Angkasa ingin sekali tertawa penuh kemenangan ketika mendengar Maminya itu dipanggil Papinya, karena hal itu secara tidak langsung membuat dirinya terbebas dari segala macam pertanyaan yang dilontarkan oleh sang Mami.
Sebenarnya ia sangat menyayangi wanita itu hanya saja sekarang urusannya dengan Senjana itu sebenarnya belum selesai, maka dari itu dirinya Tidak mau dengan kehadirannya Stella membuat urusannya itu harus ditinggalkan.
bukan ingin menjadi anak yang durhaka dan juga tidak menghargai orang tuanya sama sekali,hanya saja untuk sekarang biarlah harus berjalan seperti ini dan nanti setelah kembali ke rumah barulah dirinya melakukan penjelasan kepada Stella.
"Nah Kebetulan sekali Papi tadi kan aku dengar sedang memanggil Mami Ya sudah ke sana saja biar nanti urusan denganku di cancel dulu, tenang saja anakmu ini tidak bakalan lari kok dia bakalan tetap stand by di tempat dan tidak akan berperang sama sekali! "setelah mengatakan hal itu Angkasa pun segera mematikan ponselnya lalu pergi meninggalkan Rembulan yang dari tadi berharap ketika pria itu selesai berbicara dengan orang di seberang akan kembali menghiraukan keberadaan dirinya.
Bulan yang melihat keberadaannya tidak digubris membuat dirinya mendengus kesal dan tidak suka sama sekali karena terlihat angkasa lebih peduli kepada Senja, Padahal jelas-jelas di sini yang mengejar-ngejar Angkasa itu adalah dirinya tetapi kenapa malah orang lain yang dilihat?
"aku juga sebenarnya tidak suka dengan adik kamu itu soalnya dia sok cantik Padahal jelas-jelas kalian berdua kan wajahnya hampir sama, kamu harus mencari cara mulai dari sekarang bagaimana supaya Adik kamu itu bisa menjauh dan juga tidak mengerti kamu terus! "saran dari Diana yang merupakan sahabat dekat dari Rembulan Padahal selama ini Senjana selalu menolak ketika kakaknya itu berteman dekat dengan Diana sebab menurutnya wanita itu adalah orang yang tidak benar cara berpakaiannya saja sudah mencerminkan semuanya.
"Ya mau bagaimana lagi kalau misalnya aku tidak berteman dengannya terus dianya nanti berteman sama siapa, kamu tidak tahu jalan cerita keluargaku lebih baik kamu diam saja karena aku saja Sedang pusing! "omel Rembulan dengan wajah ketusnya.
Sebenarnya orang kalau kembar itu jarang sekali bisa dibedakan tetapi Rembulan Dan juga Senjana ini sebenarnya gampang untuk membuat orang lain bisa membedakan mereka, karena Rembulan itu tipe gadis tomboy yang memiliki penampilan acak-acakan sedangkan Senja merupakan gadis rumahan yang ke sana kemari selalu memakai gaun bermotif yang menambah kesan cute.
"Kamu kenapa menghindariku terus, sebenarnya kesalahan apa yang sudah aku lakukan sampai-sampai kamu memperlakukanku seperti ini? kalau aku salah Oke aku bakalan meminta maaf kepadamu tetapi Tolong jangan mengabaikanku karena aku tidak suka sama sekali, Jika kamu lebih mendengarkan orang lain dibandingkan penjelasanku maka aku minta kamu menghentikan semuanya! "tegas Angkasa yang benar-benar murka ketika ia ingin berbicara dengan Senjana Tetapi wanita itu selalu saja menolak keinginannya bahkan terkesan menghindar.
"Kamu kenapa datang mengganggu kehidupanku memangnya aku pernah mengganggu kehidupan kamu, bisa tidak jadi orang itu harusnya sadar kalau sebenarnya aku itu benar-benar tidak ingin diganggu oleh manusia-manusia seperti kalian? "sarka Senjana kasar bahkan tangan Angkasa yang memegang bahunya langsung di tepis dengan begitu kuat menyiratkan bahwa dirinya tidak ingin akrab dengan pria itu.
Angkasa benar-benar kebingungan setiap pertanyaan yang dilontarkan pasti tidak akan pernah dihiraukan oleh Senja , dan lebih parahnya sekali sekarang itu bulan yang selalu menguntit di belakangnya padahal jelas-jelas pria itu tidak bernafsu sama sekali dengannya.
"Kamu ini kenapa sih? kita baru bertemu beberapa minggu tetapi kamu sepertinya sudah mulai menjaga jarak denganku, Siapa manusia itu yang menyuruh kamu untuk tidak boleh berdekatan denganku dan menganggapku seperti benalu?"tanya Angkasa gemas sebab menurutnya sikap yang dilakukan oleh Senja itu sebenarnya terlalu berlebihan dan terkesan mengada-ada serta berbuat seolah Angkasa itu merupakan seorang penjahat.
Stella saat ini sedang bertemu dengan Marcel dirinya selalu memasang tatapan datarnya ketika berbicara dengan pria itu, bukan karena tidak menghormatinya hanya saja menurutnya Marcel itu terlalu mengekang kehidupannya.
"Bagaimana, kita sudah hampir sebulan ada di tempat sini tetapi kamu sampai sekarang belum menemukan keberadaan anak dan juga suamiku loh? kalau memang malam itu mereka sudah dihabisi, Oke aku bakalan terima dengan sepenuh hati tetapi kamu kan bisa menunjukkan makam mereka kan? akan tetapi sampai sekarang kamu tidak pernah memberikan kepastian kepadaku sama sekali, bahkan seolah-olah Kamu sengaja menahanku agar tetap berada di sisinya kamu? "Stella sudah capek dibohongi dan juga sudah capek harus dibiarkan menunggu tanpa kepastian.
Marcel hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar karena sebenarnya ia tidak pernah mencari keberadaan keluarganya Stella lagi setelah dulu membawanya pergi dari rumah mereka, bahkan dirinya pun tidak ada niatan untuk melakukan itu dan mengembalikan kehidupan orang-orang di masa lalu Stella untuk berkumpul kembali dengan wanita itu.
"maafkan aku karena pekerjaanku terlalu banyak sampai aku harus bisa mengesampingkan masalah kamu tadi, tapi kamu tenang saja kok karena aku tetap bakalan bertanggung jawab dengan apapun yang terjadi tetapi Intinya kamu tetap ada disampingku agar aku bisa melakukan sesuatu dengan semangat. "pinta Marcel memelas membuat Stella memilih untuk kembali ke dalam kamarnya soalnya capek tiap hari harus mendengarkan Janji Manis dari pria itu entah kapan bakalan menepatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments