Sepulang Aruni dari mengantar siswa. Aruni langsung ke pasar belanja kebutuhan rumah tidak lupa membeli sayur dan kebutuhan pokok untuk ibunya karena bu Ratmini buka warung sayur dan lauk matang pagi.
"Siang mbak inahh... Huuu... makin belia aja, belanja biasa ya mbak " Ujar Aruni menyapa wanita kira - kira berusia seperti ibunya.
"Siang juga bu guru, siapp nihhh.. Tambah apa lagi nihh??? Mosok tanggal muda tetap belanja sayur biasa sihh? Kan ya gak seru mbak? tanya mbak inah
"Disyukuri saja mbak bisa makan alhamdulillah dari pada yang belum beruntung. Ehh mbak ada tepung gak tambain dong. Siapa tau nanti yang pesan gorengannya banyak hihii "
"Ada lagi mbak?? oiya, ini aku ada jual kolang - kaling mbak bisa dibikin kolak atau minuman es. Dibawa dulu gapapa mbak. Nanti bayar terakhir khusus mbak Aruni dan ibu Ratmini member tercintahhh "
"Ha..haa..haaa.. baru dengar saya dipasar seperti ini bermember kalau membeli.Baiklahh, bungkus 3 plastik aja ya, nanti kalau laku saya tambahin mbak"
"Sudah cuma ini?? Ada lainnya mungkin? Atau mau telfon ibu dulu siapa tau ada yang lupa belum kebeli. "
" Sudah mbak, sudah dapat semua.Paling nanti saya juga ikut jualan.. Kami berdua sampai tidak tau kalau minggu adalah hari libur mbak.
Suka kasihan melihat ibu jika harus meracik, memasak serta sampai menjual nya. Aku merasa seperti anak yang gak ada gunanya mbak." Aruni menunduk.
"Iya mbak.. optimis terus pokoknya. Jangan kasih kendor!!! Yang penting halal mbak, dan kita tidak merusak rejeki orang lain. Ingat kita harus semangat karena hidup tidak ditanggung BPJS!! haa...haaa... haaaa tawa keduannya menyatu.
"Waahh ya jelas dong.. kalo gak kerja keras gabisa beli bedak dan liftik aku.. nanti liftiknya pake buah naga biar irit... ahhah tawa keduanya makin menjadi ".
"hitung mbak berapa semuannya tambah hutangku kemarin 12ribu. Jangan lupa lohh!! tapi kalo ikhlas nyumbang ke anak yatim ya aku ga maksa." candanya
"Sawi putih 3 ikat 9rinbu, kol 1 kilo 8kilo, cabe 10ribu, tahu 20ribu, tempe bla bla bla...
total nya 105ribu mbak. Kolang kalingnya harganya 18ribu 1 bungkusnya 6ribu dan bayarnya besok saja setelah tau hasilnya." Ungkap mbak inah
"Niihhh. mbak... aku mengulurkan uang 100ribu ke mbak inah yang sudah aku anggep bestie ku dipasar. Meskipun bau Ikan asin dan yang paling aku suka adalah alis nya. hampir menyatu antara kanan kiri membuatnya tampak seperti tokoh kartun berkaos merah itu. Tapi dia sangat baik dan humoris."
"Ehh runn.... tunggu dulu, tadi kamu bilang sodakoh ke anak yatim?? Emang kenapa to?? Apa bedanya too!!! Ayolahh . cepat beritau aku Keburu pak polisi lainny!!! paksa mbak inah
"Hmmm keppooo yaaa???? candaa Aruni. Mbakk, aku itu juga anak yatim jadi mbak juga harus menyayangi ku. Gaperlu jauh - jauh karena ada anak yatim di dekatmu" jari aruni menunjuk pada dadanya.
Apa???? Anak yatim sudah segede perawan???
Hhahhaa... ha... haa... haa.. tawa mereka kembali pecah dan bisa dilihat oleh para pembeli pasar.
" Makasi ya mbak sudah mau aku repotin. Bahkan kadang ngasih banyak bonus ke aku. Semoga mbak inah tambah laris ya, jangan lupa mbak inah sholat agar tambah laris dan glowing hihii". lirih Aruni
"Hah??? Sialan mikirin anak yatim sepertimu.. Dah sana pulang nanti ibumu khawatir!!Jangan kelamaan kelayapan di pasar. nanti kamu tambah kesurupan. kasihan setannya.
Siap boss.. laksanakan!! Tunggu yaa nanti pahala akan menghapirimu mbak.
Bye.. bye.... Aruni melambaikan tangan pergi.
Suara sepeda motor sudah terdengar dari halaman rumah Bu Ratmini, beliau sudah tau anak gadisnya pulang. Disambutnya di depan pintu.
Waalaikumsallam warrahmatullah... Jawab ibu Ratmini mendahului Aruni karena anaknya tampak kurang bersemangat.
Assalamuallaikum ibuu. Aku pulang.... sahut Aruni menyela ibunya. ia sudah tau jika ibunya suka marah kalau adab masuk rumah ia lupakan.
Arunii menjatuhkan badannya luruh di kasur depan TV. " Buk, hutang 12 ribu tempat ibuk inah sudah aku bayar. Nihh belanjaan ibuk d.. besok lagi ndak usah repot - repot buk."
"Alhamdulillah.. akhirnya punya otak dan perasaan juga yaa nak.
Tak pernah jatuh cinta membuat ibu takut... jangan - jamgan kamu sudah tidak tertarik membawa pulang"!! sindir bu Ratmini
Aruni membelalakan mata kaget ibunya berkata seperti itu. Ia jadi teringat tawaran bu Hakim kemarin.
"ibu... lirih Aruni
"hmmmm... bu Ratmini sambil memotong sayuran untuk urap.
" Aruni mau ngomong. Tapi ibu jangan marah ya buk." ujarnya
"tergantung dulu apa masalahnya ,kita mengambil sikap itu kalau sudah tau permasalahannya. Jangan langsung gegabah kamu sahut bu Ratmini
"Duhh aku takut ibuk mengira nanti aku yang mengejar mas Agastya. Mulai dari mana ya aku ceritanya??.. Ahh kenapa jadi bingung gini sihh.. kan tadi aku sudah memikirkan hhhh..." batin aruni
" buk, tadi Aruni ketemu bu Hakim adik pak kades. Beliau meminta Aruni untuk menjadi istri putranya. Dan Aruni belum menjawab"
"kapan kamu tahu itu nduk??
"sudah sejak bulan lalu buk. Tapi hanya bu Hakim yang mengatakan. .Aruni sambil meremas ujung kaosnya menutupi rasa gugub nya.
"kamu sholatlah, mintalah sama gusti Allah. nanti hasilnya seperti apa itu yang harus kamu yakini. Kamu sudah besar nduk. Mau tidak mau ibu haru tetap merelakanmu kalau kamu menikah.."
"baiklah ibu, Aruni akan sholat istiqoroh nantinya. Akan Runi mantapkan keputusan runi
semoga tidak ada hasil yang mengecewakan."
"Mantapkan nduk.. ikuti naluri hati. Sisihkan dulu egomu. Lambungkan doamu agar keputusan apapun tetap bisa disikapi nya. "
Bu Ratmini memeluk putrinya agar lebih tenang. Diusapnya punggung sang puteri sambil diciumi puncak kepalanya. Air mata sudah menetes di pipi wanita paruh baya itu.
"Jika menikah kamu bahagia. Ibu akan sangat ridho sekali nduk. Rasannya tanggung jawab ibu untuk menikahimu sudah menanti."
"Sudah buk, lepas dulu pelukannya nanti dikira ada apa gitu. Kan malu kalau tetangga mikir yang enggak nggak.. dikira aku nanti jahatin ibu." gerutu Aruni.
*Siapa yang jahat?? Memang orang melihat kita apa?? Kalo ngomong itu yang baik - baik sayang. Ingat ucapan adalah doa.. Siapa yang menyiram pasti akan menuai." ungkap bu
Ratmini pada anaknya yang beranjak dewasa.
"Ya Allah yah. Apakabar ayah disana?? Anak kita tambah dewasa pak.
seperti nya putri kita sudah diminta orang lain untuk memikirkan jodoh. Ya Allah berat melewati waktu tanpa kamu mas.
Bagaimana jika nanti aku tidak bisa melindungi anakku sendiri mas" Bulir putih menetes di pipi bu Ratmini lalu dihapusnya agar Aruni tidak melihatnya."
"Ndukk..." bu Ratmini memanggil Aruni
" Dalem buk...."
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments