Selamat membaca 😁
...****************...
"oh ya apa kamu mau menghubungi pak Tian ?"
"tidak, nanti dia khawatir lagi pula aku juga udah sembuh " memperlihatkan giginya yang gingsul.
"oh baiklah, aku akan menjaga mu disini" tuturnya .
Hari berlalu begitu cepat tak terasa sudah satu minggu dirumah sakit dengan didampingi Namjoon.
Sore ini ia diboleh kan pulang oleh dokter , dengan antusias all member menjemput nya dan mengantarkan nya ke apartemen yang Rayana tempati .
Sampai diapartemen tersebut all member langsung pulang karena hari semakin larut tidak baik untuk terlalu lama ditempat seorang perempuan.
Rayana memejamkan mata, tiba-tiba handphone nya berdering tertera nama tuan Tian dengan sedikit malas ia menerima telepon tersebut.
" hallo pak "
"Hallo , gimana kabarmu Aya ....apa kamu baik-baik saja disana ? , bagaimana projek nya?
"Projek berjalan lancar Pak , Inya Allah Minggu depan saya pulang"
Berbincang-bincang lalu mengakhiri panggilan tersebut karena ia harus beristirahat.
Hari berlalu begitu cepat tak terasa sakitnya sudah sembuh dan tinggal 2hari lagi ia diKorea Selatan.
Kali ini ia akan mengunjungi salah satu masjid yang ada di Korea Selatan , tadinya ia ingin pergi sendiri namun Namjoon meminta nya untuk ikut.
Mereka berjalan beriringan ,para body guard mengawasi dari kejauhan karena takut akan menimbulkan keributan jika salah satu idol ada yang ke masjid.
Rayana ingin masuk sedangkan Namjoon menunggu nya disalah satu tangga yang menuju masjid.
Lama kelamaan ia jadi bosen jika harus duduk saja , akhirnya ia mencoba menaiki tangga demi tangga hingga tiba diatas dan langsung disuguhkan suara mengaji Aya yang sangat merdu dan menenangkan hati.
Terukir senyuman manis dibibir Namjoon,"Merdu sekali, kamu pasti idaman para kaum lelaki"gumamnya lalu menarik nafas gusar.
Ia sadar jika tak bisa bersatu dengan Aya kalau salah satu nya tidak pindah agama.
Apapun Agama mereka, tidak boleh menentang orang tua. mereka adalah harapan bagi keluarga.
Seusai mengaji ,Aya keluar dari masjid ia terkejut mendapati Namjoon yang sedang melamun didepan pintu keluar.
"astaghfirullah, sedang apa Oppa disini?" mengernyit kan dahinya .
"Oh aku ingin melihat seisi bangunan ini seperti nya bagus " ucapnya lalu menatap sekeliling bangunan Masjid.
"Setiap bangunan Masjid itu sama cuma model bangunan nya yang sedikit berbeda karena menyeimbangkan dengan negara tersebut".
"oh ya apa boleh jika aku bertemu dengan imam Masjid ini?"
" Tentu boleh dong , ayo aku antar"
Mereka berdua masuk kedalam Masjid .
Mereka berbincang-bincang dengan hangat , pencerahan dari imam menambah wawasan Aya . Dia semakin memperdalam ilmu agama nya.
NAMJOON tersenyum manis ia sekarang mulai tau apa yang diperbolehkan dan ya dilarang menurut Islam.
Seusai perbincangan selesai keduanya pamit pulang tepat pada pukul 17:00 rencana nya mereka akan mampir ke musan tower saat malam.
Tak butuh waktu lama mereka tengah sampai di area gembok kunci nusan tower.
Aya memasang satu gembok kunci bertuliskan harapan nya , begitupun dengan Namjoon yang ikut memasangkan gembok kunci berwarna biru.
Keduanya tersenyum ada rasa lega dihati keduanya. Apa yang Aya ingin kan sudah tercapai kini ia akan fokus menjadi diri sendiri dan belajar menjadi pribadi yang baik.
Aya melihat sekeliling , begitu indah dengan kelap-kelip lampu kota yang terlihat jelas dari atas ketinggian ditambah dengan bunga sakura yang sedang bermekaran.
Angin mengoyang-goyangkan pohon sakura yang masih dipenuhi dengan bunga , udara malam yang terasa dingin dan segar .
Aya memejamkan mata sejenak menikmati tiupan angin yang menerpa wajahnya.
Terukir senyum manis dibor keduanya , menikmati suasana yang tidak tau akan terulang kembali apa tidak.
"begitu indah huft..." menghela nafas dengan lega, Aya kembali terpukau dengan kembang api yang bertuliskan selamat tahun baru dengan alfabet hangeul.
Barisan gigi rapinya terlihat jelas. Wajahnya begitu sumringah , ia merasa hari ini sangat bahagia.
Setelah kemarin melewati musibah yang tak pernah ia duga . " I'm happy" gumamnya sambil tak berpaling dari kembang api.
" bunga sakura memang indah , kembang api juga indah . Tapi jangan seperti mereka , karena mereka datang hanya sesaat" ucapnya sambil tersenyum manis dan memperlihatkan dimple yang sangat manis.
" iya , namun hadirnya mereka kita bisa merasa dunia itu tidak selalu pahit dan manis . Dunia itu indah" sahut Aya diiringi senyuman yang tak pernah luntur dari bibir nya.
"Mereka memang hadir hanya sesaat tapi sangat mempunyai kenangan yang sulit terlupa . Aku selalu merasa jika dunia ini rumit tetapi setelah aku lebih menata hidup , ternyata hidup itu berarti dan kita harus bersyukur karena sampai saat ini masih diizinkan bernafas oleh sang pencipta "
"iya itu benar sekali , saling menghargai , toleransi itu sangat penting maka dari itu prinsip ku adalah mau bagaimana orang kita harus menghargai nya walaupun beda warna kulit, agama, tempat asal .
Karena mereka sangat layak untuk kita hargai sebagai sesama manusia " ujar Namjoon dengan panjang lebarnya.
Aya menganggukan kepala yang dikatakan Namjoon memang benar , toleransi dan saling menghargai itu sangat penting dan wajib diterapkan dalam hidup kita sehari-hari.
Tak bosan mereka memandangi langit yang sedang berhiaskan bintang dan bulan sabit.
Tahun baru kali ini ada warna yang berbeda, biasanya acara BBQ dirumah bersama ibu dan ayah nya . Namun sekarang mereka telah tiada dan hanya dirinya sendiri tanpa ada saudara dari Ibu ataupun Ayahnya.
Entah mengapa dadanya terasa sesak dan sakit ketika mengingat betapa sulitnya ia hidup tanpa Ibu dan Ayah.
Memang terasa berat,ia bersyukur bisa melewati masa-masa itu.
"Ayah ,Ibu aku merindukan kalian merindukan senyum dan cada tawa kalian . Dan disaat kalian memeluk ku yang masih teringat jelas terasa hangat. Aku tak tau akan kuat sampai kapan ,aku rindu kalian" batinya tak terasa bulir bening mengalir dari pelupuk mata Aya.
NAMJOON menyadari jika Aya menangis , rasanya ingin sekali menghapus air mata nya namun , ada larangan untuk itu ia hanya berkutat dengan batinnya.
Bagaimana pun juga Ia harus menghargai jika agama Islam melarang pria dan wanita bersentuh jika belum menjadi suami istri.
Tangan nya terangkat sedikit namun dengan segera ia turun kan lagi , dia memberitahu Aya supaya menghapus air mata nya.
NAMJOON meminta Aya duduk terlebih dahulu supaya hatinya tenang , Aya menghapus air matanya dengan lembut sambil mencoba tersenyum.
" Aya tenang kan dirimu , apapun yang sudah terjadi tidak akan bisa diulang lagi. Memang terkadang kita bisa berencana namun tuhan yang menentukan" ujar Namjoon dengan suara lembutnya.
" iya Oppa , hidup memang tak selalu berjalan dengan mulus . Terkadang hidup itu rumit dan sulit dimengerti" jawab Aya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments