Hari Sabtu yang di sepakati akhirnya tiba juga, Aisyah yang dari pagi sudah sibuk dengan asisten rumah tangga, dia yang turun langsung untuk memasak dan di bantu para art.
Kepala masak di rumah pun ikut jadi asisten padahal dia yang jadi ketua tapi kali ini dia yang membantu Aisyah di dapur.
Bahan yang di masak adalah soto medan yang komplit, ada pergedel kentang,teri Medan yang di sambal, krupuk.
"non Aisyah... kalau masak pergedel bibi juga bisa..."kata bibi
"ya sudah... bibi tolong masak itu yang enak, kalau soto nya aku yang masak."kata Aisyah
"baik non..."
"sekalian masakan teri kacang bi karena aku mau masak puding."kata Aisyah.
"baik non..."kata bibi
Aisyah meracik bumbu sendiri, dia memang suka memasak tapi pada saat dia mau saja.
Untuk ayam, bawang goreng,meramas santan di bantu oleh asisten bibi.
Jadi mereka bertiga ada di dapur sementara mami yang ada di kamar, menyiapkan pakaian untuk meeting siang ini. Mami yang kasian dengan Aisyah karena dia berharap akan memperkenalkan teman dekat nya dengan papi.
"papi... bagaimana dengan Aisyah? dia sudah berharap mau memperkenalkan teman nya itu."kata mami
Papi yang sepertinya tidak peduli karena dia lebih mementingkan bisnis dari pada kenalan dengan orang yang tidak jelas.
"mami...aku ada meeting mendadak..."kata papi
"apakah tidak bisa di wakilkan?"tanya mami
"enggak bisa...jadi...mami saja yang kenalan sama teman Aisyah itu... tepatnya menjadi tuan rumah."kata papi
Mami yang mengerti kalau suaminya itu wataknya yang keras jadi untuk apa memperpanjang keadaan.
"baik lah... kalau papi keluar... kalau bisa jangan terlihat oleh Aisyah."pesan mami
"mmmhhh... tolong rapikan dasi papi."kata papi
Papi yang orang nya tinggi jadi mami memasang dasi di berdiri dengan tumpuan lutut di atas tempat tidur dan papi merapat.
"kalau urusan memakai dasi... dari dulu pasti Mamo yang selalu memasangkan."kata papi merayu mami agar tidak cemberut.
Mami yang sebenarnya kesal dengan suami nya itu tapi bagaimana lagi.
"papi yang enggak mau belajar... selalu manja sama mami."
"mami... bukannya memang harus seperti itu...lagian dari pada bermanja sama orang lain?"kata papi.
"apa...? papi ada niat seperti itu?"kata mama
"mmmhhh...kan marah... sudah ah...kita sudah tua... enggak perlu cemburu seperti itu."kata papi
Mami tersenyum mendengar perkataan papi dan sudah selesai dasi di pasang.
cup
papi mengecup kening istrinya dan memang seperti itu dari dulu, bagaimana pun bertengkar nya mereka berdua, pakai dasi di pagi hari pasti tugas mami.
Padahal kalau di kantor papi pakai sendiri tapi memang tidak Serapi mami yang pasang.
"terima kasih ya... doakan sukses."kata papi
"a...min..."kata mami
Papi pun keluar dari kamar sehingga dia lupa dengan tas yang biasa menemani nya.
"papi... tasnya lupa?"kata mami yang mengambil tas suaminya.
"astaghfirullah hal'azim...lupa...habis papi mau lihat Aisyah ada di mana..."kata papi
Mami menyerahkan tas pada papi, lalu dia pun keluar terlebih dahulu melihat situasi apakah si lihat Aisyah atau tidak.
Di luar Aisyah tidak terlihat maka mami berkata pada suaminya
"aman Pi..."kata mami
Pak Rachmat pun keluar dari kamar menuju pintu keluar yang tengah dan berjalan dengan sedikit cepat tapi pelan, tanpa mereka sadari ternyata Aisyah melihat tingkah mereka berdua.
"papi...mau kemana? kerja?"kata Aisyah
Papi membalikkan badan untuk melihat ke arah sumber suara.
"iya Aisyah... sebentar kok... kalian janjinya pas makan siang kan?"kata papi.
Aisyah yang sebenarnya merasa kecewa pada papi tapi bagaimana lagi.
"tapi ..aku kan sudah buat janji pada sekertaris papi."kata Aisyah
"iya...papi paham...tapi ini meeting dadakan."kata papi
Pak Rachmat sebenarnya tidak peduli dengan pertemuan dengan teman Aisyah, tapi dia tidak bisa menolak nya.
Tapi entah kenapa kali ini papi tidak enak hati untuk mengingkari janji pada anaknya itu.
Menarik nafas panjang mendengar alasan papi jadi dia pun tak bisa marah juga.
"ya sudah kalau begitu...tapi kalau sudah selesai meeting nya papi pulang ya .."kata Aisyah
"iya..."jawab Aisyah.
Pak Rachmat pun masuk ke dalam mobil yang sudah di panaskan supir.
"Alhamdulillah... Aisyah menerima alasan ku."kata papi dalam hati .
Mami dan Aisyah ke dalam rumah setelah mobil berjalan ke tempat tujuan.
Masuk ke dalam rumah langsung menuju ruang makan karena Aisyah mau menunjukkan kepada mami.
Melihat hidangan yang hampir selesai karena ini masih jam sepuluh.
"sudah selesai samua nya?"tanya mami
"tinggal santan nya aja, jam sebelas baru bibi yang masak "kata Aisyah
Mami yang ingat dengan perkataan anaknya kalau hari ini Aisyah yang masak.
"tapi...kamu mau masak sendiri?"tanya mami
"bumbu semua sudah siap tinggal memasakkan santannya saja."kata Aisyah menjelaskan.
"oh .. seperti itu... berarti sudah hampir finishing...?"tanya mami.
"iya mami..."jawab Aisyah.
Aisyah yang merasa Bandan nya lengket, akhirnya masuk ke dalam kamar.
"kamu mau kemana Aisyah?"
"kan sudah selesai semua...jadi aku mau berendam di bathtub dulu ..biar wangi mami."kata Aisyah
"duh... yang mau ketemu dengan dambaan hati."kata mami
Aisyah yang malu maminya berkata seperti itu sehingga wajah nya merah merona.
"ih ..mami... apaan sih..."kata Aisyah
"ya sudah kamu mandi sana...biar wangi... enggak bau terasi."kata mami
Aisyah pun masuk ke dalam kamar nya karena ada kamar mandi seperti toilet hotel, jadi berendam lama di toilet aman dan nyaman.
"enaknya wangi Jasmine..."kata Aisyah memasukkan sabun cair ke dalam bathtub
Masuk ke dalam bathtub yang hanya memakai dalaman saja, sudah biasa seperti itu kalau mandi.
Tanpa Aisyah sadari dia berendam setengah jam, mami yang mengetuk pintu kamar nya dan langsung masuk ke dalam toilet.
"Aisyah... kenapa lama sekali di kamar mandi."tanya mami dari balik pintu
Diam sejenak tidak ada suara jadi mami mengetuk pintu kamar mandi.
Tok...tok...tok...
"Aisyah...kamu sudah selesai..."kata mami dengan suara nyaring
Aisyah yang ternyata ketiduran saat tidur terdengar suara ketukan pintu kamar mandi dan suara mami yang nyaring.
"astaghfirullah hal'azim...aku ketiduran"kata Aisyah ngomong sendiri lalu dia menyahut seruan dari mami.
"iya mi... sebentar lagi."kata Aisyah
"kok lama bener...apa saja yang di gosok?"kata mami sedikit kuat tapi terdengar oleh Aisyah di dalam.
"biasa lah mami... namanya juga mau ketemu calon imam ku..."kata Aisyah dari dalam.
"a...min..."jawab mami dan keluar dari kamar
BERSAMBUNG
***
jangan lupa
like...
subscribe...
terima kasih
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments