Mendengar teriakan nenek, Agastya menuntun istrinya untuk pulang. Dan langsung ziarah ke makam ayahnya.
'Dek ayuk ziarah dulu. Ini bunganya minta tolong di bawakan ya. Mas mau ambil ember dulu.
'Iya mas. Kita jalan kaki atau gimana ke makamnya, tanya Aruni menatap suaminya sedang mengisi air dari kran.
'Itu dek makamnya. Di sebrang jalan. Kita nyebrang doang. Tunjuk Agastya.
'Deket banget mas. Aku kira jauh lirih Aruni menahan malu.
'Enggak dek ini makam keluarga. Disini khusus keluarga. Yang sebelah selatan makam umum dek.
Aruni dan Agastya membersihkan sampah daun saja. Terlihat bersih karena penjaga makam selalu membersihkannya.
'Assalamullaikum yah. Ini Agastya dateng. Aku mau ngenalin istriku sama ayah. Dia wanita yang aku kagumi, dan aku beruntung bisa memilikinya. Ucapnya menatap pusara sang ayah.
Tes.. bulir putih tak tertahan lagi. Air itu sudah keluar dari pelupuk mata sang istri.
' Assalamuallaikum ayah. Terima kasih sudah menghadirkan mas Agastya untuk kehidupan saya. Saya juga bangga memilikinya. Balas Aruni.
Selesai dari makam mereka ingin pergi belanja ke mall terbesar dan terlengkap di Magelang (Karena cuma ada 1 hihihi), mencari beberapa baju dan keperluan pribadi.
'Den kita ke Mall ya. Mas mau cari sendal sama sepatu soalnya udah rusak.
'Ya mas aku ngikut aja mas. Tapi aku tiduran lagi ya. Gatau kenapa capek banget.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Sampai di mall itu Agastya membangunkan sang istri.
'Dek sudah sampai. Dirapikan dulu jilbab mu itu. Aku lihat agak miring sayang. kata Agastya.
'Ya mas sebentar, Aruni meraih cermin kecil di dashboard mobil Agastya.
'Mas, aku pengen beli donat nanti. Boleh ya?
'As you wish my lady... Apa sih yang enggak buat kamu. Sekarang yang harus aku bahagiakan hanya kamu dan ibu. Agastya tersenyum istrinya menautkan tangan di lengan kekarnya.
Agastya memilih sandal dan sepatu pada counter sepatu di merk sunrise itu. Sedangkan Aruni diam - diam memfoto suaminya dari belakang.
'Dek, bagus gak aku pakai ini. Buat acara resepsi besok? Tanya Agastya membuyarkan konsentrasi Aruni.
'Bagus yang warna cokelat mas. Pilihan mas yang pertama. Lebih elegan mas.
Agastya mengangguk setuju. ' Mbak buatkan nota ya. Saya tunggu disana mau menemani istri saya dulu.
' Baik pak. Saya buatkan dulu nanti saya antar saja kata pelayan sunrise itu.
'Dek lagi cari apa??
'Ehh mas. bikin kaget aja. Mas sudah selesai??
'Heem.. Kamu mau apa pilih aja.. Maaf ya biasanya ladies first. Tapi mas naksir sepatu itu dari seminggu lalu takut stok habis jadi mas tadi kesana dulu.
'Gapapa mas.. Aku mau baju kembar sama ibu boleh gak??
'Boleh dek ambil saja.. Pilih 4 dek.. Buat kamu, ibu, ibu Ratmi, dan Reni. Nanti protes kalo gak dibeliin dek. Ejek Agastya.
'Ya mas. 'Betapa beruntungnya aku memiliki suami yang tidak memikirkan kepentingannya sendiri. Fix, Aku makin jatuh cinta sama kamu mas. ' batin Aruni.
Selesai mencari sepat, baju, dan underwear tidak lupa lingerie. Agastya meminta istrinya mencari lingerie untuk belah duren nanti malam.
'Dek mau minum kopi?? Kita ke Jcul yuk.. Atau kamu suka apa?? Tanya Agastya.
'Ya mas. Tapi aku maunya yang ada float nya.
'Di kfc ada dek kalo float. Hahahahhaa Agastya meledek istrinya.
'Ahh mas tuh. Bikin kesel mulu.
Mereka menikmati kopi dan donat. Tidak lupa memesan untuk di bawa pulang.
'Ehh mas.. Kenapa sih narik - narik. Aku susah ngimbangi langkah tirex ucap Aruni sambil merengut.
Tanpa di jawab suaminya. Aruni melebarkan matanya karena sang suami memasuki toko mas yang terkenal di kota ini.
'Mbak, saya mau cincin berlian. Pinta Agastya membuat mata Aruni membulat sempurna.
'Mas apa - apaan?? Kemarin sudah memberi mahar yang berlebihan. Sekarang cari beling lagi. Omel Aruni pada Agastya yang terkekeh santai.
'Biarin dek. Biar rejeki mas tambah deres lancar. Asal gak kaya banjir yang bisa bablas. Hahahah tawa Agastya.
'Yasudah deh mas. Tapi aku gaenak sama Ibu. Nanti aku dikira morotin mas lagi.
'Heiii.... sayangg, mana ada suami diporotin sama istrinya. Yang ada itu kewajiban suami untuk menafkahi istrinya biar makin berkah dan jangan lupa sedekah ke saudara kita yang membutuhkan biar kita punya amal baik.
Deg..
Aruni terdiam mendengar penuturan sang suami. Makin ndlosorr nihh hatinya setelah tau Agastya bukan hanya berhati hello kitty saat bersamanya. Malah makin seperti kapas. Lembut enyoyy - enyoy.
'Iya mas. Aku kagum sama kamu. Teruslah seperti ini ya mas. Ajari dan ingatkan aku kalau aku berbuat kurang baik.
'Kamu selalu baik sayang Agastya mengecup kening Aruni.
'Ehmmm..
Ehmmm.. Pakk jadi diambil tidak cincinnya, ucap pelayan toko mas.
'Iya dong mbak. Siapkan kotak cantiknya juga. Jangan lupa yang bentuk hati ya mbak. Diliriknya pipi Aruni sudah merah merona karenanya.
'Totalnya jadi 12 juta lebih 75ribu pak. Bisa pinjam tanda pengenalnya untuk data administrasi pak. Oiya,bapak mau bayar pakai kartu atau cash?
'Kartu mbak. Agastya mengulurkan kartu debitnya dan menekan nomor pin kartunya. Bahagia yang dirasakan Agastya bisa melihat senyum Aruni.
'Sayang kamu mau belanja apa lagi?? Mumpung kita belum pulang.
'Tidak mas. Gimana kalau kita pulang. Reni sudah WA aku kalau ibu sudah nunggu ujar Aruni meminta persetujuan Agastya.
'Ayokk.. Agastya menggandeng Aruni dengan penuh bangga. Ditatapnya wajah berseri sang istri saat tersenyum membuat ia merasa bangga maksimal, seolah ingin berkata pada dunia kalau ia bukanlah bujang lapuk lagi.
Agastya menjalankan mobil dan melajukan ke arah rumah istrinya. Dia tidak lupa membeli martabak manis dan telur pinta istrinya karena ibu mertua dan sahabatnya itu sangat menyukai itu.
Hening....
'Dek nanti malam yaa dek.. pinta Agastya mengerlingkan mata nakalnya.
'Kenapa mas?? jawab Aruni masih menyedot Es coklat di cup mungil.
'Kan tadi malam belum jadi dek. Kok malah tanya kenapa sihh!! Agastya sedikit membentak kesal pada Aruni.
Deg..
Aruni diam membisu, ia bingung pada Agastya yang sedikit keras barusan.
'Maaf mas, aku tidak mudeng. Mas kasih tau aku ya. Jangan bikin aku jadi istri yang buta kewajiban dan hak mas kata Aruni penuh tatapan mata berkaca - kaca.
'Hhhhfffhttt.... Agastya menghela nafas. Iya dek maafkan mas ya, egois sekali memikirkan nafsu dan kepuasan sendiri tanpa mikirin kamu. Agastya mengecup kening Aruni.
'Iya mas.. Yuuk pulang keburu hujan.
'Dek.. kan kita di dalam mobil. Gabisa kehujanan, di becak aja ada penutupnya apalagi roda empat. Timpal Agastya pada sang istri.
'Hihihi.. iya juga ya mas.. kamu tuhh selalu aja ada banyolannya. Pelawak berkedok polisi nihh ejek Aruni sambil menggelitik Agastya.
'Dikk jangan dekk!! gelii... Jangan dek, mas lagi nyetir ini. nanti bahayaa sayang, Agastya minta ampun pada istrinya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
YunaSani
Hihii iya kak.. Mall nya cuma 1.. terima kasih udah mampir semoga suka
2023-01-28
0