Entah berapa lama.....sesaataku terbangun
sudah ada genggaman itu....
“Maz,” sambil membuka mataku, berat
tanganku ada yang menempel dan itu jarum infus, “Maz i'm not
father ?”katakusontak membuat wajah
tampan dengan beberapa lebab itu tersenyum
“Maaf ya semalam....”Hendra membuat
ku memberanikan jari-jari gemolku menempel ingin melupakan itu, “aku boleh
minta sesuatu,”Tyo “Iya apa itu”Hendra “lepaskan itu”
Tyo menunjuk infus
membuat suami yang awalnya kejam tersenyum kembali “ya nanti apa kata
dokter,”Hendra “tapi mas,” pintaku tertahan dengan
kecupan yang melayang dikeningku
“aku takut jarum maz,”Tyo Menahan malu
Hahaha..... Ledekkan itu menggelegar dengan
sentuhan tangan di ujung kepalaku, “sabar ya
nanti kutanyakan kapan bisa dilepas....”Hendra “Maz sekarang yaa...”Tyo mulai
berani membujuk dengan wajah sedih dengan rasa takutnya akan jarum
itu, “baiklah sebentar, Tom....” Hendra “Iya tuan”Tom “tanyakan
dokter, hasil serta jarum infusnya apa boleh
di lepas ?” Hendra menginstruksikan dan segera di akhiri
anggukanTanda mengerti dari Tom.
Tak seberapa lama dokter tampan datang,
kurubah posisi sedikit duduk, “Pagi Tyo.”Dokter “Pagi dok”Tyo
“Pak Hendra, kondisi nona
tyo baik-baik saja, hasil scan juga smua baik,”
dokter mungkin karna kelelahan dan sedikit trauma masalalu, membuat
sedikit dropp menjelaskan “baik dokter”Hendra dan berterimakasih
“Maz.....”Tyo “iya-iya jawabnya
langsung, dok infusnya bagaimana ? ”hendra “ besok pagi setelah ini masih ada obat yang harus dimasukkan” dokter langsung meminta
undur diri “baik dokter, terimakasih”Hendra
“Maz aku ndak mau semalaman sama infus,”Tyo
“terus
maunya ?”Hendra “Maz jangan bercanda”Tyo
sunter
masuk dan meminta ijin menbawa jarum membuatnya panik “sus bisa diminum saja” pintaku
sekaligus bertanya, “maaf nona ini harus di
suntikkan”Suster “tapi,”Tyo belum menyelesaikan ucapannya kembali
kecupan manis mendarat, dengan instruksi susterpun
dengan cekatan memasukkan pada selang di tanganku, “sudah tuan”Suster dan pergi, “Maz aku”Tyo
tiba-tiba hilangkembali kesadaranku
Keesokan harinya masih ditemani infuskan
akunya ? pertanyaanku dan sedikit takut melihat tangan kiriku, tapi, kurasakan
sudah ringan dan benar infus itu sudah hilang, senyumku mengembang
bahagia sekali, sembari mencari sosok suami kejamku sessaat
mataku terkunci melihat sosok tampan di pojokan
ruangan di sofa, akupun turun mengendap-endap dan
menciumnya, entah setan darimana yang membuatku melakukannya, sontak membangunkan empunya “Emmmm sudah bangun sayang ?”
Hendra “Mas bisa pulang
besok, waktunya kuliah” pintaku “Nanti malam
yaa kita pulang ke hotel dulu”Hendra anggukanku, sudah
tak tahan aura rumah sakit itu mengerikan gumamku
“Tom”Hendra memanggil “iya tuan,”Tom “selesaikan
administrasi kita pulang,”Hendra memberikan Instruksi, “baik tuan”Tompun
keluar
“Maz bajuku, siapa yang
makaiin kemarin malam”Tyo Menanyakan “Aku”
Hendra dengan santainya , wajahku seperti tomat
kukus..... “Kenapa ?” Suamiku menanyakannya, “mmmm.... Malu
maz” jawabaku membuahkan gelak tawa renyah
hahahha.... Kembali tertawaserta mengakhiri dengan “i'm not father”Hendra makin serasa
tomat rebus “Maz gantiku untuk pulang
?”Tyo mencoba menetralisir rasa canggung yang ada “Iya bentar ku
telp bik sari kesini” Hendra menjawabnya “hemmm.... Lama gak ?” Tyo kembali menanyakan “Kenapa ?”Hendra
“Mau
mandi takutnya lama, kan aku mandinya gak selama
maz kalau mandi,” Tyo “biar lama, ku mandiin”
Hendra menggodaku “mmaazzz ini
rumah sakit loch,” jawabku kesal menyikapi kelabilan Suamiku “ya nanti dirumah”Hendra
kembali menggodaku
Sambil kesal ku kekamar mandi dan
mengakhiri percakapan membingunggkan itu, mebiarkan sower berdangsa, memberikan ke segaran yang sudah sekian menit kurasakan. Cukup lama aku mencoba
mencari handuk, alhasil aku lupa membawanya, seketika ku tepuk jidatku sendiri
“Maz.... , rengekku boleh
minta tolong”Tyo “Iya apa ?”Hendra bersuara terdengar menghampiriku dengan hanya mempelihatkan kepalaku dan dengan usilnya
suamiku melihat kedalam “maz malu tau” memberikan isyarat
keberatan “ini handuknya, bajunya sudah disiapkan itu,” Hendra menunjuk tempat tidur “tapi maz, bisakan di
bawa ke sini” pintaku “yaa ambil sendiri,”Hendra “maz tega amat
sich, kalau ganti diluar Tomi masuk, malu akunya”Aku
mencoba menjelaskan “sama aku gak malu ?” Godanya suamiku
“mazz...
!!”Tyo Mulai jengkel menghadapi suami kejamnya
“Iya
ku ambilkan,”Hendara
setumpuk pedalaman dan satu setel baju sedikit ragu mengambilnya cuman percuma tangan jail itu sudah berhasil memelukku “Makasih sayang”ulah suamiku “Mmmaz, aku ganti
dulu” sembari mendekap handuk yang belum sempurna terkunci, sembari
mendorong tubuh kekar suamiku dengan mendengar “itu milikku”
Segera ku tutup pintu kamar mandi itu malu campur aduk di benakku, segera mengganti balutan
handuk dengan baju yang disiapkan, betapa terkejutnya aku mendapatkan span
pendek di tangan dan secuwek itu kukenakan meraih baju yang seksi juga
kudapatkan hanya tengtop kekinian serta sebuah bolero meski agak ragu keluar tapi, tidak mungkin didalam sini
Entahlah lupakan, cuwek saja gumamku sendiri dengan menggosok rambut ikalku mengatakan “maz aku
lapar,” “ayo jalan”suamiku menjawab “bentar belum
pakai lipstick” pintaku “sudah cantik kook”timpal
suamiku “belum sisiran
juga,”kembali aku menerangkan kondisiku “baiklah
selesaikan, ku tunggu diluar”suamiku memberikan pernyataanya dan
berlalu
Aku melihat kulihat set kosmetikku
sudah dimeja, dekat tempat tidur pasien kuraih akupun
menggunakannya
sedikit bedak tipis-tipis, blas
on juga eyeliner dengan menata alis menggunkan pensil tak lupa maskara terlebih dahulu menjepit bulu mataku menggunakan lipstik orange, membuat bibirku nampak natural riasan selesai, meraih sisir
dan membuat rambutku terurai nampak makin lebat karna basah ku menggunakan
bandana, akupun keluar tanpa membawa
tas make up
“Sudah mas” pernyataanku Entah kenapa
mas hendra bengong, “maaasss,”menegaskan pintaku, “iya iya saying, kamu cantik
sekali” jawabnya sedikit gugup “maaf maz aku
belum bawa uang receh,”ejekku sembari sdikit menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Kasmawati S. Smaroni
baru baca sampai episd ini,bingung jg krn terlalu banyak embel2 pemakaian tyo dan hendra.padahal pertama liat judul aku suka
2021-07-06
0
Sri Wati
msih blom nymbung q ma jln crta ny. mna tlsan ny bnyk yg slah. huruf ny pun pke hruf bsar smw. jdi tmbh psing
2020-07-30
7