'Bentar aku bayar parkir dulu, kita beli es teler dong. Aku udah bilang kan tadi! Gimana sih! Udah lama ga jajan nih. Mau gak?'
'Maulah. Dipaksa di traktir masak gamau sih. ucapnya santai
Aku melotot mendengar ucapan Reni.
'Hei PD amat kamu.. siapa juga yang maksa. Ngadi ngadi aja'
Sepeda motorku sudah terparkir di kedai es teler. Namun ada hal yang membuat aku enggan untuk turun.
'Heh gila ayok turun. Ngapain nongkrong di motor. Mau gantiin mas parkir? gerutu Reni
'Wait Reni!! Itu ada motor dan mobil polisi, Lagi ada sidak kali yaa. Jangan kesini deh Ren, aku takut nih gaenak perasaannya.' alibi Aruni pada Reni karena melihat motor Agastya disana.
' Hasyahhh sama - sama bayar kok. Napa sih?? Trauma kamu? Inget sama yang dulu halo dek itu? cerocos Reni.
'Diem ah. Yaudah ayok masuk. Kalo rame di bungkus aja ya. Kita makan dirumah aja.'
'Iya bawel.. yuk ahh keburu haus, antri panjang. Reni melangkah masuk ke dalam kedai langganannya.
"Ehh mbak Reni. Selamat siang, sudah lama tidak mampir ya mbak. Kok tumben sendiri? sapa karyawan yang sudah hafal dengan Reni dan Aruni.
"Enggak mas Ilham sama Aruni juga kok. Biasa ya mas 2 pake duren ekstra pokoknya. Lagi rame mas? Tumben ada banyak polisi?
tanya Reni.
'Iya mbak. Alhamdulillah pada makan siang disini mbak. Sekarang manajer disini menambah menu aneka makanan lokal mbak. Ada cemilan juga, jadi bukan cuma es aja yang bisa di coba. Ini mbak menunya. Silahkan di lihat'.
' Hmm.. Kentang goreng, dan apa ini? Reni membelalakan matanya melihat menu singkong goreng di cocol sambal.'
'Biasa aja Ren. Singkong gaul namanya. Lagi viral itu. Ada lagi yang namanya Singkong mercon. Aku cari tempat duduk ya. ujarku
' Kamu tambah apa Run?? Es doang?
' Ngikut aja biar samaan. Sama pempek aja deh.
'Nih, mas. Aku tambah pempek kapal selam aja 2 sama kentang goreng 1. Aku tunggu disana ya. Makasii mas ilham. Reni melambaikan tangannya.
Ketika mereka berdua duduk. Ada dua pasang mata menatap dan saling mengkode bahwa ada bahan ghibah.
'Itu mbak yang tadi mau ditilang tapi komandan turun langsung. ucap Bripda Erik pada rekannya.
'Oiya. Pantes komandam suka. Kalo sama yang itu aku dukung deh. Ssst.. bisa juga nih. Mereka mengerlingkan mata menatap komandannya yang sedang menyantap es teler tanpa menyadari.
'Ndan.. Ndan..
'Hmmm..
'Ndan,
Apa Erik?? Kalau makan itu diem jangan ngomong terus sewot Agastya.
' Maap ndan, sekedar info. Arah jam 3 gengss... Semua mata menarah pada jarum 3. Lalu berbalik menatap komandannya.
'Aruni' gumam Agastya masih terdengar oleh timnya.
' Samperin ndan.
'Khitbah langsung ndan jangan di tatap terus.
' Jajanin bayarin ndan cerocos para anak buahnya.
'Napa sihh kalian ini. Siapa itu di depan Aruni sepertinya aku kenal. ' di tatapnya dari kejauhan.
' Cepat ndan. Jangan sampai keduluan orang lain ndan. Perempuan suka laki - laki yang ngasih kepastian. Bukan kode doang. Nanti nyesel loh goda polwan bernama Wisya.
' Tau apa kalian ini. Kayak udah pada lulus percintaan aja. Jomblo aja kebanyakan bacot. Ssst diem.. Ayo kita pindah duduk dibelakangnya.
Mata mereka terbelalak kaget melihat tingkah komandanya yang absurd ini. Langka dalam percintaan.
Mas ilham mengantar pesanan Aruni dan Reni. 'Mbak ini esnya, kalau kentangnya tunggu sebentar ya mbak ujarnya.
'Santai mas, kita gak buru - buru juga. Makasi mas ilham. Kata Reni.
'Sruppppp..... Ahh... Aku seneng deh bisa jajan lagi sama kamu. Aku tuh udah lama makan disini. Mau keluar malu kalo sendiri.'
'Online kan bisa. Ga harus dine in kan Run. Hmmm.. kedai ini luar biasa. Rasanya gak berubah. Sruuuppp... Sruuuupp..
'Dek Runi' suara seseorang memanggilnya.
Degg..
Reni dan Aruni menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya itu. Kaget seketika tau ternyata dia ada disini juga.
'Mas Agastya, ucap Reni.
'Reniiiii?? Kamu Reni adiknya Firman kan?? tanya Agastya.
'Iya mas. Masih inget aku ya? Apa kabar mas? Tanya Reni membuat semua orang seketika canggung.
Niat hati akan membuat Agastya pedekate dengan Aruni. Malah Reni yang merespon, anak buah Agastya hanya saling lirik.
' Ohh iya inget. Jadi guys, dia namanya Reni Handoko adiknya Firman Handoko. Kalian ingat? Pemilik toko oleh - oleh yang waktu itu memberi kita banyak camilan hmm?? pernyataan Agastya mencairkan suasana kaku.
' Ohh iya ndan kami ingat. Yang waktu itu minta dikawal waktu berlibur bersama karyawannya kan? tanya Erlan juniornya.
'Huum.. betul sekali. Kebetulan kamu disini. Kamu sama Aruni kenal? telisih Agastya.
' Iya Aruni bestie aku mas. Kita bareng - dari kecil. Sampai sekarang juga kita tetep kaya gini rada sengklek berjamaah ujar Reni menatap Aruni yang kikuk.
'I- iyaa mas. Saya temen Reni dari kecil jawaban Aruni sangat lembut.
' Oiya Run, saya khawatir kamu tadi nyasar. Kamu gak papa kan saat anter muridmu pulang? Gak ada kendala? Agastya memastikan pujaan hatinya.
Para junior hanya mencembik mendengar gombalan komandannya yang tidak bisa di tahan ini. Sedangkan Reni menatap dua orang itu penuh tanya seperti ada something.
'Alhamdulillah enggak mas. Saya bisa liat google maps kok jawab Aruni polos.
Reni dan yang lainnya hanya menahan tawa mendengar jawaban konyol temannya itu.
' Mas Agas sudah menikah belum? tanya Reni.
Agastya melotot mendengarnya dan menoleh pada anak buahnya.
' Belum Ren, calonnya masih jauh. Belum terlihat. Tapi ada yang mas kagumi. Mungkin orang itu belum sadar. Ucap Agastya menyindir Aruni namun ia tampak acuh.
' Siapa mas. Aku kenal tidak? Kalau belum ada sama Aruni aja. kalian kan saling kosong yaudah jadian aja biar saling mengisi ungkap Reni tanpa dosa.
Agastya tersenyum ' Aruni wanita baik dan sholehah. Kalau Aruni berkenan ya aku oke aja Ren. Hahaha.. tawa Agastya.
Lirikan para junior terkesan iyuh dengan tingkah pd komandannya. Kebangetan pokoknya. Aruni tersipu malu mendengar kalimat itu.
'Reni... esnya udah abis yuk pulang.Ibuk mau bikin kue loh'. Aruni beralasan agar terhundar dari pertanyaan konyol temannya itu.
'Astaga.... iyaaaa!!! Gara - gara mas Agas jadi lupa. Kita balik ya mas sampai ketemu lagi. Mari yang lain. Ucap Reni pada teman Agastya juga diangguki oleh Aruni.
'Lohh... Agastya kaget.
Hati - hati yaa.. jangan ngebut - ngebut.
'Khawatir ndan?? ciyeee... ciyeee sorak mereka
' Bukan!!! Itu masalahnya bawa motor orang bukan motor Reni sendiri ucap Agastya dengan santainya.
Para junior pun melongo heran dengan pemikiran komandannya itu.
bersambung
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments