Leonardo akhirnya sadar juga dari pingsannya dan tidak menyangka setelah belasan tahun tertidur tetapi tidak pernah mati, dan ketika ia sadar anak-anaknya itu sudah besar semuanya dan lebih parahnya lagi mereka tumbuh dengan begitu sempurna tanpa cacat dan juga cela.
Senja yang kebetulan hari itu harusnya pergi kuliah begitu terkejut ketika melihat Papa nya sudah sadar dan kini sedang duduk sambil menatap ke arahnya, kesedihan yang ada di dalam hidupnya selama 15 tahun terakhir ini langsung menguap pergi begitu saja ketika melihat keadaan Leonardo yang sudah ada perubahan seperti itu.
Senjana bahkan berlari mendekati Papa nya itu kemudian menarik tangannya ingin memastikan kira-kira benar tidak pria yang ada di hadapannya saat ini merupakan apa yang selama ini ia tunggu membuka matanya dan juga menatap ke arah nya, dan benar benar ini adalah hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya sehingga membuat dirinya langsung keluar mencari sang kakak yang ternyata sudah pergi lebih dulu katanya ada janji dengan seseorang.
"Nenek, Kakak Rembulan di mana?"tanya Senja kepada yang Nirmala yang sedang sibuk
"kamu macam tidak tahu saja kelakuan Kakak kamu itu sampai-sampai harus bertanya lagi kepada nenek, dia kan hobinya seperti itu main pergi begitu saja Bahkan orang-orang yang lagi duduk di hadapannya pun tidak tahu sama sekali karena tidak pernah pamit!" Nirmala yang akhirnya mau tidak mau menerima keberadaan kedua cucunya itu
Senjana terlihat mengusap wajahnya kasar padahal dirinya punya kabar bagus hari ini tetapi tidak apalah yang penting intinya ada sang nenek, dan nanti urusan sang kakak biar sebentar nanti kalau pulang pasti bakalan menjadi kejutan.
"Kamu kenapa kelihatan senang sekali? Emangnya apa sih yang sedang kamu rasakan sekarang sampai-sampai wajah kamu pun terlihat berbeda, Awas ya kalau sampai kamu ikutan stres karena papa kamu yang tidak kunjung sadar dan akhirnya Kalian juga pernah imbasnya! "ancaman Nirmala yang sebenarnya meskipun sudah menerima keberadaan Senjana dan juga Rembulan tetapi cara berbicaranya seperti itu tetap sama saja Ketus dan juga tidak menyukai berbicara secara halus.
"Siapa bilang aku sedang stres sekarang? buktinya sekarang itu aku sedang bahagia karena ada hal penting yang harus aku tunjukkan kepada nenek sekarang juga, Ayo kita pergi ke kamarnya papa terus kita lihat kira-kira siapa sih yang lagi nungguin kita di sana! "ajak Senjana sambil menarik tangan neneknya itu padahal dari tadi Nirmala selalu menepisnya soalnya menurutnya anak itu sudah mengganggu kegiatannya padahal seharusnya sekarang sudah jam pergi ke kampus.
"kamu jangan aneh-aneh deh! lebih baik pergi sekarang kemudian usahakan menjadi anak yang berbakti serta membanggakan orang tua Biar biaya hidupnya selama ini nenek keluarkan itu sepadan, Memangnya kamu lupa kalau Papa kamu itu tidak pernah memberikan nenek sepeser pun untuk memberi kamu makan? "tanya Nirmala kesal.
"ya ampun nenek kan dari awal aku sudah berjanji kalau sudah selesai sekolah nanti kemudian aku sudah mendapatkan pekerjaan semua uangku bakalan aku kasih deh, hanya sekarang Tolong dong ikut terus lihat kira-kira ada siapa sih di sana!"ajak Senjana yang masih tetap kokoh pada pendiriannya.
Nirmala mau tidak mau mengikuti apa yang diinginkan oleh cucunya itu meskipun dirinya merasa rada-rada kesal tetapi mau bagaimana lagi, ketika keinginannya Senjana yang begitu kuat membuat dirinya mau tidak mau mengikuti saja Padahal selama ini Anak itu paling takut ketika memberikan perintah kepadanya.
