Senja sangat takut dengan ancaman yang dilakukan oleh Rembulan kepadanya membuat Gadis itu sekarang mulai menjaga jarak dengan orang-orang sekitarnya, dan lebih parahnya lagi ketika Angkasa Bertemu Dengannya maka Senjana memilih untuk putar balik atau menghindar ke arah tempat lain.
Bukan karena tidak merasa nyaman dengan kehadiran pria itu hanya saja Senjana sadar kalau sebenarnya Rembulan itu sepertinya tidak suka dirinya dekat dengan Angkasa, ketika ditanya Apakah saudara kembarnya itu menyukai pria tersebut tetapi Rembulan malah marah-marah dan mengatakan kalau dirinya tidak akan pernah tertarik dengan seorang pria sampai kapanpun Sebelum menemukan siapa orang yang telah mencoba untuk menghabisi kedua orang tuanya dan akhirnya membuat mereka terpisah.
"Apakah kakak menyukai pria itu yang selama ini sangat tidak boleh dekat denganku, kalau memangnya Ya sudah aku bakalan menjodohkan kalian?"tanya Senjana ketika kakaknya itu mulai melakukan kekerasan fisik kepadanya dan dirinya saja sempat bingung karena Entah mengapa sepertinya rembulan itu semakin ke sini semakin terlihat begitu Arogan dan juga makin membenci dirinya padahal pertanyaannya kesalahannya itu ada di mana.
"itu bukan urusan kamu karena kakak peringatan sekali lagi kalau sampai kamu dekat dengan pria sebelum kita mengungkap peristiwa yang terjadi 15 tahun silam, maka kakak tidak akan pernah mengakui kamu sebagai seorang adik dan dengan begitu hubungan kita berakhir sudah tidak ada namanya tali persaudaraan lagi! "tegas Rembulan lalu segera pergi dari situ.
Mulai sejak itu senjata mulai menjaga jarak dengan siapapun tidak ingin berbicara sesuatu hal yang tidak perlu, gadis manis yang dulu ceria dan juga manja serta lebih suka bergantung hidup kepada orang lain terlihat kini mulai menjadi seorang yang pendiam dan juga tertutup serta tidak ingin ada orang lain yang dekat ataupun mengobrol dengannya.
Bella yang merupakan teman dekatnya Sanjana merasa kesal karena perubahan sikap dari sahabatnya itu, dirinya ingin Senjana kembali seperti dulu lagi yaitu menjadi seseorang yang ceria dan juga kuat serta tidak terlalu ambil pusing dengan apapun yang terjadi di sekitarnya.
"Kamu itu kenapa sih aku perhatikan semakin ke sini semakin pendiam, kalau kamu takut kepada kakak kamu karena nanti dia kira kamu bakalan dekat sama pria yang ia sukai yaitu sudah kamu tinggal menghindar saja kan?" Tanya Bella suatu saat ketika dirinya berpapasan dengan Senjana.
Terlihat Senjana menggelengkan kepalanya pertanda bahwa dirinya biasa saja tidak ada masalah serius yang berarti Dan intinya ia tidak pernah berubah sejauh ini, hanya saja lebih memilih untuk fokus mengamati keadaan sekitarnya agar tidak membuat kakaknya itu merasa kecewa dengannya.
Rembulan tersenyum penuh kemenangan ketika tahu bahwa Senjana mulai menjaga jarak dengan Angkasa, bahkan lebih parahnya lagi setiap kali mereka bertemu pasti adiknya itu akan melipat pergi dan tentunya itu merupakan sebuah berkah tersendiri baginya.
"aku baik-baik saja dan itu mungkin hanya perasaan kamu saja, kalau misalnya aku sedang tidak baik nanti aku bakalan ngomong ke kamu tetapi sekarang Jangan berpikir yang aneh nanti kamu ketemu sendiri loh! "ledek Senja lalu segera pergi dari situ membuat Bella benar-benar tidak habis pikir ke mana saja yang ia kenal bertahun-tahun lamanya dan juga ke mana sahabatnya itu.
"kamu berubah Senja, entah apa yang membuat kamu berubah tetapi Percayalah aku tidak menyukainya! kalau memang ada sesuatu yang tidak kamu sukai ngomong saja kepadaku karena aku pasti bakalan membantu kamu sebisaku, Tetapi kalau misalnya kamu menghindar yang mana aku tahu kalau kamu itu sebenarnya ada masalah?" lirih Bella.
Senja menepuk pelan punggung Bella sambil tersenyum dan menyiratkan kalau sebenarnya dirinya itu baik-baik saja jadi Gadis itu tidak perlu harus khawatir secara berlebihan, Lalu setelah itu pergi dan juga segera menuju ke dalam kelas ketika melihat Angkasa yang lewat sebab dirinya takut nanti Rembulan bakalan marah.
Rembulan yang melihat senjata sudah tidak ada di hadapannya langsung mendekati Angkasa karena tadi ia sempat bersembunyi dan memastikan kalau adiknya tidak melihat barulah ia mulai beraksi, dirinya tidak ingin nantinya Senja bakalan tahu kalau sebenarnya dirinya melakukan ini agar adiknya itu tidak mendekati pria yang sudah ia sukai dari awal pertama pria itu datang ke tempat ini.
"Hai kamu baru datang ya? kalau mau ke kantin ya sudah bareng saja sama aku nanti aku traktir deh, Tenang saja tidak ada yang bakalan marah bukankah kita berdua itu singgah? "tanya Rembulan soal membuat Angkasa mengerutkan keningnya karena menurutnya wanita itu terlalu bersandiwara di hadapannya.
"kamu siapa, dan juga Dalam rangka apa untuk mendekatiku? Kita tidak pernah dekat dan kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya jadi lebih baik enyah dari hadapanku, Aku ingin pergi mencari senjata dan aku harap kamu paham siapa yang akan menjadi pilihan hidupku selanjutnya! "perkataan Angkasa itu benar-benar menohok perasaan dari Rembulan Dan wanita itu bahkan tidak percaya kalau sekarang pria yang ada di hadapannya ini secara terang-terangan mengakui Kalau lebih menyukai Senjana daripada dirinya.
"Tapi...
Belum lagi Rembulan menyanggah apa yang dikatakan oleh angkasa terlihat pria itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi pertanda melarang wanita itu berbicara, dan ternyata dilihat pada panggilan masuk dan sekarang Angkasa tengah merespon panggilan masuk itu sambil tersenyum.
"iya Halo Mami, aku sekarang lagi ada di kampus nanti pulang baru aku bakalan bawa pesanan Mami ya! "jelas angkasa sambil tersenyum sebab suara wanita di seberang itu membuat dunianya terasa begitu nyaman dan ia sangat rindu belaian dari wanita tersebut yang bisa membuat dirinya yang sedang marah menjadi lebih rileks yang sedang moodnya tidak baik-baik saja kembali lebih santai hanya dengan suaranya itu saja.
"Ya ampun Angkasa, Mami itu pesan barang tersebut sudah lebih dari seminggu loh? Tetapi mana kenyataannya kamu dari awal tidak pernah membawa sama sekali loh ke sini, lama-lama bisa jamuran dan juga akhirnya kejutan untuk Papi kamu tidak bisa sama sekali soalnya kamu yang terlalu lambat bergerak! "omel wanita dari seberang yang benar-benar meresap kesal dengan anak yang sudah ia besarkan dengan sepenuh hati setulus ikhlas selalu saja mengeluarkan waktu ketika dirinya meminta tolong sesuatu.
"Ya aku kan lagi kuliah otomatis kesibukanku banyak jalan pagi pulangnya sore, Lalu setelah itu sampai di apartemen harus mengerjakan tugas dari kampus akhirnya lupa pesanannya Mami! Hanya saja nanti..
"Permisi Nyonya Stella Anda ditunggu di ruangannya Tuan Marcel sekarang!"Angkasa mendengar perkataan seorang asisten rumah tangga terhadap Maminya itu membuat pria itu tersenyum penuh kemenangan karena akhirnya pasti Maminya tidak akan pernah bisa memarahinya lagi soalnya kan Papinya sudah menyita waktunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments