Penolakan dari si pemilik bar tidak serta merta membuat pria kurang ajar itu menyerah. Sejak saat itu dia sering kali datang ke bar milik perempuan incarannya. Meski tidak lagi berniat bermain-main dengan para kupu-kupu malam, pria itu datang hanya untuk sekedar meminum alkohol serta memantau di pujaan hati.
Adeline yang sedang duduk di sebuah sofa panjang sendirian dengan tangan dan pandangan yang fokus pada ponselnya, tiba-tiba merasakan seperti ada yang sedang memantaunya dari kejauhan. Adeline mengedarkan pandangan untuk mencari orang tersebut, akan tetapi dia sama sekali tidak menemukan adanya keanehan pada setiap pengunjung.
Mereka terlihat asik bersama kelompoknya masing-masing. Ada yang bergerombol menikmati minuman, ada juga yang bergoyang di tengah menikmati alunan musik yang di putar oleh DJ, serta tidak sedikit pula yang terlihat bercumb* dengan wanita-wanita sewaan.
"Sepertinya ada yang memperhatikanku, tapi siapa? Mereka terlihat asik dengan kegiatannya sendiri. Apa mungkin hanya perasaanku saja," gumam Adeline yang akhirnya kembali fokus pada ponselnya.
"Ternyata dia memiliki insting yang kuat, Gerr. Kau lihat sendiri dia menyadari pengintaianku, kan?" tanyanya pada si sekretaris.
"Betul, Tuan. Wanita itu memiliki sikap sangat waspada terhadap sekitar. Jarang sekali ada orang yang menyadari bahwa dirinya tengah di intai oleh seseorang. Apa lagi ini anda yang melakukannya," jawab Gerry memberikan penilaian.
"Aku memang tidak salah pilih selera," ujarnya seraya menyilangkan kakinya lalu meneguk wine di tangannya.
"Anda serius ingin memilikinya, Tuan?" tanya Gerry sepelan mungkin, dia takut jika pertanyaannya akan menyinggung si bos.
Si pria menoleh lalu meletakkan gelas yang sudah kosong itu di meja. "Awalnya aku hanya berniat bersenang-senang saja dengannya, tapi sekarang aku berubah pikiran. Sepertinya dia adalah wanita yang tepat untuk menjadi istriku," jawabnya tanpa ragu.
Gerry sedikit terkejut dengan pengakuan sang bos. Padahal pria berkuasa itu pernah mengatakan tidak akan pernah menikah, lalu sekarang tiba-tiba mendeklarasikan bahwa wanita yang duduk di sudut ruangan itu adalah calon istrinya. Namun, Gerry tidak berani sedikitpun membantah ucapan si bos.
"Nona itu memang cantik, Tuan. Tubuhnya juga mol-," Ucapan Gerry terhenti saat tiba-tiba ada sebuah bantal yang melayang hingga mengenai tubuhnya.
"Jangan berani menatapnya dengan mata keranjangmu itu!" Si bos membentak seraya melayangkan tatapan tajam.
Buru-buru Gerry menundukkan kepalanya, ternyata tanpa sadar dia ikut menatap wanita itu penuh gairah. Siapa yang tidak akan tergoda oleh tubuh molek, kulit mulus bak porselen serta kaki jenjang itu. Setiap orang yang melihatnya pasti akan langsung tergila-gila.
"Sekali lagi berani menatap milikku dengan tatapan menjijikan itu, akan ku congkel bola matamu, Ger!" ancamnya tidak main-main.
"Baik, Tuan." Gerry menjawab dengan patuh.
"Cari tahu apapun yang berkaitan padanya. Aku ingin segera memilikinya," perintahnya dengan tegas.
Di sisi lain, ternyata Adeline memperhatikan apa yang sedang di terjadi di salah satu sudut ruangan yang sebenarnya berhadapan dengan tempat yang dia gunakan, hanya saja jaraknya lumayan jauh.
"Aneh sekali! Di tempat seperti ini berani mengintimidasi orang lain." Adeline memperhatikan lebih jelas wajah pria yang tadi sempat melemparkan bantal sofa ke arah kawannya itu. "Aku seperti tidak asing dengan wajah itu. Rasanya seperti pernah berhadapan dengannya. Tapi dimana, yah!" monolog Adeline mencoba mengingat-ingat.
"Ah, ngapain juga aku mikirin perkara enggak penting seperti ini. Lebih baik aku beristirahat," ucapnya lalu segera pergi.
Setelah kepergian Adeline, pria itupun ikut pergi dari sana. Tujuannya datang ke tempat itu memang hanya untuk melihat wanita pujaan hatinya saja.
Selang dua hari kemudian pria itu sedang sibuk dengan berbagai pekerjaannya yang menyita waktu. Saking sibuknya, 2 malam ini dia bahkan tidak memiliki waktu untuk menegok sang pujaan. Ketiak pria itu sedang uring-uringan karena sangat merindukan wanita incarannya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya.
"Masuk!"
Ternyata Gerry yang datang, pria itu memegang sebuah berkas yang membuat si bos mengeram. Pria itu sudah merasa jengkel karena lagi-lagi pekerjaan terus yang selalu menghampirinya.
"Ger, kau tidak bisa lihat? Pekerjaanku masih banyak. Lalu kau bawa lagi berkas! Kepalaku sudah sangat pusing gara-gara semua berkas sial*n ini." Frustasi, pria itu menerima berkas yang diberikan Gerry dan langsung melemparkan berkas itu dengan kasar hingga kertas yang ada di dalamnya berhamburan.
Salah satu kertas itu jatuh di meja, sementara yang lain jatuh ke lantai. Gerry dengan sigap memunguti lembaran itu dan menyusunnya hingga rapi kembali. Sedangkan si bos menajamkan penglihatannya ketika melihat satu kertas yang jatuh di mejanya itu. Dia segera mengambil kertas yang ternyata berisi beberapa foto si wanita pujaan.
"Ger, ini." Pria itu mengangkat kertas tersebut dan memperlihatkan pada si sekretaris.
"Benar, Tuan. Itu adalah foto serta biodata calon istri anda," jawab Gerry yang sebenarnya sedikit kesal.
Si bos langsung sumringah ketika mendengar kata calon istri, wajahnya yang tadi lecek bak pakaian kotor kini berganti menjadi ceria bak mentari pagi setelah hujan badai seminggu lamanya. Gerry sampai menggelengkan kepalanya atas kelakuan absurt bosnya. Tidak biasanya pria itu sampai memiliki ketertarikan khusus pada wanita. Dia kembali mengulurkan beberapa berkas yang tadi sempat tercecer.
Dengan semangat si bos langsung membaca setiap informasi yang tertera di kertas-kertas tersebut. Namun, matanya seketika membola saat melihat usia dari wanita pujaannya itu.
"Sial! Pantas saja dia mengolokku daun muda. Ternyata usianya sudah jauh di atasku. Tapi kenapa wajahnya masih terlihat sangat muda, yah? Aku kira usianya baru dua puluh lima tahunan," gumamnya dengan wajah heran.
Gerry seketika membekap mulutnya saat tidak bisa mengendalikan diri. Tawanya itu membuat si bos sangat kesal dan akhirnya melemparkan ponsel ke arah si sekretaris yang langsung gelagapan berusaha untuk menangkap benda canggih milik bosnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-01-21
2
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
hhhh brondong jagung milik adeline 🤭🤭🤭
2023-01-08
1