"Are you kidding me?" (apa kau bercanda?) Shelly terkejut dengan pernyataan Sean. Senyum yang mengembang mengekspresikan haru dan bahagia tak bisa ia sembunyikan.
"Yaaah.. selama bertahan menjadi istriku.. itu milikmu.." kelakar Sean sambil mengantongi kedua tangannya kedalam saku celana.
"aaaaa..... thank you.. thank you.. thank you.." pekik Shelly yang langsung kembali melompat ke pelukan Sean dan mengecupi pipi Sean secara reflek seperti yang selalu dia lakukan kala dady nya memberi hadiah. Dan Sean sang suami benar benar tak menyangka dengan reaksinya. Tubuhnya bahkan terdorong ke belakang, untung dia masih bisa menahannya.
Tangan yang ia kantongi pun ia keluarkan untuk menyambut pelukan tiba tiba Shelly.
Yang tadinya ragu ragu, Sean lantas sedikit mengeratkan pelukan itu. Mencari tahu rasa apa yang singgah padanya saat ini.
Shelly melonggarkan pelukannya agar bisa bersitatap dengan Sean.
Masih dengan ekspresi gembira, dia meminta izin "boleh aku menelfon momy?"
Sean mengernyitkan dahi.
"Momy?" tanya nya.
"He em.. momy.. my momy.." jawab Shelly antusias.
"As you wish" (tentu saja) Sean mempersilahkan dengan mengembangkan senyum. Mungkin dengan ini Shelly merubah pemikiran tentang pernikahan kontrak mereka. Karena dia mulai berubah pikiran kala sudah sedikit mengenalnya. Buktinya mobil yang dia beli karena iseng pun dia berikan padanya. Saat itu bertepatan dengan datangnya hadiah dari Rosie. Dia saat itu memilih memakai Lamborghini yang merupakan kado ulang tahun dari sang nenek.
Tanpa menunggu lama Shelly langsung melakukan panggilan video bersama sang momy.
"Hai.. honey.. where have you been?" (hai sayang, dari mana aja?) sapa Chelsea sang momy tak lama ponselnya berdering.
"Momy.. momy.. i miss you so much.. look what i've got" (momy.. momy.. aku kangen.. lihat apa yang ku dapat) balas Shelly menyapa dan langsung mengalihkan kameranya ke kamera depan agar sang montir bukan janda itu melihat apa yang membuat sang putri antusias menelfonnya. Secara selama ini selalu dia yang lebih dulu menelfon untuk sekedar menanyakan kabar, atau menelfon untuk menegurnya karena mendapat laporan dari pihak kampus karena kenakalannya yang selalu membuat ulah.
"My.. God.. " Chelsea terperangah melihat tampilan gagah sang Mercy.
"Shelly, kamu nge begal mobil siapa ini? bisakah kamu berhenti membuat ulah? fix kamu pulang sekarang juga, kalo gak biar dady seret kamu pulang" cerocos Chelsea yang menyangka jika sang putri lagi lagi membuat masalah.
"Momyy... momy tega nuduh anaknya yang cantik ini begal? Siapa juga yang nge begal" pekik Shelly menyanggah pernyataan momy nya.
"Terus itu apaan? mobil siapa?" cecar Chelsea.
"Kalo Shelly bilang ini punya Shelly, momy gak kan percaya kan?" Shelly memberi teka teki.
"Tuh kan bener kamu dapet nge begal" Chelsea keukeuh dengan tuduhannya.
"Momyy.." Shelly memekik manja. Sean yang memperhatikan sedikit gemas dengan tingkah gadis didepannya ini.
Ternyata seorang Shelly yang garang bisa manja juga.
"Shelly lagi di rumah temen Shelly, mom. Dan ini mobil dia. Say hai..." Shelly lantas mengarahkan kameranya pada Sean yang seketika terkejut.
"Ah.. ha.. halo.. tante.." sapa Sean terbata. Bukan hanya karena Shelly menyodorkan tiba tiba ponselnya, namun karena penampakan seorang momy dari istri ya ini yang jauh dari bayangannya.
Tampilan momy nya Shelly ini lebih pantas disebut sebagai kakaknya dibanding ibunya.
"Aaah.. mobil kamu rupanya. Halo.. siapa namamu?" sapa Chelsea membalas.
"Saya Sean, tante. Temen Shelly. Dan ini mobil milik istri Sean" jawab Sean namun dia sedikit berjenggit kala Shelly mencubit pinggangnya.
"Istri? kamu sudah menikah?" Chelsea terkejut sekaligus takut.
"Iya, tante" jawab Sean dengan kaku karena Shelly sudah memelototinya.
"Ah begitu.. bisakah tante bicara lagi dengan Shelly?" pinta Chelsea sedikit kaku.
"Ah, iya. Boleh tante. Senang berkenalan dengan tante" Sean mempersilahkan walaupun hanya dia yang mengenalkan nama nya.
Sean lantas memberikan ponsel itu kembali ke tangan Shelly.
"Honey, what are you doing with someone's mate?" (sayang, apa yang kamu lakukan dengan suami orang?)bisik tegas Chelsea yang lebih kearah kesal.
Anak gadisnya ini lagi lagi membuat ulah.
"Nothing, momy. Shelly gak ngapa ngapain sama laki oraang.. momy tenang aja, Shelly gak serendah itu, okay" tegas Shelly menenangkan momy nya.
"Apa momy suka?" lanjut Shelly yang lagi lagi mengarahkan kameranya pada mobil gagah itu.
"Apa kamu bercanda? besok momy mau minta beliin sama dady kamu. Dady bear.. dia sibuk akhir akhir ini.. momy kangen" curhat Chelsea sendu.
"Ow.. ow.. ow.. momy ku yang bucin, mulai lagi deeh... please jangan nge drama didepan Shelly bisa?" keluh Shelly yang jengah dengan keuwuan kedua orang tuanya.
"Ada yang merindukanku?" ucap seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan meski rambut putihnya sudah menginvasi kepala.
Pria paruh baya itu yang diketahui adalah ayah Shelly lantas tanpa ragu mengecup samping kepala Chelsea yang kemudian disambutnya lalu mereka saling mengecup singkat.
"Guys, please.. jangan lakuin itu didepan anak kecil bisa gak?" keluh Shelly yang seketika menutup matanya dengan sebelah tangannya. Padahal usianya sudah 20 tahun, tapi tetap saja dia merasa malu kala melihat keromantisan kedua orang tuanya. Berbeda jika Rendi yang mempertontonkan. Shelly malah merasa jijik.
"Hahaha.. honey.. momy akan menghubungimu kembali.. Bear.. aku mau Mercy G class..." Chelsea langsung mematikan sambungan telfon dan merengek pada sang suami.
Shelly menunduk. Tak habis pikir dengan kemesraan keduanya diusia mereka yang tak lagi muda.
Sean yang memperhatikan pun tersenyum. Pasalnya selama panggilan video itu dia pun mendengar pembicaraannya dengan jelas.
"Orang tua kamu asik ya. Mesra terus keknya" Sean memberikan pendapat.
"Hah.. om gak tau aja kalo dunia itu dimana mana milik mereka berdua. Kita mah cuma bisa nge kos" keluh Shelly yang dibalas kekehan Sean.
"Tapi kamu bersyukur kan?" lanjut Sean bertanya. Memastikan dirinya jika sang istri berasal dari keluarga yang harmonis.
"Apa om bercanda? tentu saja aku bersyukur. Banyak teman temanku mengeluhkan tentang ketidak harmonisan keluarganya karena orang tua mereka yang sering ribut. Aku gak tau gimana cara menjalani hari hariku kalau berada ditengah keluarga seperti itu" jawab Shelly dengan tatapan menerawang.
"Apa kamu gak mau mencobanya?" Sean menawarkan sambil membuka pintu mobil yang kuncinya sudah dibuka sedari tadi.
Shelly mengembangkan senyum dan berkata "No, thank's" (tidak, terima kasih). Namun ia masuk juga ke kursi kemudi yang sudah Sean buka kan pintunya untuknya.
Sean menggelengkan kepala seraya tertawa dengan tingkah sok malu malu nya Shelly.
Shelly sibuk mengagumi interior jeep mewah itu. Namun tak kunjung memutar kunci untuk menghidupkannya.
"Ayo nyalakan mesinnya" titah Sean lembut.
"Aku hanya ingin menidurinya" jawab nyeleneh Shelly yang memeluk sandaran kursinya dan memejamkan mata.
Namu wajah Sean memerah karena ucapan absurdnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Sandisalbiah
keluarga harmonis adalah pondasi terbaik utk mental dan kepribadian anak² yg bisa terbentuk secara alami dr kasih sayang seluruh anggota keluarga.. memori mereka merekam secara tdk sadar dan akan menerapkan dlm hati... kasih sayang dan perhatian dr org tua akan membimbing ank² menjadi pribadi yg baik juga..
2024-03-05
0
Lilik Rudiati
hadeuh tingkahmu shell
2023-01-12
0
mar
serah elu dah sel🙈
2023-01-05
0