Sesampainya di kamar Leonardo Apa yang dilihat oleh wanita paruh baya itu benar-benar tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, dirinya bahkan berjalan begitu cepat sampai-sampai melupakan satu hal yang penting yaitu Ia sekarang sudah tidak muda lagi.
"Ya ampun nak, ini kamu? Sudah sadar dari kapan terus apa yang kamu rasakan sekarang, bagian mana yang sakit biar Mama bakalan memanggilkan dokter untuk memastikan keadaan kamu?"tanya Nirmala beruntun.
Leonardo tidak fokus dengan semua orang yang ada di hadapannya karena ia masih mencari sosok dua orang yang dari tadi belum kelihatan sama sekali, yaitu mencari keberadaan istrinya dan juga ada kembarnya yang satu lagi.
"Bintang? Rembulan,Senjana?"hanya 3 nama itu yang disebutkan oleh Leonardo karena memang mereka adalah orang yang paling penting dalam kehidupannya sampai kapanpun meskipun sudah lama ia betah dalam tidurnya bisa dibilang bukan koma Tetapi entah apalah itu.
Nirmala mendengus kesal ketika mendengar pertanyaan dari anaknya itu padahal Ia yang sudah merawatnya selama ini, dan memberikan perhatian yang begitu banyak tetapi bukannya memberikan kepedulian kepadanya malah menanyakan orang yang tidak penting.
Senjana tersenyum ketika mendengar nama-nama yang disebutkan oleh Papanya tadi, karena itu artinya Papanya hanya sakit saja tetapi ingatannya masih sehat.
"ini aku Pah,Senjana! kalau kakak lagi pergi ke kampus terus kalau Mama aku tidak tahu sama sekali, karena selama ini hanya ada kita bertiga saja dan Mama tidak ada entah Bagaimana kejadiannya dulu kami masih kecil dan tidak bisa mengatakannya!"jelas Senjana berharap agar Papanya Itu paham dan tidak kembali drop.
Leonardo menatap ke Nirmala berharap agar ada jawaban yang diberikan oleh wanita itu, karena kalau misalnya hanya menolong dirinya dan kedua anaknya ya Otomatis mereka Pasti Bertemu dengan istrinya tetapi kenapa pertanyaannya hanya ada mereka bertiga di sini sedangkan istrinya itu tidak ada sama sekali seperti yang dikatakan oleh anaknya itu.
""Maksudnya Senjana ngomong seperti itu apa ya mah? Jangan bilang kalau memang mama dari awal tidak ada niatan untuk menolong Istriku dari kejadian naas itu, dan Mama memang sengaja melakukannya agar kami berpisah dan dengan begitu Mama bisa menyingkirkan wanita yang sangat tidak Mama sukai selama ini ?"tanya Leonardo dengan tatapan menyelidik tetapi Nirmala memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Jawab dulu pertanyaan yang tadi Bagaimana keadaan kamu sekarang Dan juga apa yang kamu rasakan, kalau memang tidak baik-baik saja ngomong supaya Mama bakalan memanggil dokter untuk memastikannya secara langsung! "tegas Nirmala tetapi Leonardo tidak peduli.
"Jangan sampai aku mengetahui apa sesuatu yang sedang Mama sembunyikan dariku, karena saat itu terjadi aku bakalan membawa kedua putriku pergi dari sini dan akan mencari istriku sampai ketemu! "tegas Leonardo membuat Nirmala sedikit ketakutan soalnya dia yang sedang berusaha membuat putranya bangkit tetapi kenapa malah terpuruk dengan orang di masa lalu yang selama ini tidak pernah IA pikirkan sebelumnya.
"Kamu tidak akan pernah bisa melakukannya karena Mama yang bakalan menghalanginya, Selama ini Mama lah yang berjuang untuk membesarkan kedua anak kamu itu Sedangkan istri kamu kalau memang dia baik-baik saja pasti akan datang dan mencari kamu dan juga kedua anaknya kan? "tanya Nirmala yang mencoba membuat agar pikiran Leonardo sedikit goyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments