'Kok lama ya Ren datangnya. Beruntung aku dah solat dulu tadi. Aruni mondar mandir kaya setrikaan.
'Tuh bukk... Yang katanya gak suka sama mas Agastya malah nungguin sekarang ledek Reni.
'Hihihi... Diam - diam ngarep nduk. Sabarlah, semoga tidak ada halangan saat perjalanan kesini. Kamu masuk dulu dikamar biar kesannya enggak ngarep banget sindir bu Ratmini pada anaknya itu.
Pipi Aruni merona lebih merah dari biasanya. Malu, tengsin, termakan omongan sendiri dan pastinya meleleh hatinya dilamar secepat ini.
'Assalamuallaikum suara salam menggema dari luar.
'Waalaikumsallam, Reni membuka pintu karena bu Ratmini sedang membuatkan minuman untuk tamunya itu.
Reni menoleh meminta kepastian pada Agastya kenapa bawa orang banyak.
'Si- silahkan masuk, monggo semuanya sapa Reni pada tamunya.
'Aruni mana? bisik Agastya
'Masih dandan mas.
'Hahhaa... keselip kan. Aku duluan yang nikah. Kamu siap - siap jomblo akut si rambut nenek bisik Agastya meledek.
'enak aja!!! Tak bilangke mas firman tau rasa kamu mas rengek Reni.
Semua tamu duduk di karpet yang sudah di sediakan. Aneka jamuan sudah tersaji di depan mata.
'Monggo diunjuk (diminum) nggih. ucap bu Ratmini pada tamunya.
Bu ratmini menatap heran mengapa pak kades membawa pak kyai edi turut serta. Ya memang masih saudara tapi sungguh aneh perasaan bu Ratmini.
' Bu Ratmini, saya mewakili adik saya dan alm suaminya. Tujuan kami bersilaturahmi kesini untuk memperat tali persaudaraan dan dengan tujuan ingin meminang putri jenengan untuk keponakan saya. Tegas pak halim
'Nggih pak kades saya sudah mendengar cerita dari putri saya. timpal bu Ratmini.
' Dan kami membawa keluarga kecil kami untuk memberi semangat pada Agastya agar dapat meyakinkan nak Aruni saat ini.
'Benar mbakyu, saya sangat berharap nak Aruni mau menerima anak saya untuk mwnjadi pendamping hidupnya kelak. Bu hakim menengahi.
'Kalau untuk itu saya serahkan lagi sama yang disebelah saya pak lirik bu Ratmini.
'Nduk, tentu nak Aruni tau bagaimana Agastya menyukai nak Aruni. Ya semua kembali lagi pada keputusan kamu. tapi ibu berharap kamu mau jadi menatu ibu.
'Dek, sudah jangan di cecar pertanyaan kaya wartawan aja kamu. Lirih pak halim.
'Bagaimana mbak Aruni, tanya pak kyai edi.
semua jawaban di serahkan sama anda. Jika di terima kami tentu sangat bahagia. Kalau tidak kami juga tidak akan marah atau ada hal lain meskipun jawaban itu bukan harapan kami. Timpal pak kyai.
'Lakukan dengan hati nduk. Mantep kamu mantep ibu. Kamu bahagia ibuk juga ucap bu Ratmini menatap lekat Aruni.
Sedangkan Agastya malah menatap tajam penuh pesona pada Aruni. Malam ini penampilannya sungguh memukau.
' Subhanallah cantik sekali berbie ku. Serasa ingin ku cubiti pipinya. bagaimana tidak sebahagia ini kalau calon istriku seindah ini. Masyallah sungguh indah ciptaanmu lirih Agastya masih bisa di dengar ibunya.
bu hakim hanya memutar bola matanya malas menanggapi sang putra.
'Kamu harusnya bantu ngomong biar di terima. bukan halu doang!! Bener kata om kamu. kebanyakan cingcong bisik bu hakim.
'Dek Aruni, mas ingin menyampaikan kesungguhan hati kalau saya ingin meminang dek Aruni untuk menjadi penyempurna separuh man saya. Besar harapan saya agar kamu mau menerima saya.
semua. juga saya kembalikan keputusannya padamu dek, timpal Agastya.
'Mohon maaf semuanya, terima kasih sudah menilai saya baik dan sopan. Tapi saya ingin memastikan apakah mas Agastya mau menerima Aruni yang kondisinya maaf jauh dari mewah. Berbeda dengan kondisi keluarga mas Agastya yang berada.
'Nak jangan berkata seperti itu. Semua makhluk di mata gusti Allah itu sama. kita tidak boleh mendahului takdir. Percayakan semua pada yang diatas.
'Buk apa ibu ridho memberikan restu pada Aruni?
'ya nduk. ibu bahagia jika kamu mendapatkan lelaki yang tanggung jawab dan mau menerima kamu apa adanya.
Reni menatap iba sahabatnya itu. Selalu hidup dengan kejutan dari Allah. Tapi dia bangga mempunyai sahabat yang hebat dan kuat seperti Aruni.
'Bagaimana nak Aruni, apa lamaran kami diterima tanya pak kyai.
Aruni hanya menjawab dengan mengangguk malu - malu tanpa menatap Agastya, karena pria itu sudah menyorot dari tadi.
'ALHAMDULILLAH !!!! girang semua tamu.
'Heh matanya!!! bentak Reni pada Agastya.
Sontak Agastya memalingkan wajahnya yang ketahuan memandang Aruni penuh kagum. Ia malu karena disitu ada pamannya yaitu pak kyai.
'Bu Ratmini, Dek hakim. Bagaimana kalau kita nikahkan secara agama saja Agastya dan Aruni. Aku takut tatapan Agastya menjadi zina mata dan lainnya. ucap pak kyai menyindir ponakannya itu.
Deg....
deg.
deggg..
'iya aku setuju mas. Biar Agastya gak jelalatan di luaran juaga. biar bisa jaga mata hati ujar bu hakim.
' Iya saya setuju mbak hakim, biar mereka tidak melakukan yang di larang agama. kalau sudah sah kan tidak apa. Resminya bisa menyusul. Timpal bu Ratmini.
Agastya dan Aruni saling lirik. Diketahui Reni yang bagai spion bus wisata memergokinya.
' Baru aja dibahas udah dilirik. Mata ya allah mata.. memgapa tak bisa kerja sama sindir Reni.
Aruni langsung merona pipinya sedangkan Agastya telinganya langsung merah mendengar tuturan adik sahabatnya itu.
'Saudara Agastya ucap wali hakim sambil menjabat tangannya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments