Bab.11

Aisyah yang pulang dengan membawa mobil, dia pun langsung pulang ke rumah karena sudah sore dan kalau lewat magrib,mami pasti akan khawatir dan langsung menelpon.

Apa lagi kalau papi tau pulang malam? bisa bisa mobil yang Aisyah pakai akan di tarik kembali. Aisyah yang sudah nyaman pergi kemana naik mobil.

Masuk ke dalam rumah dan ternyata mami sudah menunggu nya dari tadi, seperti gelisah sampai mau magrib tidak ada di rumah.

"Aisyah...kamu dari mana saja nak?"tanya mami

"maaf mi... kejebak macet, tadi Aisyah ketemu sama teman."kata Aisyah.

Mendengar jawaban dari anaknya seperti nya lain dari biasanya, dari pada penasaran lebih baik mami bertanya langsung.

"ketemu sama siapa? teman atau teman dekat?"tanya mami

"mi... magrib dulu... nanti Aisyah akan cerita..

"kata Aisyah.

"ya sudah...mami tunggu penjelasan dari kamu."kata mami.

Melaksanakan sholat magrib di kamar masing masing, karena Aisyah mandi terlebih dahulu,mami jadi akan lama menunggu. Setelah magrib mereka berdua dinner bersama di meja makan.

Mami sudah menunggu anaknya,malam ini makan berdua saja sebab suaminya lagi keluar kota dan besok baru pulang.

"Aisyah...tadi kamu dari mana?"tanya mami

"ketemu temen mi..."

Mami yang punya firasat kalau anaknya seperti lagi menyembunyikan sesuatu pada nya.

"jujur saja sama mami...kamu pasti baru jumpa seseorang..."kata mami

Aisyah menunduk karena apa yang di katakan mami itu benar adanya.

"mami...kita makan dulu aja, setelah itu aku akan ceritakan sesuatu dengan mami, dan ku ceritakan tadi kemana."kata Aisyah pada maminya.

Mami melihat ke arah Aisyah yang sepertinya mau bicara sesuatu pada nya tapi meminta makan terlebih dahulu.

"apa yang mau Aisyah sampaikan? apakah berita yang tidak enak di dengar? sehingga meminta aku makan terlebih dahulu?"kata mami dalam hati.

"mami...kita makan aja dulu...aku nanti mau sharing sama mami."kata Aisyah

Mendengar apa yang di katakan Aisyah sehingga membuat mami sedikit lega, dia takut kalau Aisyah membawa kabar yang tidak mengenakkan.

"baik lah... kalau begitu kita makan saja."ajak mami.

Makan berdua di rumah termasuk besar membuat suasana rumah terasa sepi, apa lagi kalau siang hari... makanya mami lebih suka menyibukkan diri dengan amal sosial.

Saat makan mami dan Aisyah tidak banyak bicara, mereka sibuk dengan makanan di depan mata serta dengan pikiran masing masing.

Tak lama mereka makan berdua, setelah lima belas menit selesai makan. Setelah itu mereka berdua pun duduk di taman belakang rumah, sedangkan makanan di atas meja di rapikan oleh mbak nah.

Ngobrol di temani dengan teh hijau hangat tanpa gula, mami yang sudah tidak sabar dengan cerita Aisyah.

"apa yang mau kamu tanyakan?"

Melihat wajah mama yang sudah tidak sabar , Aisyah yang bingung mau mulai dari mana untuk bicara.

"ma... ada orang yang sepertinya mau dengan Aisyah."kata Aisyah sambil menunjuk karena malu.

Melihat anaknya yang sudah cocok untuk berkeluarga,mami tau hal itu jadi harus menanggapi dengan serius.

"siapa namanya? orang mana?"tanya mami

Aisyah yang lagi melanjutkan S2 di luar negeri jadi wajar kalau menanyakan hal ini.

"orang INDONESIA mi...jadi tadi dia ngajak aku untuk kenalan dengan mama nya."kata Aisyah.

Mami senang mendengar nya karena kalau laki laki sudah mau memperkenalkan pada orang tua nya, itu pertanda seorang laki laki mulai serius.

"sudah bertemu dengan orang tua nya?"kata mami

"iya...tadi aku jumpa dengan mama nya."

"apa reaksi mamanya?"tanya mami

"mama nya tidak keberatan,dia hanya berharap kalau kami itu jadi... semua keluarga harus mendukung... karena sebuah pernikahan adalah menyatukan dua hati dan juga dua keluarga."kata Aisyah.

Mami bersemangat untuk menanyakan hal lain terhadap anaknya itu.

"jadi kapan kamu mau memperkenalkan laki laki itu pada mami dan papi?"kata mami

Aisyah yang senang mendengar hal itu, berarti mami tidak marah kalau dia lagi dekat dengan seseorang.

"namanya Aldo...dia enggak mau pacaran,tapi dia mau langsung ta'aruf... bagaimana menurut mami?"

"mami enggak keberatan tapi bagaimana dengan papi mu?dia berharap kamu menyelesaikan S2 secepatnya lalu bisa menggantikan nya dan hanya kamu harapan papi... sementara Anita? papi enggak berharap dengan dia."kata mami

Aisyah yang jadi teringat dengan papi nya, memang besar harapan papi kepada nya.

Tapi tak bisa di pungkiri juga kalau Aisyah adalah seorang perempuan yang dia sebenarnya tidak begitu optimis untuk menggantikan papinya.

"itu lah...jadi bagaimana ini? aku juga bingung... sementara Aldo seperti nya berharap banyak terhadap ku."kata Aisyah

Aisyah membaringkan kepalanya di paha mami sambil melihat ke depan sementara mami mengelus kepala yang di tutupi oleh hijab.

"kamu enggak boleh pesimis begitu... jalani saja dulu...dan selalu berdoa...mami akan mendukung apa yang terbaik untuk mu."kata mami.

Aisyah menjadi tenang mendengar perkataan dari orang tua nya, dia menjadi semangat lagi.

"jadi mi... jalani saja dulu?"

"iya...kapan kamu pertemukan mami dengan Aldo?"tanya mami

Berpikir sejenak karena dia tidak tau kapan bisa mempertemukan antara mami dan Aldo.

"nanti... Aisyah tanya dulu dia...kapan ada waktu nya."jawab Aisyah.

"teringat nya...dia kerja di mana?"

"di perusahaan menjual rumah, yang rumah kita beli kemarin...ya sama dia."kata Aisyah

"oh...jadi dia kerja di bagian marketing? kamu jumpa pertama kali di mana?"tanya mami yang kepo.

Mengingat kembali saat pertemuan mereka di klinik bersalin.

"aku jumpa pertama kali saat menjenguk Anita di klinik bersalin."kata Aisyah sambil menerawang.

"waktu Anita melahirkan?"

"iya mi..."

"apa kabar Anita? sudah kamu berikan titipan dari mami?"

"sudah mi..."jawab Aisyah.

Mami yang menitipkan sejumlah uang pada Aisyah untuk Anita dan bayi nya, dia tidak bisa mentransfer uang melalui HP karena akan ketahuan oleh papi.

"mudah mudahan uang itu cukup untuk satu bulan ini."kata mami.

"lebih dari cukup uang sepuluh juta... rumah nya juga enggak besar."kata Aisyah.

"mudah mudahan suami nya tidak tai."kata mami

"kemarin Aisyah kirim melalui kasir bank,dan langsung ke nomor rekening nya. Kalau melalui ATM aku...ya ketahuan oleh papi."kata Aisyah.

Mami sedikit lega mendengar omongan dari Aisyah, berarti uang tersebut sampai di tangan anaknya.

"mami rindu sama adik mu...tapi bagaimana lagi? kalau mami ke sana... papi pasti akan marah besar."kata mami

Aisyah memeluk mami nya dan tenggelam akan kehangatan dari mami tercinta.

BERSAMBUNG

***

Jangan lupa

like...

subscribe...

komentar yang membangun

serta

bingung lima nya

terima kasih

🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!