Rugi Banyak

"Heh.. gadis licik. Begitu caramu bernegosiasi hah?" cebik Rosie yang merasa lucu dengan cara Shelly bernegosiasi.

"Sarap lu, Shell. Lo mau tega ninggalin kita kita" gumam Axel mengeluh.

"Yee.. gua kan bisa nego lagi ntar, yang penting gua lepas dulu" kilah Shelly membuat Rosie terkekeh.

Rosie bangkit dengan kekehannya dan berjalan menjauh dari kursi dengan tongkatnya.

Dia merasa hari harinya akan lebih menarik jika bisa membuat gadis itu menjadi menantunya. Tapi tentu saja harus dengan cara yang elegan tapi memaksa.

"Loh, nya.. mau kemana? bentar dulu ih main pergi aja. Shelly kan belum selesai nego sama nyonya. Gak baik loh ninggalin orang yang lagi ngomong sama kita" sergah Shelly yang mengapit dan membimbing Rosie kembali ke kursinya membuat wanita tua itu sedikit berjenggit akan keberanian gadis barbar itu.

"Saya mau ke kamar mandi. Kenapa disuruh duduk lagi? kamu mau saya ngompol disini?" tukas Rosie membuat Shelly seketika melepas pegangannya dan menampilkan senyum kaku nya.

"Ya maap, nya. Eh, mau saya antar? mumpung ada saya satu satunya cewek disini. Ajudan nyonya kan gak kan bisa cebokin nyonya"

uhuk

uhuk

Sean terbatuk kala mendengar celotehan Shelly yang tak disaring.

Serempak Axel dan Rendi menutup wajah mereka karena malu dan tak percaya dengan bujukan Shelly yang pasti berharap wanita tua itu terharu akan kebaikannya.

"Kamu.. memang kamu mau cebokin saya?" Rosie tak percaya dengan celetukan Shelly dan balik menantangnya.

"Kenapa enggak? pahalanya gede kan kalo ngurus orang tua" jawab polos Shelly yang justru membuat Rosie kagum. Apakah gadis ini memang pernah mengurusi seorang tua sepertinya. Batin Rosie.

Fix, gadis ini harus dia miliki. Bukan untuk mengurusinya saat sakit karena ada perawat pribadi yang sudah dia kontrak jika kesehatannya drop. Melainkan karakter dasar gadis ini yang sudah pasti mendapat didikan yang baik dalam hal menghormati dan berbakti pada orang tua. Dan biasanya karakter beradab seperti itu yang bisa membuat pasangannya sukses.

Rosie tak sabar ingin mengenal lebih jauh lagi tentang keluarga gadis ini. Terlepas dari sifat bar bar nya, sebenarnya gadis ini sangatlah baik. Tipe berlian yang belum mendapat sentuhan. Batu yang dianggap biasa namun jika diberi sentuhan sedikit barulah nilainya akan terlihat.

Tanpa berkata kata lagi Rosie kembali melangkahkan kakinya kearah toilet wanita dan membiarkan Shelly mengapit lengannya sambil mengoceh bercerita apapun yang terpikirkan olehnya.

Ada perasaan hangat saat diapit oleh Shelly karena harinya mendadak ramai dan berwarna hanya dengan seorang Shelly.

Benar saja, selama di toilet, Shelly menunggui Rosie dan terus bertanya apakah ia butuh bantuan atau bertanya dari luar pintu dan meminta Rosie menjawabnya. Pasalnya dia ingin memastikan wanita tua itu baik baik saja.

"Apa kamu selalu cerewet seperti ini?" tanya Rosie saat mereka berjalan kembali ke meja mereka.

"Tidak. Shelly hanya tak mau kecolongan lagi seperti nenek Shelly. Beliau meninggal saat tak ada yang mengantarnya ke kamar mandi. Beliau terpeleset di kamar mandi. Padahal momy Shelly sudah menitipkan beliau pada Shelly" ucapnya sendu kala mengingat sang nenek yang meninggal karena dia tak ada di rumah untuk menjaganya dan memilih bermain bersama teman temannya.

Langkah kaki Rosie terhenti kala mendengar pengakuan Shelly. Dia menilik wajah Shelly yang terdapat gurat kesedihan dan penyesalan.

Sebelah tangan Rosie menepuk tangan Shelly yang tengah mengapit lengannya. Mengisyaratkan bahwa semua sudah menjadi garis yang Maha Kuasa.

Rosie kembali duduk disusul Shelly yang sudah memastikan jika wanita tua itu sudah duduk dengan nyaman.

Sambil menampilkan deretan gigi putih nan rapi nya, Shelly menatap dan berharap wanita senja itu mengubah keputusannya.

"Apa kamu menungguku mengubah keputusan?" tanya Rosie yang berhasil membaca air muka Shelly.

Senyum pasta gigi Shelly mendadak dikatupkan karena kedapatan berharap.

"Saya tunggu kamu dan keluargamu di rumah malam ini. Barulah saya akan memutuskan.

uhuk

Shelly tersedak air liurnya sendiri.

"Keluarga?" tanya Shelly dengan lirih.

"Ah, salah. Biar kami yang datang ke rumahmu. Kirimkan alamat orang tuamu" pinta Rosie yang berupa titah yang tak bisa dibantah.

"Eeee... nyonya.. t tapi kenapa.. kenapa harus bawa bawa keluarga?" Axel bertanya dengan gugup. Bisa runyam kalo berurusan sama grand momy-nya.

"Bukankah orang tua harus ikut bertanggung jawab kalo anak anak mereka membuat masalah?"

"T..tapi.." Axel terbata.

"Apa kalian berniat menyembunyikan hal ini dari keluarga kalian?" mata Rosie menyipit menyelidik kebenaran akan sangkaannya.

Ketiga orang itu pun hanya menundukkan kepala. Membuat senyuman sinis tampak di sebelah bibir Rosie.

"Sudah kuduga kalian tak berniat bertanggung jawab" tebak Rosie yang langsung berdiri. Tampaknya negosiasi ini menyita waktunya. Dia sudah punya solusi dan tak membutuhkan persetujuan siapapun.

"Nyo.. nyonya.. bukan seperti itu.. maksud kami.. kami tak mau membuat orang tua kami khawatir dan memperburuk kondisi kesehatannya" kilah Shelly yang kemudian lengannya disikut Axel.

"Kualat lo nyumpahin orang tua" lirihnya masih menundukkan kepala.

"Diem lo" balas Shelly.

"Tolonglah nyonya. Jangan libatkan orang tua kami" lanjut Shelly.

Langkah Rosie terhenti namun dia masih membelakangi mereka.

Tak ada kalimat lanjutan, Rosie pun melanjutkan langkahnya. Dia sudah tau trik anak muda jaman sekarang yang berdalih orang tuanya sedang sakit keras, namun kenyataannya orang tuanya sehat wal afiat, atau bahkan sudah meninggal.

Rosie tak mau gadis itu melontarkan sumpah serapah yang mengatasnamakan orang tuanya.

"Saya bersedia menikah dengannya, nyonya" lantang Shelly karena panik melihat wanita tua itu tak terlihat berniat merubah pendiriannya.

Bisa ditarik pulang ke rumah kalo sampe momy Chelsea tau masalah yang disebabkannya.

"Apa?" Rendi dan Sean terkejut.

"Gila lo, Shell" Axel panik.

"Apa kamu bilang?" Rosie bertanya sekali lagi, ingin memastikan pendengaran nya yang sudah tua.

"Saya.. saya bersedia menikah dengan.. om siapa namanya?" tanya Shelly pada Sean disela pernyataannya.

"Sean" jawab Sean sambil menumpukan kening kepala pada sebelah tangannya.

"Iya, om Sean. Saya bersedia menikah dengan om Sean asal nyonya mencabut tuntutan ganti rugi itu dan... tak memberitahukan perihal kejadian ini pada orang tua kami" kalimat terakhirnya ia ucapkan dengan lirih.

"Shell.. lo udah gila apa? lo pikir yang namanya nikah bisa dijadiin jaminan dan bahan tawar menawar?" sergah Rendi yang tak setuju dengan keputusan sahabatnya.

"Terus mau lo gimana? apa lo mau bayar ganti ruginya? buat ganti kerusakan mobil Lambo juga udah selangit, nyet. Gimana kalo ditambah kerugian korban lain. Lo mau ngedekem di penjara, hah? elo dipenjara aja tetep lo harus bayar denda. Rugi banyak lo" tegas Shelly sambil menitikan air mata.

"Tapi kenapa harus ngorbanin diri dengan nikah sama orang lain?" kilah Rendi.

"Emang siapa yang mau nikahin cewek tomboy dan bau oli kek gue, hah. Elo?" sentak Shelly sambil mengeluarkan uneg unegnya.

"Kalo elo mau" lirih Rendi tertunduk.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ogah sama Rendi.. player...

2024-03-05

0

mar

mar

e eh.. si rendi nembak nih ceritanya?😳

2022-12-29

0

mar

mar

bilang aja senyum pepsoden thor
takut kena royani ya🤣

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Calon Istri
3 Telfon Dari Nenek
4 Sebuah Pengecualian
5 Rugi Banyak
6 Keputusan Rosie
7 Klasik
8 Protes
9 Milik Istriku
10 Hanya Ingin Meniduri
11 Menggadaikan Nyawa Suami
12 Tragedi Air Panas
13 Periksa Ke Dokter
14 Kabur
15 Lakban
16 Sulit Dipisahkan
17 Dimana Axel?
18 Harus Mendapatkannya
19 Magang
20 Karyawan Yang Baik Hati
21 Pacar?
22 Ke Apartemen
23 Berbagi Suami
24 Curhatan Mama
25 Bingung
26 Papa Suka
27 Kebelet Pipis
28 Laki Laki Sejati
29 Kedatangan Axel
30 Menuduh Orang Baik
31 Kado Keramat
32 Klepek Klepek
33 Kepanikan Tiara
34 Membalas Perasaan
35 Harus Jujur
36 Menghapus Jejak
37 Berusaha
38 Ngontrak
39 Ngaku
40 Alasan
41 Menjauhi
42 Tak Mau Bersaing
43 Tangga Darurat
44 Keluhan Rosie
45 Setan Jahil
46 Bertemu Cindy
47 Kekuasaan Shelly
48 Godaan Cindy
49 Baper
50 Sean Gawat
51 Wisuda
52 Positif Thinking
53 Single Parent
54 Pasangan Serasi
55 Es Krim
56 Hanya Teman
57 Kalap
58 Over
59 Pasrah
60 Amarah Sean
61 Candu
62 Pemikiran Sean
63 Terjebak
64 Dia Suamiku
65 Cermin
66 Membantu
67 Lunglai
68 Melamar Atau Dilamar
69 Rongsokan
70 Me-Museum-kan
71 Dalang
72 Sasaran Pertama
73 Modus
74 Kemunculan Evi
75 Mengungkap
76 Penyergapan
77 Bulan Sabit
78 Berburuk Sangka
79 Tak Tega
80 Pengakuan Rendi
81 Jedderrr...
82 Mengigau
83 Tolooong...
84 Tak Sanggup
85 Terpesona
86 Anggur
87 Check Up
88 Janji
89 Gengsi
90 Membawa Lari Mario
91 Mengungkap Strategi
92 Anakku
93 Messed With A Wrong Person
94 Hidup Tanpa Selly
95 Sangkaan
96 Papa Juga Sayang Mama
97 Awal Dari Perubahan (End)
98 My Crazy Roommate
99 Beautiful Impostor
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Calon Istri
3
Telfon Dari Nenek
4
Sebuah Pengecualian
5
Rugi Banyak
6
Keputusan Rosie
7
Klasik
8
Protes
9
Milik Istriku
10
Hanya Ingin Meniduri
11
Menggadaikan Nyawa Suami
12
Tragedi Air Panas
13
Periksa Ke Dokter
14
Kabur
15
Lakban
16
Sulit Dipisahkan
17
Dimana Axel?
18
Harus Mendapatkannya
19
Magang
20
Karyawan Yang Baik Hati
21
Pacar?
22
Ke Apartemen
23
Berbagi Suami
24
Curhatan Mama
25
Bingung
26
Papa Suka
27
Kebelet Pipis
28
Laki Laki Sejati
29
Kedatangan Axel
30
Menuduh Orang Baik
31
Kado Keramat
32
Klepek Klepek
33
Kepanikan Tiara
34
Membalas Perasaan
35
Harus Jujur
36
Menghapus Jejak
37
Berusaha
38
Ngontrak
39
Ngaku
40
Alasan
41
Menjauhi
42
Tak Mau Bersaing
43
Tangga Darurat
44
Keluhan Rosie
45
Setan Jahil
46
Bertemu Cindy
47
Kekuasaan Shelly
48
Godaan Cindy
49
Baper
50
Sean Gawat
51
Wisuda
52
Positif Thinking
53
Single Parent
54
Pasangan Serasi
55
Es Krim
56
Hanya Teman
57
Kalap
58
Over
59
Pasrah
60
Amarah Sean
61
Candu
62
Pemikiran Sean
63
Terjebak
64
Dia Suamiku
65
Cermin
66
Membantu
67
Lunglai
68
Melamar Atau Dilamar
69
Rongsokan
70
Me-Museum-kan
71
Dalang
72
Sasaran Pertama
73
Modus
74
Kemunculan Evi
75
Mengungkap
76
Penyergapan
77
Bulan Sabit
78
Berburuk Sangka
79
Tak Tega
80
Pengakuan Rendi
81
Jedderrr...
82
Mengigau
83
Tolooong...
84
Tak Sanggup
85
Terpesona
86
Anggur
87
Check Up
88
Janji
89
Gengsi
90
Membawa Lari Mario
91
Mengungkap Strategi
92
Anakku
93
Messed With A Wrong Person
94
Hidup Tanpa Selly
95
Sangkaan
96
Papa Juga Sayang Mama
97
Awal Dari Perubahan (End)
98
My Crazy Roommate
99
Beautiful Impostor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!