Ssshh...Ahh mas.. Sudah dong.. pinta Aruni saat Agastya turun menciumi dadanya. Dibukannya kancing piyama Aruni dan di lemparkan entah kemana.
Di lumatnya benjolan kecil di dada istrinya itu.
Masss... desis Aruni. Jangan mas gelii. Agastya menghiraukan suara parau Aruni. Lekas ia lepas baju miliknya dilemparkan Agastya, sambil menciuminnya. Seperti tidak mau kehilangan. Aruni merasa ada sesuatu yang sudah mengeras dibawah sana.
'Mas ada hewan ucap Aruni sambil mendorong Agastya.
Gegas Agastya bangun dan mencarinya.
' Hewan apa dik. Dimana??? Agastya khawatir.
' Tadi merembet di pahaku. Keras seperti ular.? pungkas Aruni tanpa dosa.
Agastya menepuk jidatnya mengerti apa yang diutarakan sang istri.
Dilepasnya ****** ********. Dan tampaklah belalai gajahnya.
'Astagfirullah hal adzim..... Besarnya... Kenapa seperti itu.. Lebih menyeramkan dari pelajaran biologi lirih Aruni.
' Ayo dekk... aku sudah gak tahan. Jangan ngejek punyaku. Ini yang akan bikin kamu bahagia lohh.. ayoo dekk.. rengek Agastya.
belum Aruni menjawab Agastya sudah mencium dan ******* habis... Tangan Agastya sudah berada di dada sang istri dan yang 1 ke inti bawah..
Ahh... mas Agasss... ******* Aruni' Dek aku akan pelan - pelan.. tapi maaf kalau sakit. Ucap Agastya.
Jleb...
Akhhhh.... sakittt.... teriak Aruni
maafkan mas dek.. mas ulangi yaaa...
Agastya kembali mencoba memasukan lagi dan Aruni merintih kesakitan. Di bungkamnya mulut sang istri dengan kembali berciuman.
Jleebbb.....
Agastya berusaha menerobos pertahanan Aruni. Dan gagal lagi..
Agastya merasa bersalah memaksa istrinya itu.
Tak ia teruskan. Dan menyeka airmata Aruni.
'Dek istirahatlah.. Kita teruskan besok. Mas tidak tega padamu.'
'Maafin aku ya mas. Aku belum bisa menuruti mas.
' Mas mandi dulu.. istirahatlah.
Cup... Kecupan menenangkan di kening Aruni kembali ia rasakan. Dan Aruni tertidur tanpa busana dalam selimut.
...----------------...
Tok... tokk.
tokkk...
'Agastya bangun cepat. Minta istrimu turun juga nak... Ayo sarapan. Ibu sudah memasak. Teriakan bu Hakim mengagetkan mereka berdua.
' Iya buk.. sebentar. Agastya nanti turun sama Aruni.
'Dek ayo mandi, ibu sudah membuat sarapan buat kita. Pinta Agastya.
'Iya mas... duhh, kenapa aku bugil seperti ini.
mas bisakah ambil kan aku handuk.. aku mau mandi...
Greeepppp....
Aruni melotot melihat lengan kekar Agastya memeluknya. Di gendongnya ala bridal style menuju kamar mandi.
'Aku sudah melihat nya. Cuma kurang merasakan lebih lama.. Jadi buat apa pakai handuk. Kamu itu miliku sayang
Cup
' Iya mas. maaf, aku suka lupa kalau sudah menikah. Aruni tersipu malu dengan sikapnya yang suka lemot.
'Sini sayang mas mandiin.. rayu Agastya.
' Tak usah mas. Aku mandi sendiri saja.
tok.. tok.. tokk langkah kaki teedengar menuruni tangga. tampak Agastya menggandeng Aruni menuju meja makan.
'Wahh pengantin baru ini... mesra sekali.. Ibu bahagia dehh akhirnya kalian bisa bersama. celoteh bu hakim.
'Aruni juga bu jawabnya lirih.
Agastya menoleh pada sang istri dan tersenyum bahagia. Akhirnya rasanya mencintai berbalas seperti ini.
' Makan yang banyak dek, biar kuat nanti. timpal Agastya tanpa dosa.
Uhukkk... uhukkk...
Bu Hakim tersedak kaget mendengar penuturan anaknya. Vulgar di depan sang ibu.
'Mas... Aruni mengingatkan...pipinya langsung merona.
'Hahahaha... Biasa aku sama ibu bercanda gituu dek. Sudahh ayo dimakan.
'Kalian mau berbulanmadu langsung apa ada acara lain ndug. timpal bu Hakim.
' Aruni belum tau buk..
' Agastya pengen ngurus resmi dulu buk. Takutnya nanti Aruni hamil trus aku nikahi orang - orang beranggapan beda lagi.
Aruni menoleh menatap suami yang begitu memikirkannya. Ia kagum pada Agastya yang sangat memuliakan sang ibu dan istrinya.
'Mas nanti mau kemana?
'Mungkin hanya ke ziarah. Aku sudah lama tidak ziarah ke makam ayah.
'Nahh... Bagus le, antarkan Aruni pada ayahmu. Kenalkan kalau anak cowoknya yang lapuk sudah bisa menyukai gadis sindir bu Hakim.
Hihihii tawa Aruni lirih masih terdengar jelas.
Agastya memutar bola matanya malas mendengar ocehan sang ibu.
'Buk, nanti aku mau cari baju sekalian sama Aruni. Ibu mau titip di belikan apa?? Nanti biar Aruni yang carikan.
'Apa yaaa??????? bu hakim bingung.
'Ibu kalau belum kepikiran nanti bisa telpon Aruni saja.
'Sudah dong...
Ibu minta cucu yang banyak...
Mata Aruni dan Agastya melotot seperti ingin keluar. Malam pertama saja belum tanam benih apalagi cucu pikirnya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments