Senja sedikit terlambat datang ke kampus bukan karena ingin bolos atau karena sudah malas menuntut ilmu melainkan karena dirinya ada urusan pribadi, yaitu ya sedikit berbahagia karena Papanya yaitu Leonardo sudah sadar jadi otomatis keluarga mereka sudah kembali bahagia tinggal mencari Mamanya saja ntah ada di mana.
Sepanjang perjalanan menuju ke dalam kelasnya dirinya selalu celingak celinguk mencari keberadaan saudara kembarnya tetapi sepertinya sedang tidak berada di situ, maka dari itu setiap mahasiswa yang ia temui Ya otomatis di pertanyakannya satu persatu tentang keberadaan Rembulan.
"Eh tadi kamu lihat kak Rembulan tidak, soalnya tadi dia lebih dulu datang ke sini maka dari itu jangan sampai kalian mungkin melihatnya?"tanya Senja penasaran.
"Tadi sih dia ada dalam kelas tapi sepertinya baru saja keluar terus menuju ke toilet, Nanti kamu pergi periksa saja siapa tahu dia masih ada di sana! "jelas salah satu mahasiswa yang kebetulan ditanya oleh Senjana tadi.
"ya sudah terima kasih banyak ya infonya nanti aku bakalan hubungi dia sekali lagi siapa tahu kali ini sudah mengangkat panggilan dariku, soalnya tadi aku dari kelas tapi dianya tidak ada maka dari itu untuk memastikan ya aku tanya-tanya kepada kalian semua Siapa tahu tadi sempat bertemu dengannya? "jelas Senja.
"Iya memang tadi juga kita penasaran kok bisa sih kalian berdua perginya tidak barengan Padahal selama ini kan tidak pernah terpisahkan, nanti kamu cari saja ke sana soalnya tadi sih aku sempat melihat dia ke arah sana siapa tahu mungkin masih ada di sana!" jelas temannya itu membuat Senjana segera berlari menuju tempat yang dimaksud Siapa tahu memang saudara kembarnya masih ada di situ.
Akibat terlalu fokus mencari keberadaan rembulan membuat wanita itu tidak sadar bahwa di depannya saat ini ada seorang mahasiswa baru yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya, jika mahasiswa baru itu Tengah fokus dengan ponselnya saling bertukar kabar dengan maminya berbeda dengan Senjana yang fokus mencari keberadaan Rembulan.
Bughhh
"Awww,sapi pengkolan! kok bisa-bisanya sih jalan tidak pakai mata Padahal tempat seluas ini loh, Memangnya badan aku sekecil apa sih sampai tidak bisa diperhatikan sama sekali? "omel Senjana kesal membuat pria itu juga ikutan kesal.
"Kenapa jadi kamu yang marah-marah, seharusnya yang lihat jalan kan kamu soalnya aku lagi sibuk ponsel aku? Lagian di sini yang salah itu kamu sudah jalannya pakai lari sampai tidak fokus dengan sekitar kamu, sekarang malah mengumpatku seperti itu Memangnya kamu pikir aku bakalan terima? "jelas pria itu memang tidak terima ketika hal yang dirasanya tidak pernah dilakukan malah sekarang mendapat tuduhan seperti itu.
Senjana menatap tajam ke arah orang yang menurutnya terlalu banyak bicara, dirinya ingin sekali menonjok wajah orang itu supaya diam dan tidak usah ngomong sekalian soalnya setiap boleh berbicara Hanya mengundang masalah.
"Apa kamu bilang tadi? kamu lagi sibuk sama ponsel kamu terus harus aku yang peduli gitu , menurut kamu ini tempat nenek moyang kamu jadi semua orang harus tunduk dan juga patuh dengan segala macam perintah kamu gitu!"tanya Senja yang sudah tidak bisa lagi menahan emosinya sebab ada ya orang di dunia ini yang lebih mementingkan diri sendiri sampai-sampai tidak peduli dengan orang lain yang jelas-jelas juga menjadi korban di situ.
"Ya habisnya kamu kan....
Senjana yang dari tadi tertunduk sambil membersihkan kotoran yang menempel di celana jeans Navy miliknya itu langsung mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke orang yang telah berbicara tidak sopan kepadanya, membuat pria yang baru datang di kampus tersebut langsung menghentikan perdebatan yang ada bahkan kata-kata yang hendak ia loloskan dari mulutnya pun mendadak hilang lenyap begitu saja karena otaknya yang tiba-tiba tidak berfungsi dengan benar.
"Mata ini kok sepertinya aku pernah lihat pada seseorang tapi siapa ya, Terus kenapa juga wajahnya seperti tidak asing dan juga sepertinya sangat dekat denganku tapi hanya aku bingung ini siapa ya? "batin pria itu monolog.
Senjana mengerutkan keningnya ketika melihat orang yang ada di depannya sekarang memilih untuk bungkam dan bahkan kini menatap Intens ke arahnya, seolah-olah penampilannya saat ini benar-benar mengundang perhatian semua orang Padahal pakaian yang dipakainya Ya seperti biasanya.
"Kamu kenapa lihatin saya seperti itu, ada yang aneh atau mungkin ada yang mengganggu penglihatan kamu? jadi orang itu tahu sopan santun sedikit loh jangan di daerah Kampus menyesal Hari ini saya sudah bertemu manusia aneh dan juga nyeleneh serta tidak masuk akal seperti kamu ini! "sinis Senja sambil menggelengkan kepala lalu memilih untuk pergi dari situ daripada meladeni orang yang tidak jelas.
"eh tunggu dulu, kita belum kenalan...
Senjana menggelengkan kepalanya sambil mengangkat kedua tangannya memberi kode bahwa untuk berminat sedikitpun berkenalan dengan pria itu, sebab menurutnya orang-orang seperti itu kebiasaannya hanya numpang datang doang Lalu setelah itu pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan yang namanya luka batin.
Rembulan yang melihat Senja datang hanya bisa memasang tatapan datarnya berbeda dengan Senjana yang begitu antusias ketika melihat kakaknya, sebab akhirnya orang yang ia cari ditemukannya juga tapi berbeda dengan atensi dari Rembulan yang lebih menatap ke arah punggung seseorang yang tepat berada di belakang Senjana saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments