Setelah kegiatan selesai dan murid Aruni sudah dijemput oleh walinya ia segera menyapu, menutup jendela serta mengunci pintu sambil menoleh kanan kiri memastikan jika semuanya tidak ada yang terlewati.
Langkahnya terhenti kala melihat sosok gadis kecil di kursi taman sekolah.
"itukan Maya, kenapa belum pulang?? biasanya sopir dan pembantunya tidak pernah telat " batin Aruni lalu dihampirinya.
Ehh mbak maya. Anak cantik kenapa murung??"
"Maya belum dijemput bu. Nenek belum sampai dari tadi." ucapnya cemberut
"Begitu rupanya, its ok mbak Maya. kita tunggu saja 15 menit lagi. Kalau nenek belum menjemput ada kemungkinan nenek ada acara atau nenek lupa hihii" tawa Aruni menghiburnya.
15 menit terlewat 20 menitpun terlewat juga. Muka kesal Maya sudah tidak tertahankan. Aruni iba melihatnya, ada ide terlintas jika Aruni akan mengantarnya pulang.
"Baiklah mbak Maya, karena nenek belum tampak juga gimana kalau bu guru aja yang anter pulang hmm??" tanya Aruni
"Bu guru serius, tapi rumah Maya lewat jalan besar lohh.. Bu guru bisa boncengin Maya sampe sana?? Bu guru berani?" cuitan maya benar - benar lucu didengarnya.
" Sayang, dengarkan bu guru sebentar. Selama rumah kamu masih di kota ini bu guru sedia mengantarmu sampai depan rumahmu sayang jadi jangan khawatir" sahutnya.
"Let's go bu guru.. Maya seneng deh bu guru yang anter pulang. Kita bisa jalan - jalan. Maya sayang sama bu guru" ucapnya langsung memeluk Aruni
Maya dan Aruni melaju perlahan menyusuri Kota Magelang dan mereka asyik bercerita tentang kesukaan mereka yang sama yaitu boneka panda. Tawa renyah mereka begitu kompak saat itu, tiba -tiba.
Priiiitttttt........
Prtiiiiiiiittttttttt...... (sambil bayangin kalo ada razia yakk hihihi))
STOP STOOOPPP.. TOLONG MINGGIR BU!!! PINGGIRIN DULU SEPEDANYA!!!! ...
Diiringi lambaian tangan pak polisi. Suara peluit menggema ditelinga mereka. Aruni takut Maya kaget, dia yang menyadari ada razia lalu lintas itu langsung menepi.
" Permisi, selamat siang ibu. Bisa kami melihat surat - surat kelengkapannya?" ucap pak polisi sambil memberi hormat.
" Siang juga pak, iya bisa sebentar pak". Aruni meminta Maya turun dari sepeda motor agar bisa mengambil surat yang ia simpan dalam jok. Namun polisi tersebut menyangkal dan mencari - cari alasan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh Aruni.
"Bapak polisi yang terhormat, saya ini bekerja sebagai guru. Bukan tukang ojek. Jadi saya tidak membawa helm 2!!!". ungkap aruni tidak terima"
"Tidak bisa ibu, kejadian seperti tadi membahayakan anak anda dalam berkendara.
Sebaiknya ibu tanda tangan di surat ini" ucap pak polisi setelah menjelaskan pelanggaran yang dilakukan Aruni, lalu menunjukkan surat tilang karena Maya tidak memakai helm.
Tanpa Aruni sadari sepasang mata menatap penuh penasaran dari kegaduhan belakangnya. Orang itu perlahan berjalan mendekat karena ingin tahu.
Deg!!!!
"kenapa dek Aruni sampai disini, siapa anak itu. ahh pasti murid di sekolahnya dia kan tampak memakai seragam sekolah. ahh bodoh sekali aku ini. Kepo yang bukan urusanku nanti malah berabe bisa berkurang kadar ketampananku nantinya. Ehhh.. bukannya hari ini ada acara penanaman pohon bersama pak bupati. Apa acaranya sudah selesai???
Aku kesana aja ahh...
degggg.... matanya indah, bibirnya semerah cherry, hidungnya mancung. Ya Sallammmmm... Kenapa bisa wanita semanis itu tidak menyadariku batin Agas penuh kepo. Dengan penuh tanya perlahan ia melangkahkan kaki mendekatinya.
" Dek" Kok bisa sampai disini, ada urusan apa sampai di kota? tanya Agas padanya
" Komandan kenal dengan ibu ini? sela Polisi tersebut yang merupakan juniornya.
"Iya saya mengenalnya. Dia guru TK di kelurahan tempat tinggal saya Bripda Hasan." jawab Agastya masih menatap pada Aruni yang menunduk malu.
" Dek kenapa bisa sampai disini. Ini jalan raya loh, bahaya kalau kamu tidak pakai helm dan jaket" sanggah Agastya seolah - olah penuh perhatian.
" Saya sebenarnya..."
bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments