BAB 05. Last Minute

"Mama!"

Gilsha terjatuh di lantai ruangan rumah sakit itu saat mendapati jenazah orang tua satu-satunya sudah terbaring kaku tak bernyawa. "Mama! Jangan tinggalin Gilsha, Ma."

Sela yang ada di samping Gilsha ikut menangis dia mengusap pundak Gilsha sembari terus menguatkannya. "Sabar Sha! Jangan gini, nanti Mama kamu sedih."

"Mamaku La, Mamaku udah gak ada," jawab Gilsha serasa ingin menghilang saja dari muka bumi ini.

"Mohon Maaf, Dokter Gilsha, tim medis lainnya akan menyiapkan jenazah untuk dipulangkan," ujar Dokter yang bertugas dibagian ini.

Gilsha hanya bisa pasrah saat dirinya harus melihat jenazah Mamanya di bawa pergi dari sana.

Gilsha terduduk lemas di bangku koridor dengan Sela disampingnya, tak lama kemudian Reza datang menghampiri mereka.

"Sha, Mas turut berduka," ujar Reza yang membuat Sela menatapnya tajam.

"Mending lo pergi deh! Lo belum puas giniin sahabat gue? Lo tuh adalah suami paling gagal yang pernah gue kenal, lo masih bisa nampakin diri lo disini, lo masih punya malu gak sih?" kesal Sela yang membuat Reza terdiam. "Seenggaknya gue bersyukur yah, sahabat gue bisa lepas dari manusia gak bertanggung jawab kayak, lo."

"Kamu gak tahu, apa-apa," jawab Reza pada Sela.

"Mending lo pergi Za! Eneg ngeliat lo disini, lo udah cukup banyak ngancurin orang yang tulus sama lo, ingat Za, hari ini mungkin lo yang minta pisah, tapi suatu saat lo sendiri yang bakal pengen balik dan saat itu terjadi semuanya udah beda," jawab Sela.

Reza tidak menggubrisnya, Reza memilih pergi dari sana meninggalkan mereka berdua dengan Gilsha yang masih benar-benar patah hati.

Gilsha terduduk di depan papan kayu nisan Mamanya, menangisi kepergian keluar satu-satunya dalam hidupnya, sungguh Gilsha sudah tidak punya tujuan hidup lagi selain untuk kesembuhan Mamanya.

Disana ada Sela, Reza, Reno dan Aris serta rekan media lain sedangkan mertua Gilsha, Darion dan Aida tidak sempat hadir karena mereka menjenguk cucu dari adik Reza di Melbourne, dan baru pulang ke Indonesia besok.

"Sha, pulang yuk, jangan sedih terus," jawab Sela karena kondisi pemakaman sudah mulai sepi.

"Kalian pergi duluan aja boleh gak, nanti aku nyusul, aku butuh waktu sendiri," jawab Gilsha.

Sela menatap Reza, Reno dan Aris sebelum akhirnya bangkit dan mengajak ketiganya pergi darisana.

Setelah tempat itu kosong, kini hanya tinggal Gilsha didepan papan kayu nisan Mamanya. "Ma, kenapa Mama gak ngajak Gilsha aja, Ma?"

"Dulu Mama janji, dimanapun Mama berada, Mama bakal ngajak Gilsha, kenapa Mama bohong? Dulu Papa juga bilang kalau Papa gak bakal ninggalin Gilsha, tapi nyatanya kalian semua bohong, Mama dan Papa gak sayang Gilsha yah?" tanya Gilsha penuh rasa sedih. "Aku gapapa kok bolak balik ngurusin Mama yang sedang sakit, aku nikmatin banget waktu ini, tapi kenapa disaat aku pengen nikmati waktu ini lebih lama, Allah malah manggil Mama secepat itu?"

"Gilsha gak bakal pernah sesalin hal lainnya, tapi Gilsha berusaha menikmati keadaan sibuk mengurusi Mama, mandiin Mama, ngasih makan Mama, tapi kenapa Allah ga ngasih kesempatan Gilsha untuk ngelakuin ini, lebih lama?"

"Tahu gak Ma, Gilsha sekarang udah ditalak sama Mas Reza dan tadi pagi karena mual, Gilsha harus periksa kandungan dan ternyata Gilsha hamil Ma, Gilsha harus gimana sekarang?"

Gilsha hanya bisa mengadu walaupun dia tahu ini semua tidak berguna sama sekali.

TBC

Assalamualaikum

Sedih

Terpopuler

Comments

💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓

💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓

mana ada pernikahan tidak di inginkan bisa menghamili istrinya? dasar laki-laki laknat😠

2023-10-15

2

Farra

Farra

Gak cinta tp bisa enak enak ya Reza

2023-07-16

0

Ma Malikha

Ma Malikha

dahmewek aaaah

2023-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!