Harus Mendapatkannya

Shelly berjalan gontai sambil terisak. Tampak putus asa.

Dia menjatuhkan bobot tubuhnya kembali di titian tangga.

Kepalanya ia sandarkan ke tembok, lalu ia telungkupkan dalam lengannya.

"Asel maafin gue.. hik... maafin guee... jangan tinggalin gue pliiss.. maafin gue.." tangis Shelly pecah. Dia menyerah, tak tahu lagi harus mencari kemana karena motornya masih terparkir di parkiran.

"Shelly Andromeda.. sudah kubilang aku akan menemukanmu" ucap seorang pria berusia 30an mengenakan kaca mata dan menenteng tas kerja.

Shelly mendongak dengan pipi yang basah karena air mata.

Shelly sedikit terkejut, namun dia kembali menelungkupkan kepalanya lagi. Tak ada yang lebih ia pedulikan saat ini selain menemukan Axel dan mendapatkan maafnya.

"Mau apa, bapak?" tanyanya dengan malas.

Erlan mengangkat sebelah alisnya. Terheran dengan reaksi biasa Shelly saat bertemu dengannya. Dia menyukai reaksi Shelly yang panik dan ketakutan. Tapi sekarang gadis ini tampak tak bersemangat.

Erlan melipat kedua tangannya di dada. Gadis ini masih punya hutang padanya, dan dia berniat bermain main dengannya memanfaatkan ketakutannya.

"Kupikir om om itu adalah pamanmu" pancing Erlan.

degg

Shelly sedikit mengangkat kepalanya, menunggu kelanjutan maksud laki laki di depannya ini.

"Ternyata kamu selingkuhannya" lanjut Erlan dengan tangan menghalangi mulutnya seolah berbisik namun suaranya tetap terdengar jelas.

Sontak Shelly mendongak menatapnya lalu bangkit dan mendorong tubuh kekar itu hingga menempel ke tembok di belakang Erlan.

Entah tenaga dari mana dia bisa mendorong tubuh yang lebih kekar darinya.

Sebelah tangannya ia gunakan untuk membekap mulut Erlan, lalu kepalanya memutar ke kiri dan ke kanan memastikan tak ada siapapun disekitar mereka.

Setelah memastikan tak ada siapapun, matanya lalu menyorot tajam pada Erlan membuat Erlan sedikit menelan saliva. Dia tak menyangka jika si gadis badung yang pernah membuat mobilnya masuk ke bengkel variasi dan merogoh kocek yang cukup dalam karena ulahnya yang dengan sengaja menggores body sekeliling mobil dengan cincin berliannya, mempunyai karakter kuat seperti ini.

Dia jadi teringat pada kondisi temannya, Asep, yang merupakan dosen jurusan Administrasi Bisnis dan tergila gila pada gadis ini selalu terlihat babak belur kala bercerita tentang Shelly. Apa mungkin dia dihajar gadis ini, pikirnya.

"Jaga mulut anda, atau-" ucap Shelly penuh penekanan namun ia jeda.

"...." Erlan ingin membalas ancamannya namun karena mulutnya dibekap dia hanya bisa menaikan sebelah alis dan mendengus.

"Aku akan mengganti kerugian anda, jadi menjauhlah dariku. Oke" Shelly mencoba bernegosiasi, tapi masih dalam posisi yang sama.

Erlan tak mau kehilangan mainannya. Bukan masalah uang karena dia tidak kekurangan uang.

Tapi ini masalah prinsip.

Masa dokter kece gak ketulungan masih jomblo, kan gak lucu.

Erlan selalu menjadi bulan bulanan para rekan dokternya tentang kejombloannya. Mereka bahkan menuduh Erlan penyuka sesama jenis karena tak bereaksi kala mereka menyodorkan wanita seksi saat hang out di club malam.

grepp

Alih alih menyetujui negosiasi yang dilkukan Shelly, Erlan menarik pinggangnya hingga menempel pada tubuhnya.

Sesuatu dalam dirinya bangkit, dan terasa oleh Shelly yang seketika membulatkan mata dan mulutnya.

Shelly berusaha melepaskan diri dari pelukan Erlan yang tengah tertawa ringan.

Namun sulit terlepas.

"Bergeraklah, sayang" bisik Erlan yang memejamkan mata menikmati sesuatu yang sudah lama ia idamkan.

Shelly bahkan lupa bagaimana cara melepaskan diri dari dekapan serigala semacam Erlan. Dia malah terisak sambil terus meronta, memukul bahunya dengan lemah.

Bukan karena perlakuan Erlan yang membuatnya frustasi, tapi sikap Axel yang menghindarinya yang membuatnya kehilangan kekuatan untuk marah.

bugghh..

Tubuh Erlan tersungkur ke samping karena tendangan seseorang dari arah berlawanan.

Shelly yang ikut terjatuh merasa lega, ditambah dengan kemunculan Axel dan Rendi yang menolongnya.

"Axel.." lirih Shelly memanggil nama saudaranya dengan jejak air mata di pipi.

"Lo.. lo gak pa pa?" tanya Axel khawatir.

Shelly sontak bangkit lalu menghambur memeluk Axel erat dan tergugu.

Axel membalas pelukannya dan membiarkan bajunya basah oleh air mata dan ingus.

Shelly mulai tenang. Dengan sisa isakannya dia memundurkan tubuhnya lalu mengecupi seluruh wajah Axel.

"Shell.. gila lo.. jijik tau.. ashu lo.. Shell.." protes Axel yang mendapat serangan kecupan bertubi tubi dari Shelly.

Shelly tertawa nyaring saat merasa bisa menjahili kembali saudaranya yang kini tengah sibuk menyeka bekas liur Shelly dengan tisu.

"Sarap lo.. bisa gak laku gue kalo lo sosorin kek gini. Dipikir lo cewek gue lagi" Axel terus melayangkan protesnya pada Shelly.

"Biarin aja kali, biar pada mikir kalo mo deketin lo harus berhadapan sama siapa" tukas Shelly cuek.

Mereka melupakan keberadaan Erlan yang tengah terduduk karena tendangan Axel di pinggangnya.

"Bisa jadi jomblo akut dong gue. Elo enak dah merit, lah gue?" gerutu Axel membalas ucapan Shelly.

"Merit tinggal merit aja sii, ribet amat" celetuk Shelly sambil merangkul leher Axel dan mengajaknya pergi ke kantin.

Rendi mengekor sambil menggelengkan kepala.

"Drama keluarga cempaka" celetuknya yang diakhiri kekehan.

Erlan hanya bisa memperhatikan mereka berlalu.

Apa mereka tidak mengenalinya sebagai salah satu dosen fakultas kedokteran di universitas itu?

"Syukurlah, setidaknya mereka tak akan melaporkanku pada dekan. Bisa gawat" monolognya yang lantas berdiri dan menepuk menyingkirkan debu di celananya.

"Aku harus mendapatkannya" gumamnya enteng sambil melenggang masuk ke gedung fakultasnya.

Di kantin

"Beb, gua nebeng dong di rumah lakik lo. Ga pa pa deh gua jadi tukang kebunnya, yang penting gua dapet tempat tinggal plus makan gratis" pinta Rendi memelas.

Rendi hanya mengelilingi bibir gelas berisi air bening dengan telunjuknya.

"Sembarangan. Gue emang udah merit sama dia, tapi bukan berarti gue bisa seenaknya minta dia buat nampung elo apapun alesannya. Lagian elo kan kerja sampingan, nyet. Trus duit bulanan yang nyokap lo kirim juga gak sedikit. Kosan elo juga lebih murah harganya dibanding kosan gue dulu" tukas Shelly yang menyanggah permintaannya.

"Gue diusir ibu kos" gumam Rendi sembari menunduk.

Shelly dan Axel saling melirik. Mereka sudah menduganya sedari dulu karena Rendi kerap membawa wanita kedalam kamar kos nya. Sudah pasti mereka melakukan hal yang membuat 40 rumah terkena sial.

"Terus, lo juga mau nampungin cewek cewek gak jelas itu ke rumah lakik gue, gitu? sori ya, ogah gue kalo rumah lakik gue lo jadiin rumah bordil. Lo mending jauh jauh deh dari kita. Jijik gue bayangin lo gonta ganti cewek mulu" sarkas Shelly yang mulai melupakan perasaannya pada Rendi.

"Ck.. elo mah tega sama gue. Elo pasti tau enaknya inu inu, dan itu pasti jadi candu, kan?" Rendi berusaha membujuknya.

"Cih, waktu itu bilangnya masih bujangan cuma ******* doang. Baru ditinggal sebulan aja perjaka lo ilang. Ngeri gue kalo waktu itu nerima lo jadi lakik gue" cibir Shelly.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ini kampus diamnya pd staf semua ya.. kok pd terobsesi sama si sdelly..

2024-03-05

0

Lilik Rudiati

Lilik Rudiati

gak ada duanya pokoknya shelly Axel

2023-01-13

0

mar

mar

cemara ketinggian ya thor😂

2023-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Calon Istri
3 Telfon Dari Nenek
4 Sebuah Pengecualian
5 Rugi Banyak
6 Keputusan Rosie
7 Klasik
8 Protes
9 Milik Istriku
10 Hanya Ingin Meniduri
11 Menggadaikan Nyawa Suami
12 Tragedi Air Panas
13 Periksa Ke Dokter
14 Kabur
15 Lakban
16 Sulit Dipisahkan
17 Dimana Axel?
18 Harus Mendapatkannya
19 Magang
20 Karyawan Yang Baik Hati
21 Pacar?
22 Ke Apartemen
23 Berbagi Suami
24 Curhatan Mama
25 Bingung
26 Papa Suka
27 Kebelet Pipis
28 Laki Laki Sejati
29 Kedatangan Axel
30 Menuduh Orang Baik
31 Kado Keramat
32 Klepek Klepek
33 Kepanikan Tiara
34 Membalas Perasaan
35 Harus Jujur
36 Menghapus Jejak
37 Berusaha
38 Ngontrak
39 Ngaku
40 Alasan
41 Menjauhi
42 Tak Mau Bersaing
43 Tangga Darurat
44 Keluhan Rosie
45 Setan Jahil
46 Bertemu Cindy
47 Kekuasaan Shelly
48 Godaan Cindy
49 Baper
50 Sean Gawat
51 Wisuda
52 Positif Thinking
53 Single Parent
54 Pasangan Serasi
55 Es Krim
56 Hanya Teman
57 Kalap
58 Over
59 Pasrah
60 Amarah Sean
61 Candu
62 Pemikiran Sean
63 Terjebak
64 Dia Suamiku
65 Cermin
66 Membantu
67 Lunglai
68 Melamar Atau Dilamar
69 Rongsokan
70 Me-Museum-kan
71 Dalang
72 Sasaran Pertama
73 Modus
74 Kemunculan Evi
75 Mengungkap
76 Penyergapan
77 Bulan Sabit
78 Berburuk Sangka
79 Tak Tega
80 Pengakuan Rendi
81 Jedderrr...
82 Mengigau
83 Tolooong...
84 Tak Sanggup
85 Terpesona
86 Anggur
87 Check Up
88 Janji
89 Gengsi
90 Membawa Lari Mario
91 Mengungkap Strategi
92 Anakku
93 Messed With A Wrong Person
94 Hidup Tanpa Selly
95 Sangkaan
96 Papa Juga Sayang Mama
97 Awal Dari Perubahan (End)
98 My Crazy Roommate
99 Beautiful Impostor
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Calon Istri
3
Telfon Dari Nenek
4
Sebuah Pengecualian
5
Rugi Banyak
6
Keputusan Rosie
7
Klasik
8
Protes
9
Milik Istriku
10
Hanya Ingin Meniduri
11
Menggadaikan Nyawa Suami
12
Tragedi Air Panas
13
Periksa Ke Dokter
14
Kabur
15
Lakban
16
Sulit Dipisahkan
17
Dimana Axel?
18
Harus Mendapatkannya
19
Magang
20
Karyawan Yang Baik Hati
21
Pacar?
22
Ke Apartemen
23
Berbagi Suami
24
Curhatan Mama
25
Bingung
26
Papa Suka
27
Kebelet Pipis
28
Laki Laki Sejati
29
Kedatangan Axel
30
Menuduh Orang Baik
31
Kado Keramat
32
Klepek Klepek
33
Kepanikan Tiara
34
Membalas Perasaan
35
Harus Jujur
36
Menghapus Jejak
37
Berusaha
38
Ngontrak
39
Ngaku
40
Alasan
41
Menjauhi
42
Tak Mau Bersaing
43
Tangga Darurat
44
Keluhan Rosie
45
Setan Jahil
46
Bertemu Cindy
47
Kekuasaan Shelly
48
Godaan Cindy
49
Baper
50
Sean Gawat
51
Wisuda
52
Positif Thinking
53
Single Parent
54
Pasangan Serasi
55
Es Krim
56
Hanya Teman
57
Kalap
58
Over
59
Pasrah
60
Amarah Sean
61
Candu
62
Pemikiran Sean
63
Terjebak
64
Dia Suamiku
65
Cermin
66
Membantu
67
Lunglai
68
Melamar Atau Dilamar
69
Rongsokan
70
Me-Museum-kan
71
Dalang
72
Sasaran Pertama
73
Modus
74
Kemunculan Evi
75
Mengungkap
76
Penyergapan
77
Bulan Sabit
78
Berburuk Sangka
79
Tak Tega
80
Pengakuan Rendi
81
Jedderrr...
82
Mengigau
83
Tolooong...
84
Tak Sanggup
85
Terpesona
86
Anggur
87
Check Up
88
Janji
89
Gengsi
90
Membawa Lari Mario
91
Mengungkap Strategi
92
Anakku
93
Messed With A Wrong Person
94
Hidup Tanpa Selly
95
Sangkaan
96
Papa Juga Sayang Mama
97
Awal Dari Perubahan (End)
98
My Crazy Roommate
99
Beautiful Impostor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!