Bab.2

Mulai terdengar suara azan jadi Aldo dan Reza berjalan dengan cepat biar cepat sempai di mesjid. Setelah selesai azan mesjid... mereka pun sampai juga.

"Alhamdulillah...kita sudah sampai... untung saja tadi kita sudah wudhu di rumah."kata Aldo.

Masuk ke dalam mesjid dan mengisi saff yang kosong dan kalau bisa di depan. Untuk laki laki sebaiknya sholat berjamaah ambil lah saff yang paling depan. Kalau untuk perempuan adalah saf yang di belakang karena anak anak di utamakan sholat di depan.

Melaksanakan sholat magrib berjamaah, banyak juga yang mengikuti nya. Untuk laki laki hampir penuh lima saff sementara perempuan hanya dua saff, itu pun sama anak anak.

Setelah selesai sholat berjamaah mereka pun mau kembali ke rumah,tapi pas keluar mereka bertemu dengan pak RT.

"Pak Reza...apa kabar? sudah lama tidak kelihatan."sapa pak RT.

"iya pak... istri lagi isi...jadi menemani di rumah, apa lagi salsa masih kecil."jawab Reza.

Mendengar istrinya Reza hamil...maka pak RT memberikan ucapan.

"wah... selamat pak Reza... mudah mudahan anaknya laki laki ya...biar sepasang."kata pak RT.

"a...min... makasih pak atas doanya."kata Reza.

Melihat orang yang di samping Reza membuat pak RT penasaran.

"ini siapa pak Reza...."tanya pak RT.

"oh...ini bang Aldo...abang ipar saya pak..."kata Reza

Pak RT yang seperti pernah melihat Aldo sebenarnya.

"oh .. seperti nya saya pernah melihat nya...tapi di mana ...kok saya sudah lupa."kata pak RT.

Aldo pun berinisiatif untuk menjawab tapi karena sudah pernah saling ngobrol tapi bisa saja pak RT lupa.

"pak...saya pernah lapor ke rumah...saat mereka lagi keluar kota berdua."kata Aldo.

Sejenak pak RT berpikir dan dia pun baru ingat.

"ya...ya... waktu itu kamu lapor untuk menjaga rumah pak Reza ."

Mereka jadi sama pulang bareng sambil bercerita sambil berjalan, tak terasa sudah sampai di persidangan yang harus memisahkan mereka.

"Pak RT...kita pisah di sini."kata Reza

"silahkan...kita berpisah di sini ya...nak Aldo.... kalau ada waktu singgah ke rumah saya"kata pak RT.

"oh...iya pak...insha Allah..."jawab Aldo.

Sebenarnya ada rasa senang mendengar pak RT mengajak nya untuk main ke rumah nya tapi untuk saat ini belum sempat.

"o...walah pak...kok enggak dari dulu... untuk saat ini aku sibuk pula."kata Aldo dalam hati

Reza yang melihat pak RT seperti memberikan sinyal untuk Aldo jadi dia pun menggoda nya

"bang...apa lagi...itu pak RT kasi lampu hijau"kata reza

Karena kurang bersemangat Aldo tak begitu menanggapi apa yang di katakan Reza adik iparnya.

"tak terasa kita sudah sampai."kata Aldo.

Mereka pun masuk ke dalam dan makan malam sudah di siapkan oleh pekerja rumah tangga, tapi Kalisa sudah menunggu mereka berdua di meja makan.

"Alhamdulillah... sudah sampai...yuk kita makan sekarang, mumpung masih hangat."ajak Kalisa

Dua laki laki itu pun mendekati Kalisa yang seperti nya lagi menunggu mereka berdua.

"yuk kita makan malam..."ajak Kalisa lagi.

"wah...enak nih..."kata Aldo dan langsung duduk di meja makan.

Reza pun juga duduk di sana, Kalisa mengambilkan kan nasi untuk suaminya.

"aduh... enaknya di ambil kan nasi."kata Aldo.

Kalisa yang sengaja melakukan nya karena perintah dari Bu Ros,itu di lakukan."kalau makan di depan Aldo... sedikit mesra...biar iri dia melihat...dan biar cepat menikah"pesan Bu Ros yang selalu Kalisa ingat.

"Kalisa... ambil kan abang mu juga napa."kata Aldo.

Tak menjawab tapi melihat Aldo dengan serius , sehingga Aldo jadi mengambil nasi sendiri.

"lho... katanya mau di ambilkan?"kata Kalisa

"enggak jadi...malas lihat wajah nya seperti itu."jawab Aldo.

Reza melihat abang dan adik lagi seperti berantem, jadi dia yang mengambil jalan tengah nya.

"sudah... sudah... kalau begitu abang ambil sendiri juga .."kata Reza.

Kalisa pun membiarkan saja karena sudah lapar,mau makan dari tadi.

"terserah lah...aku juga sudah lapar bang."kata Kalisa.

Ketiga nya pun makan malam bersama, tidak ada banyak obrolan sebab mereka bingung dengan Kalisa.

Tidak bisa di tebak kapan serius atau bercanda, mungkin itu karena keadaan Kalisa yang berbadan dua. Hormon bawaan ibu hamil seperti itu.

Setelah selesai makan Aldo tak bisa berlama-lama,dia mau pulang. Tapi di cegah oleh Kalisa.

"bang... makanan tadi belum turun...jadi tiga puluh menit lagi baru pulang, kan bisa ngobrol sama bang Reza."kata Kalisa.

"ck...kamu itu... kalau dengan Reza...kami selalu bertemu dengan nya...abang mau ngobrol dengan mu saja."kata Aldo

Melihat Aldo yang seperti nya serius jadi dia pun mengikuti apa yang di minta abang nya

"baik lah...mau bicara apa?"tanya Kalisa.

"tapi...kamu jangan marah ya..."

"mmmhhh...baik lah kalau begitu."kata Kalisa.

Mereka saling berhadapan sementara Reza yang lagi bersama dengan salsa di kamar tidur utama.

"abang mau tanya tentang Anita."kata aldo

Sebenarnya Kalisa enggak mau tapi Aldo yang memang dari tadi mau bertanya tentang itu maka Kalisa tidak boleh marah.

"ada apa dengan Anita?"tanya Kalisa kembali.

"Anita itu punya kakak?"

Kalisa berpikir sejenak,dia mau mengingat terlebih dahulu.

"ada...tapi aku lupa namanya..."kata Kalisa.

"oh... seperti itu..."

"kenapa rupanya bang?"tanya Kalisa

"enggak apa apa, tadi ada customer yang membeli rumah.atas nama Anita... mungkin namanya saja yang sama."kata Aldo mencari alasan padahal di dalam hati nya dia yakin kalau Aisyah adalah kakak nya Anita.

"mungkin namanya saja sama tapi orang nya berbeda."kata Aldo juga.

Mereka pun bercerita tentang yang lainnya,Aldo tidak boleh pulang sebelum tiga puluh menit setelah makan tadi.

Setelah satu jam berlalu,tak terasa banyak yang mereka ceritakan sehingga lupa waktu.

"bang... siapa pun yang cocok di hati... jangan sia sia kan kesempatan."kata Kalisa.

"kalau orang itu ada sangkut pautnya dengan seseorang yang kamu benci bagaimana?"tanya Aldo

Kalisa berpikir sejenak, kenapa Aldo bicara seperti itu.

"kalau seperti itu...kan bisa di selesaikan dengan baik... sekarang itu bang Aldo yang menjalani... bukan aku yang sebagai adik abang."kata Kalisa

Senang rasanya mendengar apa yang Kalisa katakan pada nya saat ini.

"terima kasih Kalisa... doakan abang supaya cepat dapat jodoh."

"a...min..."jawab kalisa.

Mereka pun saling berpelukan,Aldo yang begitu sayang pada Kalisa. Apa lagi sekarang hanya tinggal Kalisa lah yang menjadi adik satu satu nya.

BERSAMBUNG

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!