Rembulan dari awal memang pergi ke kampus tidak ada niatan untuk mengajak adiknya Senja, karena menurutnya di manapun ada Senja Pasti orang lain tidak peduli dengannya padahal jelas wajah mereka berdua sama tidak ada perbedaan sama sekali kecuali dandanannya yang sedikit tomboy.
Rembulan selama ini selalu merasa iri kepada adiknya itu berpikir bahwa gara-gara dirinya membuat orang lain selalu saja menjadikan dirinya nomor terakhir setelah mengurus Senja, terkadang perasaan iri itu membuat ia ingin sekali pergi menjauh dari bayangan senja mungkin dengan begitu orang-orang bakalan menganggap dirinya hanya nomor satu.
"Bulan, kamu kok tumben Hari ini pergi ke kampus tidak mengajak adik kamu? Perasaan kalian kalau jalan selalu berdua tidak pernah terpisahkan sama sekali , Memangnya Adik kamu ke mana sampai-sampai tidak datang hari ini? "tanya Bianca yang merupakan teman dekat dari Rembulan.
Rembulan menggelengkan kepalanya Karena memang tadi Saat pergi dari rumah dirinya benar-benar tidak tahu di mana adik kembarnya itu, dan karena terburu-buruk ya makanya ia sendiri meninggalkan dirinya nanti juga pasti bakal bisa menyusul.
"Memangnya kamu pikir aku ini babysitternya apa, jadi kemanapun ada dia harus di situ ada aku? sudah Ah Ayo masuk kelas daripada makin hari omongan kamu makin ngelantur, Lagian Katanya anak baru itu sudah datang Kok entah nanti masuk di kelas yang mana kita tunggu saja! "Rembulan selama ini adalah orang yang cuek hanya saja Entah mengapa kali ini ia terlihat begituan itu Siap menunggu seseorang yang kata yang merupakan murid pindahan.
"ingat ya Kamu sekolah di sini yang baik tidak boleh melawan dosen kamu apalagi membully semua teman-teman kamu yang ada di sini, Mami paling tidak suka kalau punya anak yang susah sekali diatur dan juga melawan minta ampun padahal jelas-jelas kamu ini sudah gede loh!"Amel seorang wanita paruh baya terhadap anak laki-lakinya yang menurutnya sudah sangat menyebalkan Bagaimana tidak Sudah berapa kali anaknya itu pindah kampus hanya karena selalu melakukan keonaran di dalamnya.
"Ya habisnya mau bagaimana lagi Aku kan inginnya selalu bersama dengan Mami di sana tetapi kalian yang selalu menyuruhku untuk tetap kuliah di sini, Lagian Kenapa sih kok Papi sama Mami tidak pindah saja ke sini biar kita dekat tidak terpisahkan?"tanya anak muda itu tetapi maminya menggelengkan kepalanya.
"kamu tahu sendiri kan bagaimana kelakuan tapi kamu itu kalau sampai Mami pergi berhari-hari lamanya dan tidak kembali, kita sih enak tetapi Nanti para maid di rumah bakalan kena imbasnya jadi kasihan juga akan lebih baik kembali saja!"wanita itu ketika mengingat kebiasaan yang dilakukan oleh pria yang selama ini selalu menjaganya tidak pernah membiarkannya sakit kemudian segala macam kebutuhannya selalu dipenuhi tanpa mengeluh sedikitpun.
"Angkasa, Mami pulang ya! mungkin hari ini bakalan Langsung kembali, Soalnya tadi Papi sudah telepon katanya hari ini Mami bakalan langsung dijemput dan pulang ke sana! "jelas wanita itu membuat anaknya Ya jelas saja tidak bisa membantah karena menurutnya wanita tersebut adalah orang yang paling ia sayangi saat ini dan juga yang selama ini sudah mengurusnya memenuhi segala macam kebutuhannya tanpa kekurangan sedikitpun.
"Ya sudah Mami hati-hati di jalan ya nanti kalau aku sudah liburan semester pasti bakalan pulang kok, bilang Papi itu jangan terlalu gila kerja nanti di rumah Mami sendirian kalau tidak ada yang jagain!" perintah anaknya itu.
Rembulan yang waktu itu lewat di ruangan dosen merasa tidak asing dengan punggung wanita yang saat ini tengah berbicara dengan seorang pemuda yang bisa dibilang sangat sempurna, hanya saja sepertinya ingatannya itu sedikit tidak bisa untuk dicari kebenarannya.
"sepertinya aku kenal punggung itu dan juga aku kenal suara itu, tetapi di mana ya soalnya mungkin sudah lama?"batin Rembulan.
selama belasan tahun mereka tinggal di rumahnya Nirmala tidak ada satupun foto dari Mama mereka yang terpajang di dinding, karena Nirmala tidak suka jika orang yang sangat ia benci wajahnya itu terpampang di mana-mana itu sama saja mengganggu ketenangannya.
Otomatis membuat Rembulan Dan juga Senjana sedikit melupakan sosok Mamanya itu bahkan bisa dibilang rasanya sangat samar-samar karena waktu itu mereka masih berusia 10 tahun, jadi ingatannya sudah sedikit memudar belum lagi kebiasaan orang-orang di sekitarnya yang melarang jika mereka sampai mengingat keberadaan Bintang.
"ah Mungkin ini hanya perasaanku saja Tetapi dia itu hanya orang lain dan aku tidak mengenalnya sama sekali, Lebih baik aku kembali ke dalam kelas daripada nanti telat terus nanti salah lagi!" ujar Rembulan yang memilih untuk tidak mencari tahu sosok yang sudah membuat dirinya merasa penasaran saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments