CINTA PALSU
Suasana ini seakan menjadi gelap seketika mendengar dari pembicaraan antara sosoknya dengan seorang wanita yang telah melahirkan serta membesarkannya, ia mendengar dari sosok ibu yang sangat ia sayangi sontak membuatnya terbelalak dengan pemikiran yang diluar nalarnya.
Suasanan diiteras belakang rumah tempat favorit buatnya,sembari memainkan ponsel menjadi kelam setelah sosok ibu menghampiri dengan menyatakan sebuah keputusan bukan lagi tawaran.
"Besok keluarga Hendra datang melamarmu"
Sosok gadis belia itupun hanya diam, sarkastik dan mendengar kelanjutan kata
"Minggu depan pernikahan kalian."
Ibu sang gadis melanjutkan kata keputusan sepihak tanpa dibicarakan terlebih dulu, dengan terbata gadis itupun mengiyakan apapun arti kata-kata itu, meski bendungan air mata hampir saja mengalir, karna apapun itu ? Ada sayatan halus yang membekas di ruang sana lebih tepatnya sanubarinya terluka akan keputusan sepihak atas nama ibu.
Kini dengan lamunannya mencari jawaban akan sesuatu dan bergumam "jika bahagiamu menjadikanku begitu ? Silahkanlah bu."
hari-hari berlalu terlampau cepat sampai membawanya ke kata esok, hari yang menjadi penentu sebuah kisah dalam hidupnya.
- - -
Pagipun berlalu dan kini sang gadis hanya bisa termangu menutupi segala rasa, hanya untukmu ibu. gadis itu akan lakukan ini asalkan Ibu bahagia.
Sesaat suara deru mobil terdengar didepan rumahnnya, seketika mata sang gadis mulai nanar, bingung apa yang harus dilakukan ? "Ya Tuhan berikan jalanmu" pinta sang gadis penuh permohonan, berupaya kuat dengan penuh kekuatan meski tak ubahnya menyatakan Tuhan berikanku kekuatan. Sembari beranjak ke depan dengan sisaketegaran yang gadis punya menjadikan kekuatan menghadapi kenyataan atas keputusan orang tua.
Disudut ruangan sudah nampak banyak orang dengan dandanan begitu menggiurkan penuh pernak pernik perhiasan, senyum sang gadis memberikan tanda hormat akan suatu hal yang membuatnya akhir-akhir ini sampai lupa makan, usai kata besok....Itu menjadi ngilu.
[Acara Pertunanagan]
Sambutan seorang ibu membuat sang gadis tidak lagi terpaku, membuatnya melangkah dan menyapu segala sudut ruang dan sejalan dengan itu gerakan tangan memperkenalkan diri “selamat pagi bu,” sapanya meski sebenarnya ingin segera berlari sejauh-jauhnya dari situ, karna sang gadis sudah punya rindunya. Rindu yang terkesampingkan oleh kata Ibu.
Perbincangan berlalu, menghasilkan penentu akan kapan akad sang gadis dilaksanakan.
Dengan menyimpan rapat-rapat rasa yang gadis punya, meski ingin segera berlalu dengan harapan esok bukan hal itu, seakan saat itu mata sang gadis kemasukan debu membuat cairan bening itu berlalu tanpa ucapan meninggalkan pelupuk matanya, dengan irisan juga sayatan-sayatan dalam hati sembari tatapan kosong dengan perbincangan dalam hati kepada Tuhan kuatkan hamba melalui ini, sontak sang gadis terkejut dengan kehadiran seseorang seakan terkunci dan medengar kata yang kembali menyakiti karena kenyataan sangat berbada dengan bayangannya.
“kenapa ? Menyendiri disini “sosok wanita paruh bawa itu seorang Ibu, sang gadis mengubah pandangannya yang semula kesosok menawan nan rupawan itu denga jawabban "iya bu."
“Kenapa? Apa kamu sudah punya pacar ?” Sosok Ibu, Pernyataan yang membuat sosok ibu yang akan menjadi calon mertua sang gadis kelak dan mereka beradu pandang, mau tidak mausang gadis mengakhiri dengan kata yang tidak sebenarnya “belum bu,” Jawabnya, membuat calon mertua menghela nafas lega seraya berkata "Syukurlah. Kelak ibu titip Hendra padamu, ia anak kesayangan Ibu, Hendra itu sedikit keras kepala tapi tidak dengan hatinya. Ibu yakin, kamu bisa nak merebut perhatian juga cintanya” Calon mertua sang gadis mengatakan panjang lebar, diakhiri senyum simpul dan berlalu dengan elusan dipundak sang gadis. Sosok baru yang bersahabat itupun berlalu......
- - -
[Pernikahan]
Waktu berlalu begitu cepat, segala persiapan sudah disiapkan rapi didepan. Sentuhan riasan dimuka sang gadis juga telah dilakukan dengan tenaga profesional karena akad nikahpun segera dilakuakan. Hanya menanti sosok yang sang gadis nantikan sebagai sosok calon suami yang tidak pernah iya bayangkanpun datang diruangan kecil rumah sang gadis sebagai tempat acara berlangsung, sosok yang gagah tinggi besar sungguh menawan tapi sang gadis menyakini ini adalah ujian, dengan tubuh tegap gagah lebih dengan kata rupawan itu tidak mungkin ada yang tidak tertawan.
Persiapan ijab kabul berjalan sebegitu mudahnya dan lancar dibacakan karna suami sang suami orang yang memiliki jabatan juga pendidikan, semuanya dia punya. Acarapun terselesaikan dengan sangat apik tanpa kendala. Saat penanda tanganan buku nikah sebagai legalitas atas pernikahan secara hukum dan agamapun selesai.
Harapan sang gadis dapat sedikit senyuman dari sosok yang telah menjadi suaminya, ternyata mata itu begitu tajam menghujanminya, menusuk nenyelidik seolah sang gasis punya kebusukan, buliran air mata menggenangi mata sang gaids, tanpa perintah sang gadis segera menundukkan mukanya. Berlahan tapi pasti menyekanya biarkan hanya aku yang tahu, belaian tangan sahabat sang gadis membuatnya kuat, Sosok Dewi sahabat sang gadis yang tahu akan dirinya. sontak memberikan pelukan mendarat, disitu air mata sang gadis seakan tumpah merubah suasana yang semula penuh dengan kecanggungnan.
“Selamat yaa Tyo, Met menempuh Hidup baru semoga samawa”
“Kapan pulang”
“Tadi pagi penerbangan pertama”
“Terimakasih nyempetin kesini,” pelukan mereka mewakili semua rasa yang mereka saling ketahui. momen haru kedua sahabat tidak berlangsung lama karena ada sebuah bisikan sebuah permintaan atau instruksi dan berlanjut dengan acara resepsi nanti pesuruh atau siapalah yang tadi bersama sang suami mengatakan, “suaminya
ingin ke belakang” tanpa menunggu lama jawaban “baik pak” dan segera dengan mempersilahkan “silahkan mas, mari ku antar" tanpa kata apapun tatapan seperti ingin membunuhnya yang sang gadis dapatkan, sesegera sagn gadis memberikan arah dengan melangkah tanpa menghiraukan entah itu singa atau drakula sekalipun, sesampainya diujung ruangan “disini mas,” sosok gagah rupawan itu kembali berlalu tanpa ucapan, sagn gadispun terpaku didalam ruangan kecil itu yang tak lain kamarnya sembari menunggu sejenak mungkin sang suami membutuh sesuatu.
Entah apa yang ada dibenaknya ? tiba-tiba ingin memberikannya air minum tapi lamunan sang gadis buyar saat sosok suami sudah didepannya dengan ucapan kasar mengatakan “aku haus !!!,” “ba baik mas kuambilkan, mas mau minum apa?” mencoba bersabar dan ingin tahu, “Apa saja asal jangan meracuniku” membuatnya tersenyum dan berlalu secepatnya kembali dengan dua air minum mineral dan teh poci "ini mas" kucoba menyodorkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
nuellubis
idem sama yang lainnya
PETUALANGAN AJI DI MASA DEPAN
2022-01-16
0
Vivin Novriyanti
bingung bacanya.. wanita namanya siapa? tyo? hendra nama suaminya.. maaf thor klo saya gagal paham
2021-08-12
0
Sipudan Mega Juniarti Simatupang
cerita nya sepertinya seru
tapi baca nya bingung, penulisan cerita sangat2 membingungkan masih jauh dari kata baik
2021-07-29
0