Episode 04 Ke Korea Selatan

Anyeong chingku-aa.....

...……………………………...

"Aaa Namjoon oppa! kenapa kamu datang lagi dikehidupan ku. Apa kau tak tau betapa sulitnya melupakan mu dan yang lainnya." Gerutu Aya sedikit wajahnya yang masam.

"Gak bisa aku harus tetep lurus gak boleh goyah," ucapnya dengan mantap. Tiba-tiba handphonenya berdering tertera nama Pak Tian, ia kebingungan untuk apa dia menelpon nya sedangkan besok adalah hari libur .

" Hallo! ada apa Pak?"

" Aya saya bisa minta tolong? tolong kirimkan file kerja sama dengan perusahaan Sakura grup?" pintanya dari sebrang telepon.

"Emm boleh, nanti saya kirim lewat email Pak," jari-jemarinya mulai lincah diatas kibord leptopnya.

Setelah lama berkutat dalam cukup lama, akhirnya selesai ia mengirim kan kepada pak Tian.

" Huft akhirnya selesai, waktunya tidur," ucapnya lalu mematikan lampu.

Keesokan harinya ia sedang joging diarea apartemen tak sengaja Aya menabrak seorang pria bertubuh atletis dan tinggi.

Segera ia meminta maaf "apa kamu tidak apa-apa, aku yang minta maaf karena berhenti mendadak," ujarnya diiringi senyum serta lesung pipi yang menambah ia mempesona.

" Namjoon Oppa, sedang apa kau disini?"

" Kebetulan aku sedang lari pagi dan juga aku tidur di apartemen ini." Mendengar ucapan Namjoon, Aya syok kenapa kemarin beralasan untuk mengantar dirinya saja.

" Ayo, lari lagi kenapa bengong,"

"Aiya, ayo" cengirnya lalu berlari kecil berdampingan dengan Namjoon namun tetap menjaga jarak aman.

Aya mampir ke sebuah toko untuk membeli air minum.

" Oh ya aku duluan ya, soalnya hari ini harus kembali ke Korsel, ada salam dari Hyung dan dongseng ku,ain waktu kalau ke Korea Selatan mampir ya"

" Aiya, insya Allah Oppa, hati-hati diperjalanan semoga selamat sampai tujuan." NAMJOON menganggukkan kepala diiringi senyum manisnya.

Setelah Namjoon pergi ia kembali berlari hingga sudah ngos-ngosan, akhirnya kembali ke apartemen.

Sesampainya di apartemen langsung membersihkan tubuhnya lalu berganti pakaian

Hari pun lalu begitu cepat hingga tiba di pergantian tahun. rencananya ia aka cuti untuk berlibur 2 minggu dan benar tujuannya adalah ke Korea Selatan.

" Akhirnya libur juga oke aku harus segera pulang dan bersiap-siap." gumamnya dengan antusias ia pulang.

Tiba di apartemen ia langsung membersihkan badan dan berganti pakaian. Perlahan ia memilih-milih baju lalu dimasukkan ke koper yang berwarna biru .

Seluruh kebutuhan nya pun sudah komplit.

Matahari mulai bersinar menerobos masuk lewat sela-sela korden . Seorang perempuan terbangun lalu merenggangkan otot-ototnya, bangkit lalu menuju kamar mandi.

30menit kemudian ia sudah siap dan sekarang sedang sarapan hingga waktu menunjukan pukul 8 pagi . Ia bergegas menuju bandara.

Tiba di bandara check-in lalu menuju pesawatnya, rencananya ia harus transit terlebih dahulu sebelum sampai di Korea Selatan.

Sebenarnya liburan nya kali ini tak murni semua liburan karena ia menjadi perwakilan dari perusahaan jaya group untuk menyelesaikan projek yang tinggal di tayangkan ditelevisi maupun digital lainnya.

Waktu terus berjalan hingga tak sadar ia telah tiba dibandara internasional Incheon, kedatangan nya dikawal oleh body guard milik TLS.

Ia tersenyum lega akhirnya bisa mendarat di bumi lagi, bahkan ia sampai bosan di pesawat. Dia menyapa seluruh body guard lalu masuk mobil untuk diantar kan ke hotel. Badannya terasa linu-linu sebab ini pertama kali ia menempuh perjalanan yang cukup jauh.

Setelah tiba dihotel, para body guard kembali pulang karena waktu sudah sore.

Aya duduk disebelah kaca jendela sembari memandangi pemandangan lampu malam.

Kota yang lumayan adat penduduk dengan kelap kelip lampu menjadikan pemandangan yang sangat indah.

" subhanallah indah sekali," ia tersenyum tipis, indah namun ia merasa sepi.

Sambil memainkan handphone, tiba-tiba ada seseorang yang menekan bel kamarnya. Bangkit dari duduk lalu membuka kan pintu terlihat pria bertubuh sedang menurutnya sudah ideal berdiri di ambang pintu sembari menenteng paper bag berisi makanan.

" Hay! apa kabar? datang membawa kan mu makanan," dengan senyuman yang membuat matanya menyipit.

" Aiya aku baik-baik saja, emm maaf merepotkan mu hehe apa kabar dengan Oppa?"

" Tentu aku baik-baik saja nuna."

" Oh syukur lah, jangan panggil aku nuna umur kita kan gak jauh beda"

" oh barangkali kau akan menjadi nuna kami," ucapnya .

" Aaa itu gak usah di bahas lagi, Ong Oppa maaf sebelumnya apakah ini halal?" tanya nya dengan ragu .

" Aiya tentu tidak, tentu halal dong kami tau kamu muslim jadi ku belikan sup ayam serta ada beberapa cemilan yang berbahan dasar dari telur. Jadi tak usah khawatir jika aku memberimu makanan yang tidak halal, karena aku juga lumayan pemilih makanan," jelasnya sampai panjang lebar.

" Terima kasih Oppa karena telah menghargai ku. Lain waktu tidak usah repot-repot, aku bisa turun kebawah untuk mencari makanan." Kata Aya merasa segan.

"Oh tidak, tidak baik kamu keluyuran sendirian karena ada banyak orang mabuk saat tahun baru mulai dekat, jadi tetap dikamar. Kalau mau keluar aku akan siap kan body guard untukmu."

Aya mengiyakan semua perkataan Ing Oppa karena bagaimana pun juga ia masih baru di Korea Selatan. Ong pamit pulang karena malam semakin larut ia juga harus beristirahat.

Aya menutup pintu kamar lalu duduk dan mencoba sup ayam yang Ong bawa, ternyata rasanya enak dan murni ayam tanpa ada campuran bahan lain.

Seusai makan ia duduk di ranjang sembari memainkan laptopnya . Matanya mulai mengantuk namun ia paksa untuk tidak tertidur karena harus menulis novel. Tak terasa matanya terpejam dan ia terkejut saat bangun jam menunjukkan pukul 8 pagi.

Mandi, berganti baju sarapan seadanya lalu mobil jemputannya pun telah tiba, tujuan pertamanya adalah ke kantor.

Tak butuh waktu lama Aya sampai di depan gedung menjulang tinggi dengan kesan mewah.

Dia kira tidak ada awak media disana, namun dugaannya salah ternyata banyak awak media yang menunggu all member.

Aya menyesal turun didepan gedung harusnya ia turun diparkiran lalu lewat pintu satunya. Para awak media langsung menghampirinya untuk dimintai jawaban, Aya tidak mau jika nantinya ada rumor tak sedap sebab dirinya.

Aya memutuskan untuk langsung masuk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun hanya senyuman yang ia perlihatkan. Dia takut ada artikel yang tidak benar, lebih baik diam dan tak memberi kejelasan .

Mulai memasuki gedung, dia langsung menuju ruangan CEO Big Intertaiment. Menyapanya dengan ramah, mungkin dirinya dilihat aneh bagi orang-orang yang baru melihatnya memakai jilbab.

Dengan teliti ia menjelaskan semua rincian dari projek, finansial, keuntungan dan ternyata sesuai dengan rencana awal.

Akhirnya projeknya selesai dan tak ada satu kekurangan apapun jadi mulai hari ini ia bisa berjalan-jalan.

Terima kasih buat semua yang udah mau mampir ke cerita aku 😊

semoga dilancarkan dalam segala urusan baik 😁.

Jangan lupa vote, coment, favorit ya 😅

Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!