06

Entah berapa lama.....sesaataku terbangun

sudah ada genggaman itu....

“Maz,” sambil membuka mataku, berat

tanganku ada yang menempel dan itu jarum infus, “Maz i'm not

father ?”katakusontak membuat wajah

tampan dengan beberapa lebab itu tersenyum

“Maaf ya semalam....”Hendra membuat

ku memberanikan jari-jari gemolku menempel ingin melupakan itu, “aku boleh

minta sesuatu,”Tyo “Iya apa itu”Hendra “lepaskan itu”

Tyo menunjuk infus

membuat suami yang awalnya kejam tersenyum kembali “ya nanti apa kata

dokter,”Hendra “tapi mas,” pintaku tertahan dengan

kecupan yang melayang dikeningku

“aku takut jarum maz,”Tyo Menahan malu

Hahaha..... Ledekkan itu menggelegar dengan

sentuhan tangan di ujung kepalaku, “sabar ya

nanti kutanyakan kapan bisa dilepas....”Hendra “Maz sekarang yaa...”Tyo mulai

berani membujuk dengan wajah sedih dengan rasa takutnya akan jarum

itu, “baiklah sebentar, Tom....” Hendra “Iya tuan”Tom “tanyakan

dokter, hasil serta jarum infusnya apa boleh

di lepas ?” Hendra menginstruksikan dan segera di akhiri

anggukanTanda mengerti dari Tom.

Tak seberapa lama dokter tampan datang,

kurubah posisi sedikit duduk, “Pagi Tyo.”Dokter “Pagi dok”Tyo

“Pak Hendra, kondisi nona

tyo baik-baik saja, hasil scan juga smua baik,”

dokter mungkin karna kelelahan dan sedikit trauma masalalu, membuat

sedikit dropp menjelaskan “baik dokter”Hendra dan berterimakasih

“Maz.....”Tyo “iya-iya jawabnya

langsung, dok infusnya bagaimana ? ”hendra  “ besok pagi setelah ini masih ada obat yang harus dimasukkan” dokter langsung meminta

undur diri “baik dokter, terimakasih”Hendra

“Maz aku ndak mau semalaman sama infus,”Tyo

“terus

maunya ?”Hendra “Maz jangan bercanda”Tyo

sunter

masuk dan meminta ijin menbawa jarum membuatnya panik “sus bisa diminum saja” pintaku

sekaligus bertanya, “maaf nona ini harus di

suntikkan”Suster “tapi,”Tyo belum menyelesaikan ucapannya kembali

kecupan manis mendarat, dengan instruksi susterpun

dengan cekatan memasukkan pada selang di tanganku, “sudah tuan”Suster dan pergi, “Maz aku”Tyo

tiba-tiba hilangkembali kesadaranku

 

Keesokan harinya masih ditemani infuskan

akunya ? pertanyaanku dan sedikit takut melihat tangan kiriku, tapi, kurasakan

sudah ringan dan benar infus itu sudah hilang, senyumku mengembang

bahagia sekali, sembari mencari sosok suami kejamku sessaat

mataku terkunci melihat sosok tampan di pojokan

ruangan di sofa, akupun turun mengendap-endap dan

menciumnya, entah setan darimana yang membuatku melakukannya, sontak membangunkan empunya “Emmmm sudah bangun sayang ?”

Hendra “Mas bisa pulang

besok, waktunya kuliah” pintaku “Nanti malam

yaa kita pulang ke hotel dulu”Hendra anggukanku, sudah

tak tahan aura rumah sakit itu mengerikan gumamku

“Tom”Hendra memanggil “iya tuan,”Tom “selesaikan

administrasi kita pulang,”Hendra memberikan Instruksi, “baik tuan”Tompun

keluar

“Maz bajuku, siapa yang

makaiin kemarin malam”Tyo Menanyakan “Aku”

Hendra dengan santainya , wajahku seperti tomat

kukus..... “Kenapa ?” Suamiku menanyakannya, “mmmm.... Malu

maz” jawabaku membuahkan gelak tawa renyah

 

 

hahahha.... Kembali tertawaserta mengakhiri dengan “i'm not father”Hendra makin serasa

tomat rebus “Maz gantiku untuk pulang

?”Tyo mencoba menetralisir rasa canggung yang ada “Iya bentar ku

telp bik sari kesini” Hendra menjawabnya  “hemmm.... Lama gak ?” Tyo kembali menanyakan “Kenapa ?”Hendra

“Mau

mandi takutnya lama, kan aku mandinya gak selama

maz kalau mandi,” Tyo “biar lama, ku mandiin”

Hendra menggodaku “mmaazzz ini

rumah sakit loch,” jawabku kesal menyikapi kelabilan Suamiku “ya nanti dirumah”Hendra

kembali menggodaku

Sambil kesal ku kekamar mandi dan

mengakhiri percakapan membingunggkan itu, mebiarkan sower berdangsa,  memberikan ke segaran yang sudah sekian menit kurasakan. Cukup lama aku mencoba

mencari handuk, alhasil aku lupa membawanya,  seketika ku tepuk jidatku sendiri

“Maz.... , rengekku boleh

minta tolong”Tyo “Iya apa ?”Hendra bersuara terdengar menghampiriku dengan hanya mempelihatkan kepalaku dan dengan usilnya

suamiku melihat kedalam “maz malu tau” memberikan isyarat

keberatan “ini handuknya, bajunya sudah disiapkan itu,” Hendra menunjuk tempat tidur “tapi maz, bisakan di

bawa ke sini” pintaku “yaa ambil sendiri,”Hendra “maz tega amat

sich, kalau ganti diluar Tomi masuk, malu akunya”Aku

mencoba menjelaskan “sama aku gak malu ?” Godanya suamiku

“mazz...

!!”Tyo Mulai jengkel menghadapi suami kejamnya

“Iya

ku ambilkan,”Hendara

setumpuk pedalaman dan satu setel baju sedikit ragu mengambilnya cuman percuma tangan jail itu sudah berhasil memelukku “Makasih sayang”ulah suamiku “Mmmaz, aku ganti

dulu” sembari mendekap handuk yang belum sempurna terkunci, sembari

mendorong tubuh kekar suamiku dengan mendengar “itu milikku”

Segera ku tutup pintu kamar mandi itu malu campur aduk di benakku, segera mengganti balutan

handuk dengan baju yang disiapkan, betapa terkejutnya aku mendapatkan span

pendek di tangan dan secuwek itu kukenakan meraih baju yang seksi juga

kudapatkan hanya tengtop kekinian serta sebuah bolero meski agak ragu keluar tapi, tidak mungkin didalam sini

Entahlah lupakan, cuwek saja gumamku sendiri dengan menggosok rambut ikalku mengatakan “maz aku

lapar,” “ayo jalan”suamiku menjawab “bentar belum

pakai lipstick” pintaku “sudah cantik kook”timpal

suamiku “belum sisiran

juga,”kembali aku menerangkan kondisiku “baiklah

selesaikan, ku tunggu diluar”suamiku memberikan pernyataanya dan

berlalu

Aku melihat kulihat set kosmetikku

sudah dimeja, dekat tempat tidur pasien kuraih akupun

menggunakannya

sedikit  bedak tipis-tipis, blas

on juga eyeliner dengan menata alis menggunkan pensil tak lupa maskara terlebih dahulu menjepit bulu mataku menggunakan lipstik orange, membuat bibirku nampak natural riasan selesai, meraih sisir

dan membuat rambutku terurai nampak makin lebat karna basah ku menggunakan

bandana, akupun keluar tanpa membawa

tas make up

“Sudah mas” pernyataanku Entah kenapa

mas hendra bengong, “maaasss,”menegaskan pintaku, “iya iya saying, kamu cantik

sekali” jawabnya sedikit gugup “maaf maz aku

belum bawa uang receh,”ejekku sembari sdikit menjauh.

Terpopuler

Comments

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

baru baca sampai episd ini,bingung jg krn terlalu banyak embel2 pemakaian tyo dan hendra.padahal pertama liat judul aku suka

2021-07-06

0

Sri Wati

Sri Wati

msih blom nymbung q ma jln crta ny. mna tlsan ny bnyk yg slah. huruf ny pun pke hruf bsar smw. jdi tmbh psing

2020-07-30

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!