Bab.15

Aldo yang melihat kalau Aisyah lagi magrib di mesjid dekat rumah nya, tapi dia tidak mau menegur karena ada pak Dharma yang juga di sana."maaf Aisyah...aku enggak menegur mu karena ada ayah ku... nanti jadi heboh..."kata Aldo dalam hati yang merasa bersalah.

Aisyah yang memang tidak melihat Aldo di sana jadi dia pun setelah sholat langsung pulang ke rumah.

Seperti biasa mami sudah menunggu kepulangan anak nya. Yang membukakan pintu rumah adalah asisten rumah tangga sementara mami lagi duduk di meja makan menunggu kepulangan anaknya.

Aisyah masuk ke dalam rumah dan langsung mencari keberadaan mami, meja makan yang dia datangi karena mba asisten rumah tangga sudah memberi tahu di mana nyonya besar berada.

"mami .. sudah makan?"tanya Aisyah

"belum...kan nungguin kamu."kata mami

Aisyah yang merasa bersalah karena lama pulang hari ini.

"maaf mami... setelah dari kantor papi... Aisyah ketemu sama Aldo... setelah itu singgah ke rumah Anita...eh... kejebak macet di jalan. Jadi magrib nya di mesjid dulu...dan setelah itu baru sampai rumah."kata Aisyah menjelaskan.

Mami hanya mendengar setelah selesai Aisyah bicara baru dia yang ngomong.

"waduh... panjang sekali perjalanan mu hari ini."kata mami

"iya mami... sebaiknya kita makan dulu karena ada yang mau Aisyah sampaikan pada mami...tapi lebih pas lagi kalau Aisyah itu shering..."kata Aisyah.

"iya ...mami juga sudah lapar...."kata mami

Menyantap makan malam yang lengkap di meja makan tapi yang makan hanya dua orang, setelah selesai makan baru lah orang yang kerja di rumah makan di belakang.

Menyantap makan malam biasanya tidak terlalu banyak sebab sudah penat dengan rutinitas siang jadi makan malam nya hanya untuk mengganjal agar tidak kelaparan di tengah malam.

Setelah selesai makan malam ibu dan anak itu kembali ke belakang untuk saling cerita tentang kegiatan Aisyah hari ini dan biasanya meminta saran pada mami.

"apa hasil kamu saat bertemu papi tadi?"tanya mami

"Alhamdulillah...papi setuju... katanya atur saja jadwal dengan sekertaris."kata Aisyah

Mami yang sebenarnya tidak percaya kalau suami nya dengan cepat setuju, biasanya dia mencari alasan.

"tumben papi mu itu langsung setuju."kata mami

"enggak tau mi... mungkin papi merasa aku sudah pantas untuk mengenalkan seseorang...umur ku sudah 27 tahun."kata Aisyah.

Dengan alasan yang di kemukakan oleh Aisyah,mami merasa tidak percaya karena pendidikan S2 Aisyah yang belum selesai. Tapi mami tidak mau mengecewakan hati Putri nya.

"mudah mudahan itu betul...jadi kapan rencana untuk bertemu?"tanya mami

Aisyah berpikir sejenak karena mau mengingat jadwal yang sudah di sepakati.

"Sabtu ini mi... bagaimana?"tanya Aisyah

"boleh... enggak apa... sekarang ini hari apa?"tanya mami

"mmmhhh hari Selasa... kenapa mi?"

"enggak apa apa...biar kasi tau sama mba yang masak.kata mami

"oh... seperti itu...mami kasi tau mba kalau Sabtu besok kita masak sedikit spesial."kata Aisyah.

"iya... sayang..."kata mami

Pembicaraan tentang diri Aisyah sudah selesai jadi setelah itu Aisyah teringat pada adiknya Anita dan begitu juga dengan mami. Tapi tadi mami yang bertanya.

"bagaimana tadi kamu ketemu sama Anita?"tanya mami

"tadi aku lihat Anita baik baik saja kok...dia sekarang pakai hijab..."kata Aisyah

Ada kecurigaan Aisyah pada adiknya,tapi tidak di sampaikan pada mami karena takutnya menjadi beban pikiran.

"syukurlah kalau begitu... bagaimana dengan keadaan anaknya?"tanya mami lagi

"Alhamdulillah... sehat...tadi aku ke sana...anak Anita masih tidur."kata Aisyah

"seperti itu...tapi kelihatan sehat kan?"tanya mami

"iya... sehat..."kata Aisyah

Tanpa mereka sadari ternyata pak Rachmat sudah pulang dan memperhatikan ibu dan anak itu dari jauh tapi dia tidak mendengar apa yang di bicarakan mereka berdua.

Dari pada lama berdiri maka pak Rachmat ikut bergabung dengan mereka.

"lagi ngapain di sini?"tanya pak Rachmat

Aisyah dan maminya melihat suara yang tak asing bagi mereka berdua.

"papi..."kata mereka berdua bersamaan.

"enggak sadar kalau papi dari tadi sudah pulang?"

Saling berpandangan mendengar pak Rachmat menanyakan hal itu karena mereka memang tidak menyadari nya.

"tidak papi... kenapa mba enggak kasi tau?"kata mami akhirnya.

"memang aku yang larang... sudah ah... papi capek...mau istirahat."kata papi

Mami langsung berdiri karena suami tercinta sudah pulang dan harus di layani.

"sudah ya...mami mau menyiapkan keperluan papi."kata mami pada anaknya.

Aisyah menjadi iri melihat kemesraan orang tua nya.

"kalau sudah menikah...aku akan seperti itu ya..."kata Aisyah ngomong sendiri tanpa di sadari.

Mami mengikuti langkah suaminya yang berjalan masuk ke dalam kamar, setelah di dalam mami langsung menyiapkan air hangat di bathtub... dari semalam tidak pulang jadi malam ini pasti berendam.

Setelah itu memberikan handuk pada papi.

"ini handuk nya Pi..."kata mami yang langsung mengambil baju kotor suaminya.

"mmmhhh... bicara apa tadi sama Aisyah?"tanya papi

"biasa lah... tentang kegiatan Aisyah hari ini saat di luar, tadi dia ke kantor papi kan?"tanya mami

"oh ..iya... katanya dia mau memperkenalkan seseorang yang dekat dengan dia...kapan ya jadwal dari sekertaris tadi?"jawab pak Rachmat.

Mami yang memang ingat waktu di sebut Aisyah tadi.

"Sabtu minggu ini... ayah bisa hadir?"tanya mami yang sebenarnya tidak yakin.

Pak Rachmat yang tau kalau istri nya meragukan jadwal yang sudah di tentukan...

Jadi papi hanya diam saja

"papi... kalau sudah janji sama Aisyah... tolong di tepati, jangan kecewa anak kita ya Pi..."kata mami

"mmmhhh... papi akan usahakan... nanti di bahas...mau berendam dulu."kata papi masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara mami mengumpulkan baju kotor dan memasukkan ke dalam keranjang cucian yang ada di kamar.

Setelah itu mencarikan baju yang akan di pakai papi saat di rumah.

Papi yang mandi berendam air hangat sambil mencium aroma terapi agar rileks setelah satu harian di luar rumah.

"mmmmm hhhhhh..."menghirup udara segar aroma terapi.

Setelah lima belas menit berendam maka papi memanggil istri nya.

"mami... sini sebentar."panggil pak Rachmat.

Mami pun masuk kamar setelah di panggil oleh papi.

"ada apa Pi..."tanya mami

"tolong gosokkan punggung ku..."perintah papi

"baik...mudur sedikit."kata mami.

Mami pun menggosok punggung papi yang belakangan ini sudah lama tidak dia gosok karena kesibukan papi di luar kota.

"aduh papi... banyak kali daki yang menemukan... sudah lama ini tidak di gosok."kata mami

"memang sudah lama enggak di gosok karena ke luar kota...lagian hanya mami yang boleh gosok punggung ku."kata papi

BERSAMBUNG

***

Jangan lupa

like

subscribe

komentar yang membangun

terima kasih

🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!