ikhlas
50
Apa?
51
Bertemu
52
Mencari
53
Angkasa
54
Bersalah
55
Tidak terima
56
Tipe pria egois
57
Heran
58
Bertemu Nirmala
59
Menolak
60
Singa Betina
61
Bertengkar
62
Tidak Terima
63
Angkasa
64
Benci
65
Menguntit
66
Bab 66
67
Tak percaya
68
Terluka
69
Thanks
70
Berdamai
71
Bertemu
72
Cemburu
73
Berbicara
74
Mencari Tahu
75
Titik terang
76
Pria posesif
77
Manusia Batu
78
Kangen
79
Orang Aneh
80
Ok Baik!
81
Boleh!!
82
Terungkap
83
Arkan
84
Angkasa
85
Memperingatkan
86
Terpaksa
87
Minta Maaf
88
Dekat
89
Sadar Diri
90
Pengakuan
91
Terkuak
92
Sakit,Tuhan
93
Pengakuan
94
Pergi
95
Himawan
96
Pasrah
97
Maaf
98
Baik
99
Pengakuan
100
Bertindak
101
Kampus
102
Biarkan saja
103
Kok Bisa?
104
Panik
105
Kenapa?
106
Kecewa
107
Perang Dingin
108
Sudahlah
109
Harapan
110
Tertangkap
111
Bingung
112
Tenang
113
Curhat
114
Tak Terima
115
Bella Ngamuk
116
Usaha??
117
Emosi
118
Cuek
119
Marah
120
Durhaka
121
Masa Lalu
122
Baron
123
Bisa?
124
Omel
125
P D K T
126
Diabaikan
127
Caper
128
Salah paham
129
Sidang
130
Gangguan
131
Bicara
132
Tolong
133
Terserah
134
Bercanda
135
Oh Tidak
136
Suka Suka
137
Nirmala
138
Bingung
139
Bebas
140
Bisa Pergi
141
Sadar diri
142
Himawan
143
Wijaya Susanto
144
Bertemu
145
Kenyataan
146
Detektif Dadakan
147
Tolong!
148
Apakah?
149
Kenapa?
150
Arkan
151
Maafkan
152
Oh Ya?
153
Tak Apalah
154
Kenapa?
155
Merindukannya...
156
Lancang...
157
Curhat
158
Silahkan Pergi
159
Keras kepala
160
Baiklah!
161
Sudah besar
162
Astaga...
163
Enak Ya?
164
Maaf!
165
Terserah
166
Orang Stress
167
Salah Orang
168
Angkasa
169
Dia
170
Jaga Jarak
171
Tak percaya
172
Keterlaluan
173
Nikmati Hidup
174
Teguran
175
Kenapa
176
Kangen?
177
Senyuman
178
Mengerti
179
Mencoba
180
Mau Apa?
181
Nikah Yuk
182
Suka?
183
Bicara!
184
Sudahlah!
185
Kenapa?
186
Terserah
187
Cieee
188
Terlalu
189
Nirmala
190
iyokah
191
Maafkan
192
Bicara
193
Wah...
194
Kamu mah gitu...
195
Astaga
196
Bahagia
197
Keren...
198
Arkan
199
Astaga
200
Bicara
201
Hubungan?
202
Bertemu Marcel
203
Keren..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!