Sulit Dipisahkan

Remasan itu berlanjut menjadi *******. Hampir saja Sean melepaskan hewan liarnya jika tak mengingat perjanjian mereka.

Sean memang orang yang jujur dan tak pernah ingkar janji, rendah hati dan rajin menabung pada ibu guru.

🙄🙄🙄

Dia langsung melepaskan pagutan bibir mereka disaat Shelly mulai hilang kendali.

Tepat dugaannya.

Gadis ini memang liar. Sangat membuatnya bersemangat. Tapi janjinya yang menghalanginya untuk mengikuti keinginan liar mereka.

"Stop.. please stop.." pinta Sean sambil terengah.

Shelly tampak kecewa.

"Kenapa? apa aku kurang baik? apa aku terlalu kaku? om bisa ngajarin aku" tanya Shelly memberondong Sean.

Sungguh, hasratnya sudah berada di ubun ubun.

Sean menggeleng sembari mengusap jejak saliva disekitar bibir Shelly.

"Kamu terlalu hebat" jawab Sean sembari tersenyum.

"Lalu apa? bukankah kita udah boleh khilaf?" Shelly memelas. Sean sungguh tak tega, tapi dia tak mau disalahkan.

"Ingat perjanjian kita?" Sean mengingatkan, membuat Shelly tertegun.

"Apa om punya bukti hitam diatas putih yang di sahkan notaris dan ditanda tangani diatas materai sepuluh ribu?" Shelly benar benar hilang kewarasannya.

Sean tersenyum licik "tentu saja tidak" lalu dia menyerang Shelly seperti keinginannya. Mendorongnya hingga terlentang dan menyingkirkan mangkuk pembungkus.

Bermain main diatas bukit teletubbies dan merasakan sensasi baru dalam hidup mereka.

"Aaahhh.." Sean mengerang kala merasakan sesuatu pada miliknya.

Shelly terkejut "kenapa, ada apa?"

"Aku meledak" lirih Sean yang terengah karena rasa ledakan yang dahsyat didalam celananya.

Yap

Mereka belum sampai sejauh itu man teman. Hanya gesekan piston dari balik kain namun memberi rasa yang sangat luar biasa karena tak pernah sekalipun bersentuhan dengan wanita.

Shelly memang merasakan kedutan di pangkal paha nya. Kedutan yang berasal dari milik Sean. Dan itu membuatnya nyaman.

"Apa kita bisa melakukannya lagi lain kali?" tanya Shelly yang merasa ketagihan. Mungkin ini yang dirasakan Rendi setelah mengenal nikmatnya bercumbu.

Sean kembali mengecup bibir Shelly lalu tersenyum.

"Tentu saja, asal.." ucapan Sean menggantung.

"Asal apa?" tanya Shelly lembut. Baru kali ini Sean mendengar Shelly berkata dengan lembut.

"Asal kamu gak manggil aku 'om' lagi" jawab Sean sambil menoel hidung Shelly lalu dibalas kekehannya.

"Oke, kakak" seru Shelly mengedipkan sebelah matanya.

"Udah, mandi yok. Bau" tukas Sean sembari menatap sebelah gunungan Shelly yang sudah terbungkus plastik.

Sean bangkit lalu menarik tangan Shelly agar bisa menggendongnya. Dia berniat memandikannya sambil membersihkan diri.

Kalau masih dikasih rejeki. Pikirnya.

"Kakak mau mandiin aku?" tanya Shelly di punggungnya seolah tahu akan niat Sean.

"Kalau kamu ijinkan. Lagi pula kamu pasien aku sekarang, sudah seharusnya aku rawat kamu, kan?" kilah Sean.

"Uutututu.. teman yang baik" tukas Shelly menjawil kedua pipi Sean dari belakang.

Di kamar mandi, Sean menyiapkan air hangat yang dibubuhi sabun aroma therapy ke dalam bathtube.

Shelly yang perlahan melepas semua kain pembungkusnya tanpa sepengetahuan Sean langsung masuk ke dalamnya.

"Shelly sudah si- haha.. anak pintar" puji Sean saat hendak memanggilnya namun Shelly sudah berinisiatif masuk terlebih dahulu.

Shelly tampak menampilkan barisan gigi putihnya sambil bermain busa.

Sean membiarkannya bermain main sebentar selagi dia mengutak atik keran shower penyebab petaka bagi Shelly namun keberuntungan baginya.

shaaaaaas...

Air shower meluncur membasahi tubuh polos Sean. Shelly menoleh ke belakang dan melihat pemandangan yang baru dilihatnya.

Seketika dia memalingkan wajahnya karena malu. Baru pertama kali dia melihat bagian inti seorang laki laki. Meskipun dia sering beraktifitas dengan Axel, namun tidak dengan hal yang bersifat privacy.

Sedari kecil sang momy selalu melarang mereka untuk mandi berdua meski Axel selalu menangis meraung karena tak mau dipisahkan darinya.

Shelly terkejut kala tubuh polos itu ikut masuk dan bergabung dengannya. Tentu saja dengan belalai yang melambai lambai mengotori mata gadisnya yang baru saja terkontaminasi.

Lagi lagi Shelly memalingkan wajah yang memerah.

Sean terkekeh.

"Sini aku bantu" Sean lantas menarik dan membalikan tubuh Shelly membelakanginya.

Dengan lembut Sean menggosok punggung mulus Shelly menggunakan shower puff.

Sesekali Sean mengecup pundak Shelly disela obrolan mereka yang ngalor ngidul dan tangan Sean yang tak diam terus menggosok lembut punggungnya yang sesekali pindah ke bagian depan.

Seolah punya mainan baru, Sean tak berhenti memainkannya dari belakang.

Jangan tanya belalai yang sudah kaku. Shelly pun tampak nyaman dengan perlakuan Sean.

Entah kenapa dia tak menolak sentuhannya, malah Shelly yang memintanya untuk disentuh.

Mengingat sifatnya yang badass jika seorang lelaki berani menyentuhnya setitikpun.

"Kak.." panggil Shelly lirih sambil menengadahkan kepalanya bersandar pada dada bidang Sean.

"Hm.." jawab Sean dengan suara parau. Sean menahan mati matian agar tak menembus Shelly secepat ini. Tapi dia sangat menikmatinya. Dia bahkan merasa akan kembali meledak karena gesekan belalainya dengan bemper Shelly.

"Aku mau lebih..." pinta Shelly menghiba. Bagaimana tidak, kedua lampu depannya tak henti Sean mainkan dengan lembut.

Pergerakan Sean terhenti. Dia bingung juga takut.

"Ini pengalaman pertamaku. Aku gak tahu harus gimana" ucap Sean yang sebenarnya malu ia utarakan.

Shelly pun berhenti bergerak, lantas berbalik menghadapnya.

"Ini juga pertama kalinya buat aku. Katanya sih tinggal masukin aja" timpal Shelly dengan suara yang serak menambah kadar seksi.

Shelly lantas menempelkan inti masing masing. Hanya menempelkan.

Tonjolan belalai itu terasa nikmat sesuai keinginannya.

Pun dengan Sean yang merasakan permukaan kulit inti berbeda dengan kulit lain.

"Apa kamu siap hamil? aku sih gak masalah, tapi keluargamu.." ucapan Sean dijeda karena tampaknya Shelly tersadar saat Sean menyebut keluarganya.

Inilah yang membuat para remaja hilang akal.

Rasa nikmat sesaat seperti ini membutakan kenyataan jika masa depan dan keluarga menjadi taruhan.

Mungkin status mereka sudah sah di mata negara dan agama. Tapi bagaimana dengan keluarga Shelly yang belum tahu perihal pernikahan dadakan mereka.

Tidak bisa.

Belum saatnya mereka tahu.

Shelly tak boleh mengecewakan keluarga yang sangat mencintainya.

Tapi hasratnya sudah tak bisa ia bendung.

Perlahan Shelly kembali bergerak. Merasakan sensasi memabukkan dan mencandu. Sangat nikmat. Membuatnya menggila.

Pun dengan Sean yang merasa akan kembali memuntahkan lahar kala Shelly menggesekkan inti mereka dengan lebih cepat.

Riakan air berubah menjadi gelombang.

Lupakan tentang penyatuan yang sah.

Seperti ini pun mereka merasa sangat puas saat keduanya saling berpelukan erat kala tiba di puncak bersamaan.

Entah berapa juta kecebong yang berenang di air sabun.

Peluh mereka saling menempel meski berada didalam air yang sudah dingin.

"Kita kek gini aja dulu ya" bujuk Sean lembut di ceruk leher Shelly.

Shelly memundurkan tubuhnya dan mengangguk sembari tersenyum lantas mengecupnya sekilas.

Sean lantas kembali mengatur keran shower dan membiarkan Shelly membersihkan diri terlebih dahulu.

Mereka saling lirik sesekali sembari tersenyum malu karena kelakuan mereka barusan.

Shelly baru mengerti kenapa kedua orang tua nya sangat sulit untuk dipisahkan.

KERJA KERJAAA😆🤭

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh... gak heran kelakuan Shelly yg satu ini... gen dr Brian N Chelse kental banget... mendarah daging... keduanya saling dominan.. nurun deh ke ank.. 🤦‍♀🤦‍♀😅😅

2024-03-05

0

Lilik Rudiati

Lilik Rudiati

Enak ya shel...

2023-01-13

0

mar

mar

gundal gandul omaigat🙈 c othor

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Calon Istri
3 Telfon Dari Nenek
4 Sebuah Pengecualian
5 Rugi Banyak
6 Keputusan Rosie
7 Klasik
8 Protes
9 Milik Istriku
10 Hanya Ingin Meniduri
11 Menggadaikan Nyawa Suami
12 Tragedi Air Panas
13 Periksa Ke Dokter
14 Kabur
15 Lakban
16 Sulit Dipisahkan
17 Dimana Axel?
18 Harus Mendapatkannya
19 Magang
20 Karyawan Yang Baik Hati
21 Pacar?
22 Ke Apartemen
23 Berbagi Suami
24 Curhatan Mama
25 Bingung
26 Papa Suka
27 Kebelet Pipis
28 Laki Laki Sejati
29 Kedatangan Axel
30 Menuduh Orang Baik
31 Kado Keramat
32 Klepek Klepek
33 Kepanikan Tiara
34 Membalas Perasaan
35 Harus Jujur
36 Menghapus Jejak
37 Berusaha
38 Ngontrak
39 Ngaku
40 Alasan
41 Menjauhi
42 Tak Mau Bersaing
43 Tangga Darurat
44 Keluhan Rosie
45 Setan Jahil
46 Bertemu Cindy
47 Kekuasaan Shelly
48 Godaan Cindy
49 Baper
50 Sean Gawat
51 Wisuda
52 Positif Thinking
53 Single Parent
54 Pasangan Serasi
55 Es Krim
56 Hanya Teman
57 Kalap
58 Over
59 Pasrah
60 Amarah Sean
61 Candu
62 Pemikiran Sean
63 Terjebak
64 Dia Suamiku
65 Cermin
66 Membantu
67 Lunglai
68 Melamar Atau Dilamar
69 Rongsokan
70 Me-Museum-kan
71 Dalang
72 Sasaran Pertama
73 Modus
74 Kemunculan Evi
75 Mengungkap
76 Penyergapan
77 Bulan Sabit
78 Berburuk Sangka
79 Tak Tega
80 Pengakuan Rendi
81 Jedderrr...
82 Mengigau
83 Tolooong...
84 Tak Sanggup
85 Terpesona
86 Anggur
87 Check Up
88 Janji
89 Gengsi
90 Membawa Lari Mario
91 Mengungkap Strategi
92 Anakku
93 Messed With A Wrong Person
94 Hidup Tanpa Selly
95 Sangkaan
96 Papa Juga Sayang Mama
97 Awal Dari Perubahan (End)
98 My Crazy Roommate
99 Beautiful Impostor
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Calon Istri
3
Telfon Dari Nenek
4
Sebuah Pengecualian
5
Rugi Banyak
6
Keputusan Rosie
7
Klasik
8
Protes
9
Milik Istriku
10
Hanya Ingin Meniduri
11
Menggadaikan Nyawa Suami
12
Tragedi Air Panas
13
Periksa Ke Dokter
14
Kabur
15
Lakban
16
Sulit Dipisahkan
17
Dimana Axel?
18
Harus Mendapatkannya
19
Magang
20
Karyawan Yang Baik Hati
21
Pacar?
22
Ke Apartemen
23
Berbagi Suami
24
Curhatan Mama
25
Bingung
26
Papa Suka
27
Kebelet Pipis
28
Laki Laki Sejati
29
Kedatangan Axel
30
Menuduh Orang Baik
31
Kado Keramat
32
Klepek Klepek
33
Kepanikan Tiara
34
Membalas Perasaan
35
Harus Jujur
36
Menghapus Jejak
37
Berusaha
38
Ngontrak
39
Ngaku
40
Alasan
41
Menjauhi
42
Tak Mau Bersaing
43
Tangga Darurat
44
Keluhan Rosie
45
Setan Jahil
46
Bertemu Cindy
47
Kekuasaan Shelly
48
Godaan Cindy
49
Baper
50
Sean Gawat
51
Wisuda
52
Positif Thinking
53
Single Parent
54
Pasangan Serasi
55
Es Krim
56
Hanya Teman
57
Kalap
58
Over
59
Pasrah
60
Amarah Sean
61
Candu
62
Pemikiran Sean
63
Terjebak
64
Dia Suamiku
65
Cermin
66
Membantu
67
Lunglai
68
Melamar Atau Dilamar
69
Rongsokan
70
Me-Museum-kan
71
Dalang
72
Sasaran Pertama
73
Modus
74
Kemunculan Evi
75
Mengungkap
76
Penyergapan
77
Bulan Sabit
78
Berburuk Sangka
79
Tak Tega
80
Pengakuan Rendi
81
Jedderrr...
82
Mengigau
83
Tolooong...
84
Tak Sanggup
85
Terpesona
86
Anggur
87
Check Up
88
Janji
89
Gengsi
90
Membawa Lari Mario
91
Mengungkap Strategi
92
Anakku
93
Messed With A Wrong Person
94
Hidup Tanpa Selly
95
Sangkaan
96
Papa Juga Sayang Mama
97
Awal Dari Perubahan (End)
98
My Crazy Roommate
99
Beautiful Impostor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!