Tragedi Air Panas

Shelly mengecup lembut bibir Sean untuk menuntaskan rasa penasarannya.

Sean terkesiap dengan perlakuan Shelly yang mengambil start lebih dulu.

Tadinya dia ingin nekat mencoba mengambil start meski nyawa taruhannya. Namun tanpa ia duga Shelly berinisiatif memulainya lebih dulu.

dug

dug

dug

Ini adalah ciuman pertamanya. Shelly berhasil membuat jantungnya bermasalah untuk yang pertama kali.

Tak mau larut dalam perasaannya yang berujung bertepuk sebelah tangan, mengingat perjanjian mereka untuk tak lebih jauh dalam berhubungan dan hanya sekedar teman berstatus pasangan sah, Sean memberanikan diri untuk bertanya.

"Apa itu tadi?" tanya Sean sambil mencoba menenangkan jantungnya yang tak bisa dia kendalikan.

"Aku selalu penasaran gimana rasanya. Tapi.." ucapan Shelly terpotong. Mata mereka masih saling menatap dan menilik sesuatu yang tak bisa mereka artikan masing masing.

"Tapi?" Sean kembali bertanya dengan harapan Shelly melanjutkan ucapannya yang terjeda.

"Tapi aku gak bisa ngelakuinnya sama sembarang cowok" lanjut Shelly. Mata mereka masih saling mengunci.

"Lalu?" lanjut Sean penasaran. Dia ingin mengetahui apa maksud pernyataan Shelly.

"Tapi om beda. Lagi pula kita udah sah buat khilaf" Shelly beralasan. Benarkah hanya itu? batin Sean dalam hati dan mengangkat sebelah alisnya.

"Mau coba lagi?" Sean mencoba bernegosiasi. Padahal dia yang menginginkannya lagi.

Shelly mengangguk tanpa ia duga. Membuat seulas senyum terbit dibibirnya.

Sean perlahan mendekatkan kepalanya dan perlahan menyatukan bibir mereka. Tak tahu harus bagaimana karena ini adalah ciuman pertama mereka dan mereka hanya menempelkannya cukup lama hingga

pletak

Sesuatu menghantam belakang kepala Sean.

"Bocah bocah kurang ajar, berani mengotori mobilku dengan tingkah kalian" hardik Rosie yang mendapat laporan dari montir keluarga.

Bukannya mengadu, tapi saat dia melewati mobil tua itu dia melihat pemandangan yang mengotori otaknya. Pasalnya sudah sekian lama dia menyendiri setelah ditinggal sang istri dan berniat mengabdikan diri pada keluarga Tuan Anton, suami Rosie, dan kini pemandangan itu menggugah sesuatu dalam dirinya. Dan saat dia memutuskan berlalu mengabaikan pemandangan syur tersebut, Rosie sang nyonya majikan menghampirinya dan bertanya perihal keberadaan sepasang pengantin baru itu.

"Ne.. nenek.." Sean terkejut karena kedapatan berbuat mesum di dalam mobil neneknya.

Dia sontak bangkit dan berdiri tegak meski sempat terantuk atap mobil.

Sedangkan Shelly, dia hanya tertawa lirih. Menertawakan kelakuannya beserta suami yang terciduk sang nenek.

"Maaf.. nek.. kita.. kita gak sengaja.." ucap Sean penuh penyesalan dengan kepala menunduk.

"Kurang ajar tuh nek, cucu nya. Kawinin aja nek, dah kebelet itu?" Shelly mengompori Rosie membuat Sean menoleh padanya dan memelototinya.

"Ya ampun, bisa gila nenek lama lama ngadepin kalian" Rosie memijat pelipisnya.

Shelly lantas bangkit dan meraih lap untuk menyeka keringat yang belum sempat ia seka.

"Lagian, kalo digerebeg kek gini.. kapan nenek dapet cicitnya" bisik Shelly masih bisa didengar Sean yang mengangakan mulutnya.

Bisa bisanya gadis ini berbicara absurd seperti itu pada tetua keluarga raksasa.

"Gadis tengik. Minta di pasung ya kamu" geram Rosie mengangkat tongkat dan mengarahkan pada Shelly yang sudah berlari menjauh sambil memeletkan lidah dengan tawa nyaringnya.

Sean yang memperhatikan tingkah Shelly pun menahan semburan tawanya.

Rumah besar itu memang terasa lebih hangat dan hidup dengan kehadiran seorang Shelly. Bahkan dia melihat sang nenek terlihat lebih berseri dan lebih segar meski tampilan luarnya galak namun sepertinya tak berlaku bagi Shelly yang dengan mudah mengacak acak tata krama di rumah itu.

"Nanti kita terusin di kamaar.." lanjut Shelly berteriak saat menjauh sembari melambaikan tangan padanya membuat wajah Sean kembali memerah salah tingkah.

Rosie menoleh pada Sean yang langsung tertunduk menyembunyikan wajah merahnya.

"Cih, sudah kuduga kalian berpura pura tak ada hati" decih Rosie sambil berlalu kembali masuk ke rumah.

"Nenek tadi ada apa mencari Sean?" teriak Sean saat teringat jika tadi sang nenek tengah mencarinya dan tanpa sengaja menemukan mereka tengah berbuat mesum.

"Sudah lupa..." jawab Rosie balas berteriak.

"Buatkan cicit yang banyak untuk nenek" lanjut Rosie.

...😳😳😳😳😳😳😳...

Malam menjelang, seperti biasa rutinitas di mansion itu setelah makan malam yang kini terasa ramai karena kehadiran dua bersaudara itu akan kembali ke kamar masing masing untuk beristirahat.

Karena Shelly sudah menikah dan sang empunya rumah memerintahkannya untuk sekamar dengan Sean, Axel pun tak bisa membantah.

Tak masalah baginya selama mereka masih satu rumah. Meski mereka melakukan aktifitas masing masing, selama bisa mendapati kehadiran salah satunya di tempat yang sama, mereka bisa melakukan kegiatan masing masing dengan tenang.

"Aku selesai" ucap Sean kala keluar dari kamar mandi sudah berpakaian piyama lengkap dan rambut basah yang ia keringkan dengan handuk kecil.

Shelly yang tengah mengutak atik ponsel berselancar di dunia si maya pun bangkit dan bergantian masuk untuk mandi.

Kenapa mandi malam? karena saat mereka makan malam tadi terjadi aksi lempar melempar makanan.

Yang tadinya Axel memperagakan akrobat melahap makanan yang Shelly lempar dari seberang meja, namun saat meleset dan jatuh tepat di wajahnya membuat Shelly terbahak dan melempar lagi ke wajahnya. Terjadilah aksi balas membalas hingga melibatkan Sean dan membuat Rosie menjadi salah satu korbannya.

Sungguh Rosie tak bisa berkata kata dengan kelakuan dua bocah yang sudah tak bocah lagi.

"Ah.. hati hati shower air dinginnya sedikit macet-" peringatan Sean tak digubris Shelly yang sudah menutup pintunya.

Sean ragu ragu, apakah istrinya mendengar peringatan darinya? semoga iya.

"AAWW..." suara teriakan terdengar dari dalam kamar mandi.

"Shelly?" lirih Sean yang tersadar akan suara Shelly yang berteriak.

"Apa dia tak mendengar peringatanku tadi?" gumamnya yang langsung berlari menerobos pintu kamar mandi yang tak terkunci itu.

Sean tak mendapati keberadaan Shelly dibawah shower yang memancarkan air panasnya. Uap panas memenuhi kamar mandi sehingga sedikit menghalangi pandangannya.

Sean berjalan meraba raba untuk mematikan keran air yang hanya mengeluarkan air panas itu.

"Shelly..." Sean memanggil dan mencari keberadaan sang istri karena uap panas masih menyelimuti kamar mandi.

"Huuu... sakiiit..." Shelly merintih di suatu sudut ruangan.

"Kamu sebelah mana?" tanya Sean agar dia bisa melihat seberapa parah luka bakar yang diderita sang istri.

"Deket bathtube.. huuu.. momyy sakiit.." jawabnya sembari merintih.

Sean melangkahkan kaki kearah yang ia kira adalah arah bathtube.

Tangan yang ia rentangkan untuk meraba udara ia rasa ia menemukan Shelly karena dia bisa meraih rambut panjang dan.. bahu.. tangan yang ia tebak sedang menutup wajahnya.. dan..

glek

Baru ia tersadar jika bahu yang ia sentuh tak terbalut kain.

Perlahan uap panas itu menghilang.

Lalu yang berada tepat dihadapannya saat ini adalah..

Shelly..

Tanpa busana..

TENANG, BIAR YANG NGE LIKE SEDIKIT TAPI YANG BACA BANYAK

OTHOR SENENG KALO BISA MENGHIBUR KALIAN

APALAGI YANG NGEHARGAIN KARYA OTHOR

PANTENGIN TERUS😘

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

lah.. si Shelly.. kenapa ceroboh sih..

2024-03-05

0

yhoenietha_njus🌴

yhoenietha_njus🌴

bisa ya yang like dikit tapi nyang baca banyak...jempolnya kepake buat scrool2 doang...pencet dikit napa tombol dikiri ga susah juga...tetep semangat thoor kaya maknya Shelly

2023-11-10

1

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

semangat thoorrr 🌹🌹🌹🌹

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Calon Istri
3 Telfon Dari Nenek
4 Sebuah Pengecualian
5 Rugi Banyak
6 Keputusan Rosie
7 Klasik
8 Protes
9 Milik Istriku
10 Hanya Ingin Meniduri
11 Menggadaikan Nyawa Suami
12 Tragedi Air Panas
13 Periksa Ke Dokter
14 Kabur
15 Lakban
16 Sulit Dipisahkan
17 Dimana Axel?
18 Harus Mendapatkannya
19 Magang
20 Karyawan Yang Baik Hati
21 Pacar?
22 Ke Apartemen
23 Berbagi Suami
24 Curhatan Mama
25 Bingung
26 Papa Suka
27 Kebelet Pipis
28 Laki Laki Sejati
29 Kedatangan Axel
30 Menuduh Orang Baik
31 Kado Keramat
32 Klepek Klepek
33 Kepanikan Tiara
34 Membalas Perasaan
35 Harus Jujur
36 Menghapus Jejak
37 Berusaha
38 Ngontrak
39 Ngaku
40 Alasan
41 Menjauhi
42 Tak Mau Bersaing
43 Tangga Darurat
44 Keluhan Rosie
45 Setan Jahil
46 Bertemu Cindy
47 Kekuasaan Shelly
48 Godaan Cindy
49 Baper
50 Sean Gawat
51 Wisuda
52 Positif Thinking
53 Single Parent
54 Pasangan Serasi
55 Es Krim
56 Hanya Teman
57 Kalap
58 Over
59 Pasrah
60 Amarah Sean
61 Candu
62 Pemikiran Sean
63 Terjebak
64 Dia Suamiku
65 Cermin
66 Membantu
67 Lunglai
68 Melamar Atau Dilamar
69 Rongsokan
70 Me-Museum-kan
71 Dalang
72 Sasaran Pertama
73 Modus
74 Kemunculan Evi
75 Mengungkap
76 Penyergapan
77 Bulan Sabit
78 Berburuk Sangka
79 Tak Tega
80 Pengakuan Rendi
81 Jedderrr...
82 Mengigau
83 Tolooong...
84 Tak Sanggup
85 Terpesona
86 Anggur
87 Check Up
88 Janji
89 Gengsi
90 Membawa Lari Mario
91 Mengungkap Strategi
92 Anakku
93 Messed With A Wrong Person
94 Hidup Tanpa Selly
95 Sangkaan
96 Papa Juga Sayang Mama
97 Awal Dari Perubahan (End)
98 My Crazy Roommate
99 Beautiful Impostor
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Calon Istri
3
Telfon Dari Nenek
4
Sebuah Pengecualian
5
Rugi Banyak
6
Keputusan Rosie
7
Klasik
8
Protes
9
Milik Istriku
10
Hanya Ingin Meniduri
11
Menggadaikan Nyawa Suami
12
Tragedi Air Panas
13
Periksa Ke Dokter
14
Kabur
15
Lakban
16
Sulit Dipisahkan
17
Dimana Axel?
18
Harus Mendapatkannya
19
Magang
20
Karyawan Yang Baik Hati
21
Pacar?
22
Ke Apartemen
23
Berbagi Suami
24
Curhatan Mama
25
Bingung
26
Papa Suka
27
Kebelet Pipis
28
Laki Laki Sejati
29
Kedatangan Axel
30
Menuduh Orang Baik
31
Kado Keramat
32
Klepek Klepek
33
Kepanikan Tiara
34
Membalas Perasaan
35
Harus Jujur
36
Menghapus Jejak
37
Berusaha
38
Ngontrak
39
Ngaku
40
Alasan
41
Menjauhi
42
Tak Mau Bersaing
43
Tangga Darurat
44
Keluhan Rosie
45
Setan Jahil
46
Bertemu Cindy
47
Kekuasaan Shelly
48
Godaan Cindy
49
Baper
50
Sean Gawat
51
Wisuda
52
Positif Thinking
53
Single Parent
54
Pasangan Serasi
55
Es Krim
56
Hanya Teman
57
Kalap
58
Over
59
Pasrah
60
Amarah Sean
61
Candu
62
Pemikiran Sean
63
Terjebak
64
Dia Suamiku
65
Cermin
66
Membantu
67
Lunglai
68
Melamar Atau Dilamar
69
Rongsokan
70
Me-Museum-kan
71
Dalang
72
Sasaran Pertama
73
Modus
74
Kemunculan Evi
75
Mengungkap
76
Penyergapan
77
Bulan Sabit
78
Berburuk Sangka
79
Tak Tega
80
Pengakuan Rendi
81
Jedderrr...
82
Mengigau
83
Tolooong...
84
Tak Sanggup
85
Terpesona
86
Anggur
87
Check Up
88
Janji
89
Gengsi
90
Membawa Lari Mario
91
Mengungkap Strategi
92
Anakku
93
Messed With A Wrong Person
94
Hidup Tanpa Selly
95
Sangkaan
96
Papa Juga Sayang Mama
97
Awal Dari Perubahan (End)
98
My Crazy Roommate
99
Beautiful Impostor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!