Episode 20

Hallo semua....

Apa kabar hehe 😅.....

Jangan lupa like, vote, coment, favorit ya.....

Selamat membaca 😁

...****************...

Tok.....tok...tok ...

Aya membuka pintu , nampak begitu jelas wanita masih muda berpakaian mini berdiri di ambang pintu.

Terdiam sejenak lalu mengajak siwanita masuk ke dalam.

Aya langsung berdiri di belakang kursi yang diduduki oleh Tian .

"Hallo"

"Hallo , perkenalkan nama saya Tiandra Wijaya CEO perusahaan ini ,apa benar kamu Delina Joon ?"

"Iya pak saya delina Joon ,ini data dan surat lamaran kerja saya " lalu menyerahkan beberapa tumpuk Map kepada Tian.

Tian menyerah kan map tersebut kepada Aya supaya Aya saja yang menentukan karena posisinya sebagai sekretaris sekaligus asisten 24 itu tidak mudah.

Butuh stamina yang kuat,otak cerdas, berpenampilan menarik ,dan good attitude.

Semua itu ada didiri Aya , wanita yang sempurna .

Aya membaca data-data Delin ,ia menemukan sebuah kejanggalan mengapa data diri Delin beda dengan saat ia mendata membuat gaun untuk nya.

Dari segi umur, tempat tinggal, riwayat pekerjaan. Namun itu semua tak membuat Tian menolaknya menjadi sekertaris.

1 Tahun kemudian....

Delin masih betah menjadi asisten Tian , sedangkan Aya sedang berdiri diambang pintu hotel untuk menemui customer yang memesan 10 gaun dan 10 jas sekaligus.

Ia didampingi Tia dan Nita , customer membuka pintu hotel dan langsung menyapa nya dengan ramah.

" Hallo kak Rayana ya?" tanya nya Rayana tersenyum sembari mengangguk kan kepalanya.

Mereka berbincang-bincang panjang ternyata wanita tersebut memesan kan gaun untuk calon kakak iparnya.

Walaupun baru bertemu sekali mereka langsung akrab .

"Oh ya ini semua aku all size jadi misal kebesaran tinggal hubungi kami saja"

"Baik kakak ,wah ini sangat bagus , elegan, mewah terima kasih kakak gaunnya sangat memuaskan hehe" pujinya sembari melihat secara detail gaun tersebut.

Seusai itu Aya berkeinginan untuk berkunjung ke kota lama karena ia teringat janji seseorang .

Hari ini tepat tanggal yang ia janjikan, Aya tak berharap lebih hanya ingin memastikan apakah perkataan nya bisa dipegang.

Dengan santai Aya berjalan di area museum, mengenakan baju yang sama seperti dulu ia datang bersama Namjoon.

Senyuman manis terukir di wajah ,mulai memasuki area museum ia malah teringat momen 1 tahun yang lalu.

Memandangi seisi ruangan masih sama dari letak ,cat ,dan suasananya masih seperti dulu .

Mulai melangkah kan kaki memasuki museum berharap ia bertemu dengan Namjoon .

Hingga Aya berjalan ke seluruh museum ia tak menemukan seseorang yang ia cari ,hatinya kecewa ternyata tak semudah itu percaya dengan perkataan orang lain.

Memang benar kata motivasi yang setia itu diri kita sendiri karena mau apapun situasi nya kita hanya sendiri dan lebih baik mencintai diri sendiri dari pada mencintai orang lain namun kita tak dianggap .

Aya memutuskan untuk keluar dari museum karena hari mulai sore , ia juga paking baju karena ada acara fashion show di Paris .

Ia terpilih menjadi salah satu disainer terbaik se Asia tenggara dan mendapatkan penawaran fashion show di Paris.

Perlahan menuju pintu keluar museum ,sembari menengok ke belakang .

Tiba-tiba seperti ada seseorang yang memanggil nya, Aya menghentikan langkah nya lalu berbalik badan .

Senyuman manis terukir jelas diwajah melihat seseorang yang berdiri di sebrang yang tersenyum dengan dimple candu .

Ternyata dia datang ,di lubuk hatinya yang terdalam ia sangat senang dan ingin sekali memeluk lelaki yang berdiri didepan nya .

"Assalamualaikum Rayana putri" salamnya , Aya tertegun mendengar ucapan assalamualaikum dari pria didepan nya.

"Wa'alaikum salam" jawab nya dengan ragu.

"Aku datang untuk menepati janji ku 1 tahun lalu padamu , apa kamu masih ingat?".

"Iya aku masih ingat , jangan memaksa Oppa jika kita berbeda sampai kapanpun kita tak bisa bersama" ujar Aya menundukkan kepalanya.

"Sekarang tasbih ku bisa mengikat mu"diiringi senyum manisnya.

Otak Aya masih loading apa maksud nya dan apa itu nyata atau sekedar mimpi.

"Apa kamu yakin mencintai ku karena Allah , dan apa kamu bersungguh-sungguh masuk agama ku bukan karena aku namun karena Allah SWT." titahnya menyakinkan Namjoon.

"Lalu bagaimana dengan keluarga mu, apakah mereka merestui Oppa pindah agama. Aku tidak mau dengan kamu pindah keyakinan akan membuat mereka bersedih atau tidak harmonis lagi dengan mu "

"Mereka setuju dengan keputusan yang ku ambil "

" Aku bersungguh-sungguh demi Allah SWT, kamu adalah jawaban dari doa sepertiga malam ku , Aku tidak berjanji namun insya Allah aku akan menjagamu, membahagiakan mu, menyayangi mu sepenuh hati"

Pipi Aya terasa hangat seperti nya sudah merona , ucapan Namjoon membuat dirinya benar-benar salting.

Mereka memutus kan untuk pindah ke taman karena tak enak jika terlalu lama di museum.

Keduanya berjalan beriringan senyuman manis terukir di bibir keduanya.

Mereka berhadapan saling menatap dan tersenyum , Namjoon mengeluarkan cincin dari kotak .

"Aya apakah kamu mau menjadi pelengkap dalam hidupku ,dikala kebahagiaan maupun kesedihan kita akan tetap menjadi satu untuk selamanya hingga kesurganya Allah" dimple nya terpampang jelas.

"Aku juga tidak berjanji jika akan selalu ada untuk mu , tapi insya Allah aku akan berusaha menjadi pendamping mu yang baik dari agama ataupun sikap. Jika aku melakukan kesalahan tegur lah aku "

Namjoon tersenyum bahagia ingin sekali ia segera memeluk Aya , kali ini harus ia tahan sampai penghulu berkata sah .

" Benarkah , Izinkan aku menemui kedua orang tua mu Aya . Akan ku ajak keluarga ku kerumah mu" ucapnya dengan suara lembut.

Aya menundukkan kepalanya , menghela nafas panjang. Matanya mulai berkaca-kaca namun dengan sekuat tenaga ia tahan dan mencoba tersenyum.

Mengingat kedua orang tua nya sudah tak lagi didunia ini membuat hatinya perih , disaat ada seseorang yang ingin meminangnya mereka sudah tak lagi disisinya.

Ayah dan ibu menemani nya melaksanakan acara pernikahan pada umunya, Allah sudah berkehendak kita sebagai hambanya mengikuti jalan yang Allah berikan.

"Emm mereka sudah meninggal dunia , sebaiknya kita ke pemakaman besok " ujar Aya berusaha menahan air mata nya supaya tak mengalir.

" Maaf kan aku ,aku tak tau . Kamu jangan menahan air mata luapkan saja ,aku akan menjagamu disini "ujarnya lalu memberikan sapu tangan .

Bulir bening luruh membasahi pipinya,ia benar-benar bersedih karena anak-anak lain menikah didampingi oleh kedua orang tua nya, karena mereka adalah benteng terkuat anak . Namun tidak dengan nya serasa benteng kuat itu sudah tak bersama nya , perasaan campur aduk menyeruak di dalam lubuk hatinya.

Namjoon hanya diam , membiarkan Aya menangis sepuasnya agar hatinya lega .

"Aya sudah ya , jangan menangis lagi usaplah air matamu"

Aya mengusap air mata nya dengan sapu tangan milik Namjoon.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!