BAB 18. Titik Terang

Kini Reno, Aris dan Sela sudah sampai di rumah Reza dimana Reza berada di dalam rumahnya.

"Gelap banget nih teras, Reza gak ngidupin lampu apa yah," ujar Aris berjalan mengetuk pintu rumah sementara Reno dan Sela berada di belakang mereka.

"Za! Reza! Lo ada didalam kagak? Gue dah didepan bawain Nanas," teriak Aris yang tidak mendapat jawaban apapun. "Reza dimana sih?"

Reno dan Sela juga ikut bingung tentang keberadaan Reza karena daritadi Reza tidak terlihat batang hidungnya.

"Lo yakin, Reza ada dirumah?" tanya Reno yang membuat Aris positif mengangguk.

"Yakin banget malah! Gue yakin Reza ada dirumah kan tadi dia nelepon gue, apa kita dobrak aja? Takutnya ada apa-apa sama tuh anak," jawab Aris yang membuat Reno dan Sela terdiam.

Sudah sekian lama mereka menunggu sampai akhirnya Aris nekat mendobrak pintu rumah Reza bersama Reno.

"Ren! Dobrak aja, udah gak beres ini!" ujar Aris yang membuat Reno mengangguk.

Percobaan pertama keduanya tidak berhasil bahkan di percobaan kedua juga tidak berhasil sampai akhirnya di percobaan ketiga baru berhasil.

"Gila! Gelap banget, Sela, lo nyalain lampu, gue sama Aris ke kamar Reza dulu," ujar Reno yang membuat Sela mengangguk.

Reno dan Aris langsung masuk ke kamar Reza tapi mereka tidak menemukan siapapun disana, mereka langsung mencari di dapur dan kamar mandi, sampai akhirnya mereka menemukan Reza di dalam kamar mandi.

"Za! Lo kenapa?" tanya Reno yang langsung memapah Reza dengan bantuan Aris.

Mereka membawa Reza ke dalam kamar dan menidurkan Reza di ranjang, kondisi Reza sangat tidak stabil padahal tadi siang mereka baru saja bertemu, tapi malam ini Reza bagai orang yang sedang sakit keras.

"Za! Bangun Za!" Reno menepuk pipi Za.

"Sha! Aku kangen, Sha!" Reza tampak mengigau yang membuat Reno dan Aris mendelik. "Aku kangen."

Reza langsung terbangun, badannya bergetar dia tampak mual yang membuatnya langsung berlari ke kamar mandi, Reno dan Aris langsung menyusul Reza.

"Za? Lo kenapa kok nyebut nama Gilsha tadi?" tanya Reno yang membuat Reza membalikkan badannya.

"A-Aku? Aku gak nyebut nama Gilsha, kamu salah denger Ren, aku lagi sakit aja," Reza memegang keningnya, dia berharap sewaktu tidak sadar tadi dia tidak mengigau berlebihan.

"Jangan bohong! Za! Gue curiga sama lo, lo cinta sama Gilsha, terus kenapa lo ceraiin dia?" ujar Aris yang membuat Reza membuang muka malas menatap wajah sahabatnya itu.

Reza berjalan menuju kamar meninggalkan Aris dan Reno, jelas keduanya langsung menyusul Reza, sesampainya di kamar entah kenapa Reza langsung tumbang di kamar yang membuat mereka semua panik seketika.

"Za! Lo gak kenapa-napa kan?" Reno langsung membantu Reza berbaring di ranjang, Reno menempelkan tangannya ke kening Reza. "Panas Ris! Nih anak sakit!"

"Kalau itu gue juga tahu, masalahnya sakit apa, dia kek ngidam dah!" jawab Aris yang membuat keduanya berpikir keras. "Kita harus cari Gilsha, keknya Reza tuh kangen sama Gilsha cuma dia gengsi aja!"

"Kalau dia kangen Gilsha, ngapain dia ceraiin Gilsha, yang masih gue pikirin tuh ini, apalagi tadi siang dia mantau Gilsha, berarti ada something yang memaksa Reza cerai sama Gilsha," timpal Reno.

Reza sudah kembali tidak sadarkan diri efek badannya yang sudah sangat panas, ditengah keduanya yang sedang berpikir, Reza kembali mengigau menyebut nama Gilsha yang membuat Reno dan Aris semakin berpikir ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.

"Gue yakin banget, Reza tuh gak mau cerai sama Gilsha, cuma dia terpaksa gitu, cuma dia gak pengen lebih terbuka aja sama Gilsha dan kita, lo tahu kan Reza orangnya suka mendam sendiri masalahnya."

Mendengar ucapan Reno membuat Aris mengangguk, semua teori mereka ada benarnya tapi satu yang ada dipikiran Reno, apakah ini berkaitan dengan insiden tabrak lari itu.

"Apa karena Reza merasa bersalah karena udah bikin Ayahnya Gilsha, meninggal?" tebak Aris.

"Hah! Reza yang udah nabrak lari, Bapaknya Gilsha?"

Reno dan Aris berbalik, itu adalah Sela, mereka benar-benar lupa kalau ada Sela.

•

•

•

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***