Episode 02 Kedua orang tua nya meninggal.

Selamat membaca😁

Setelah selesai berbicara dan pamit kepada para Army , 07 member masuk ke belakang.

Rayana menangis hingga suara nya tak bisa keluar , seorang staf perempuan menghampiri nya . Ia memegang pundak Rayana yang masih bergetar .

" Maaf nona bisa kamu ikut saya ,ada yang ingin bertemu dengan anda" ajaknya , Rayana menganggukkan kepala lalu bergandengan tangan dengan staf tersebut.

"Anyeong" sapa 07 member dengan senyuman manis masing-masing.

" Nee Anyeong ,oh tidak hiks" spontan Rayana memeluk staf perempuan tersebut.

" Sudah nona mereka tidak akan melukaimu tenang saja" ujarnya lalu menepuk-nepuk pundak Rayana.

Melepas kan pelukan ,mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Hei , jangan bersedih ingat lah kau ini milik pria tertampan di dunia jadi tidak boleh menangis" ujar TAEHYUNG .

" Iya, kau ingat aku ini World Wide Handsome . Tidak boleh seorang Army menangis , karena kita gak mau melihat air mata itu membasahi wajahmu"

Rayana menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan.

" Terima kasih banyak, kalian telah mengerti aku . Aku gak akan lupain kalian sukses selalu untuk kalian All member "

Mereka berbincang cukup lama hingga akhir nya Rayana pamit pulang.

Hotel yang ia tempati tidak jauh dari tempat tersebut hingga tak butuh waktu lama , ia sudah sampai dikamar .

Membersihkan badan lalu tidur karena esok ia akan pulang ke Semarang.

1 Tahun kemudian

Waktu berlalu begitu cepat hingga tak sadar sudah 1 tahun ia tidak melihat ataupun stalking akun All member BTS.

Kantor

"Aya , tolong bawakan saya laporan keuangan bulan ini" ujarnya lalu pergi ke ruang nya.

"Baik pak " jawab Rayana lalu mencari dokumen yang diminta pak Tian.

Setelah siap ia membawa dokumen tersebut ke ruangan pak Tian , menyerah kan dokumen sembari menjelaskan apa saja keperluan bulan ini. Tiba-tiba handphone nya berdering tertera nomor baru , meminta izin lalu dengan ragu ia menerima telepon.

" Hallo" ucapnya dengan ragu.

" Hallo selamat siang , ini saya dari pihak rumah sakit . Apa benar anda yang bernama Rayana Putri anak dari Bapak Riko dan ibu Henny " ucap seorang perempuan dari sebrang telepon.

" Iya benar saya sendiri,ada apa ya?. Apa ada sesuatu yang terjadi kepada ayah dan ibu saya?" tanyanya ,suara Rayana mulai bergetar bahkan perasaan nya sudah campur aduk.

" Begini bapak dan ibu anda mengalami kecelakaan mobil , kondisi keduanya tidak bisa diselamatkan . Dimohon anda segera datang ke rumah sakit terima kasih " Lalu telepon di tutup , Rayana tertegun ia masih tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

Namun air matanya sudah membasahi pipinya , menangis tanpa suara. Dia terduduk di lantai,entah tenaganya tiba-tiba menghilang. Pak Tian yang berada tidak jauh dari nya ,mulai menyadari jika Rayana sedang tidak baik-baik saja.

" Aya ,ada apa ? mengapa kamu menangis. minum lah ini" Rayana meminum air putih tersebut .

" Pak boleh saya izin kerumah sakit" ucap nya dengan suara bergetar.

"Siapa yang sakit?"

" Ayah dan Ibu saya kecelakaan dan kedua nya telah meninggal ditempat hiks ......hiks..... hiks " ujarnya tak mampu menahan bulir bening dari matanya.

" Inalillahi wa innailaihi ro'jiun, segeralah kesana saya akan mengantarkan mu"

" Tidak usah pak ,saya bisa sendiri terima kasih pak saya permisi"

Pak Tian mengikuti Rayana ia terus membujuk Rayana untuk mau diantar kan hingga akhir nya dia mau.

Rumah sakit

Ia turun dari mobil ,berlari menuju ruang jenazah namun kakinya terasa lemas padahal jaraknya tinggal beberapa langkah lagi.

Kakinya terasa berat hatinya pun berat ,masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan terjadi hari ini .

Perlahan ia membuka kenop pintu dan menuju ke sebuah brangkar , ia serasa ingin memberontak jika itu bukan Ayah dan Ibunya.

Tangannya meraih kain putih yang menutupi sekujur tubuh ibunya, dengan hati-hati menarik dan terlihat lah wajah ibunya yang sedang tersenyum.

Seketika ia terduduk dilantai dan menangis histeris ,ini semua terlalu berat untuk ia terima ,dia sudah tak punya keluarga lain selain ayah dan ibu.

" Tidak mungkin, ini pasti bukan kalian hiks...hiks...Ya Allah mengapa kau ambil dua-duanya ...lalu aku sama siapa didunia ini hiks ....hiks ....."

perasaan nya sudah campur aduk ,serasa baru kemarin kedua orang tua nya pulang dari ibadah haji .

Dan begitu cepat mereka diambil dengan bersamaan,pak Tian tak bisa berbuat lebih selain menenangkan Rayana yang sedang hancur tak tau harus bagaimana .

" Aya ,kamu itu kuat jangan menangis terus nanti mereka tidak tenang untuk meninggalkan mu disini . Lebih baik kita urus keduanya lalu dimakamkan tidak baik jika terlalu lama ditangisi "

"Iya pak " lalu menghapus air mata nya ,masih lemas ia mengurus semuanya ditemani pak Tian .

Pukul 16:00 mobil jenazah telah tiba di pemakaman umum ,Rayana dibimbing oleh tetangga nya menuju tempat peristirahatan terakhir kedua orang tuanya.

Diiringi isakan tangis dan tubuh yang tak bertenaga ,ia mencoba tegar walaupun nyata hancur.

Pak Tian ikut memanggul keranda dengan tenang .

Kini kedua orang yang paling ia sayangi sudah tidur dibawah tanah untuk selamanya ,namun ia harus ikhlas dia gk mau ayah dan ibunya tidak tenang.

Setelah acara pemakaman selesai kini mereka tinggal berdua didepan pusaran ayah dan ibu Rayana.

" Ayah ,Ibu aku sayang kalian ....aku takut jika sendirian di sini hiks...hiks .... semoga ayah sama ibu tenang disana doaku selalu menyertai kalian " mengusap air matanya dan mengusap batu nisan keduanya dengan penuh kasih sayang.

" Aya ,saya tau kamu sangat hancur tapi kamu tidak boleh larut dalam situasi ini ,ayo kembali lah bersemangat mereka pasti bahagia jika melihat anaknya bisa tegar dan sukses walaupun hanya sendiri didunia ini"

"Saya pernah ada diposisi kamu ,dan saya tau betul apa yang dirasakan kamu sekarang . Ada seorang gadis muda yang menyemangati ku kala itu. Wajah nya amat mirip dengan kamu , bahkan waktu itu saya hampir bunuh diri karena sudah hilang arah"

"Iya pak ,saya akan berusaha baik-baik saja terima kasih bapak sudah mau meluangkan waktu untuk mengikuti pemakaman ayah dan ibu saya"

Tian mengantar kan Rayana kerumah lalu ia kembali lagi ke kantor karena ada meeting mendadak.

Sepanjang perjalanan ia berfikir keras kenapa wajah Rayana sangat amat mirip dengan gadis yang ia temui digedung saat itu.

Berupaya menafikan itu semua , kembali fokus ke jalan.

Rumah Rayana.

Rumah nya ramai banyak para tetangga yang hadir dikajian , mereka turut berdukacita .

Rayana mencoba tersenyum lalu menyapa para tetangga yang hadir "Ayah ibu kalian sungguh baik mereka semua sangat mengingat kebaikan kalian" tes bulir bening mengalir membasahi pipinya.

Terima kasih buat yang sudah mampir ke cerita aku.......

mohon maaf jika masih banyak kekurangan ......

semoga dilancarkan dalam segala urusan baik 😁💜💜💜💜💜💜

Terpopuler

Comments

Sunmei

Sunmei

2like hadir kak
semangat
like balik iya

2023-01-16

0

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

rayana semangat...

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!