BAB 16. Alasan Reza?

Musik berhenti, Reza kembali ke atas panggung, pertemuan yang begitu singkat tapi membuat Reza rasanya sangat ingin lebih lama bertemu dengan Gilsha.

Gilsha sendiri masih terdiam dalam posisinya karena memang lagu ini sangat berbekas bagi Gilsha.

"Suara kamu bagus," puji Adnan yang membuat Gilsha tersenyum.

Gilsha menundukkan kepalanya sejenak, rasanya dia merindukan seseorang yang mungkin sama merindukannya tapi mereka tidak saling mengetahui.

"Makasih, Mas Adnan," jawab Gilsha.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang yang membuat fokus Adnan dan Gilsha kini ke makanan mereka, Gilsha mencoba minumannya awalnya Gilsha ragu karena ini manis tapi ternyata minumannya tidaklah manis.

Sementara itu Reza keluar dari cafe, dia menatap Gilsha sejenak kemudian memejamkan matanya. "Mas pergi dulu yah Sha, Mas akan tetap mengawasi kamu dari jauh."

Reza membuka topi dan hoodienya kemudian berjalan menuju mobilnya yang di parkir tidak jauh dari cafe, sudah cukup rasanya walaupun Reza rada something dengan kehadiran Adnan yang dekat dengan Gilsha.

"Za!"

Reza membalikkan badannya, Reza mendelik itu adalah Reno dan Aris yang ternyata menyusulnya kesini, Reza menghela napas panjang.

"Kalau lo gak peduli, kenapa lo masih takut kehilangan dia?" tanya Aris yang membuat Reza mengusap keningnya pelan.

"Kalian gak bakalan, paham," jawab Reza hendak masuk ke mobilnya.

"Jangan sesali apa yang udah terjadi Za, jangan melepas yang pergi terlalu kecewa, seolah gak peduli tapi lo peduli!" sergah Reno yang membuat Reza merasa kesal.

Reza membanting pintu mobilnya sehingga menimbulkan bunyi. "Kalian gak akan paham, jangan sok tahu! Bahkan orang kurang kasih sayang kayak kamu sok tahu!"

Reno tersentak, Reno memang dari keluarga yang tidak diperhatikan tapi dia tidak menyangka Reza akan berkata begini kepadanya, Reza menghela napas panjang atas ucapannya tadi.

"Kok lo gitu sih, Za?" tanya Reno yang masih speechless atas ucapan Reza kepadanya.

"S-Sorry, aku gak ada maksud untuk itu," jawab Reza meminta maaf.

Aris yang melihatnya hanya bisa mendelik pelan, persahabatan mereka yang sudah sejak SMK itu tiba-tiba saja seperti goyah karena masalah saling terbuka.

"Lo ngelakuin ini, bukan karena lo yang bikin ay-" jelas Aris terpotong.

"Sudah aku bilang jangan sok tahu!"

"Kapan sih lo bisa lebih terbuka Za? Hampir sepuluh tahun kita temenan loh, lo masih gak percaya sama kita berdua?" tanya Reno kali ini.

Reza tidak menjawab, dia masuk ke dalam mobilnya, Reza menyalakan mobilnya kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan Aris dan Reno yang ada disana.

Aris dan Reno hanya saling menatap kemudian tertunduk. "Ucapan Reza gak usah lo masuk ke hati, dia lagi emosi aja itu."

"Gue tahu kok Ris, gue tahu gimana Reza, Reza gak akan pernah nyakitin hati sahabatnya sendiri," jawab Reno. "Tapi gue jadi kepikiran sama kata-kata lo, apa itu alasan Reza gamau Gilsha jadi istrinya?"

"Gue juga gatau Ren."

Reno dan Aris sebenarnya sudah mengetahui sebuah rahasia tentang Reza, tapi sebagai sahabat mereka rela menutupi hal ini, walaupun Reno dan Aris tahu dibalik rahasia ini, ada hati yang benar-benar sakit karena hal tersebut.

"Sampai kapan kita membohongi Gilsha tentang rahasia ini, Ris?" tanya Reno yang membuat Aris menghela napas panjang.

"Biarin nanti Reza yang ngasih tahu Gilsha, kalau Gilsha tahu dari kita itu bakal bikin Gilsha benar-benar benci sama Reza," jawab Aris.

Keduanya kemudian melangkahkan kakinya pergi dari sana karena memang mereka disini hanya untuk memantau Reza.

•

•

•

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***