Sontak terpental dengan tendangan, makin
mejadilah aku dan maz hendra sudah berlumuran darah sontak membuatku naik pitam
karena terkunci saat tubuh lelakiku tertahan tangan tangan kekar itu
“Hentikan!!!”pintaku “Kenapa?!” Preman dengan senyum licik lelaki di
depanku, mungkin Ketua Geng segerombolan
lelaki itu
“Kalian mau apa?,”Tyo
menjawabnya lantang “nyawamu!!”Preman , “Maksudmu?! “
Tyo “Ya, kamu!!”Preman itu menjelaskan, yang
menghalangi bosku bersanding dengan pria ini menunjuk kurang sopan
pada suamiku
“Baiklah urusanmu denganku, bukan dengan yang lain, lepaskan suamiku” Tyo mencoba bernego dengan emosiku
tertahan “Kalau tidak mau! kenapa ?!”
Preman seakan menantangku,rupanya pikirkan sesuatu Tyo gumamku
“Hemm... Terserah kalian, dan pastinya
aku bukan kamu, atau kalian beraninya keroyokan, percuma
badan besar, bertato, mainya keroyokan”Tyo ejekkan
yang membuatnya geram Preman “Dasar wanita jalxxx....
!!” spontan membuatku makin naik pitam sabar-sabar kembali percakapan dalam hatiku
“Sebutlah aku sesukamu, coba tunjukkan
pukulanmu, kalau kamu memang bozzz yang benar, sekalian
kasih contoh jangan keroyokan”Tyo kembali memancng Emosi dengan senyum
sedikit lebih ke tertawa menganggap remeh lawan, hikshiks ejekkku lagi
memainkan emosidan.....
Bogem mentah melayang dengan sedikit
tangkisan dan menggunakan kekuatan lawan membuatnya terjatuh tersungkur, makin emosi
makin bagus mencoba menggunakan tendangan memutarku yang sudah terpendam dan
saat ku gerakkan telak membuatnya tersungkur tak bangun, “ayo bangun!!!”Tyo membentak
Sekilas menatap nanar ke arah suaminya yang babak
belur, Memberikan kembali aura liar yang telah lam terpendam “kalian lepaskan
suamiku atau ingin ku bunuh” Tyo mulai naik Pitam dan senyumnya, yang sudah
lama terpendam membuatku nampak kasar “Lepaskan !!!”
kembali bentakku
Menatap mereka seakan ingin membunuh, meski masih kalah
jumlah tetap saja membuat mereka kocar kacir dan “hay!!.... Kalian
bawa bos kalian”Tyo dengan sukses menghajarnya sembari merengkuh tubuh
tampanku, maz bangun maz ayo kita pulang.... Ku rogoh kocek agak dalam dan
mengambil kunci dan menggenggamnya, membuka pintu kembali tertatih menopang
tubuh suamiku mendudukkannya memutar, “hp maz bunyi” Ku liat
sebentar nama yang tidak asing segera kuambil dan terdengar “tuan sudah
malam tuan dimana?” Tom “jemput kami didepan hotel” pintaku, suara terkejut “baik nona”Tom “makasih” ucapan
terakhirku menekan tombol merah
Melihat wajah tampan suamiku
tak sadarkan diri, bersandar dengan lemas kekawatiranku makin
menjadi, dengan sedikit energi yang tersisa menancapkan gas mobil
mewah dan dengan segera
sampai di parkiran hotel yang sudah banyak orang berjajar menghampirimobil kami
Aku keluar dengan biru-biru yang tak
nampak karna kulitku tak seputih wanita lain, “nona!!!!”
Tom suara itu membuatku kaget dan segera memberikan kode mas Hen panggilkan
dokter, terus duniaku gelap seketika
Entah bagaimana
ceritanya, keesokan harinya aku sudah bangun di kamar
mertua
Sesaat, badanku
terasa sakit semua dengan mengerdipkan mata “sayang kamu
ndak papa ?” Mertua suaranya pelan disampingku “Anggukanku,
sembari mengingat semalam, “Maz dimana ma... ?”
Tyo “Sudah
berangkat duluan” Mertua “hemmm,” Tyo dengan kecewanya, aku
ditinggalkan dan menyakitkan bukan mengharap perhatian cuman lupakan, inilah
kenyataankembali percakapan yang dilakukan dalam benaknya sendiri
“Beranjak pergi maaf ma.... “Tyo
meminta ijin mau kekamar mandi, “sabar sayang nanti saja ya, kamu baru sadar,”Mertua
mencegahku kembli anggukanku menyetujui itu
“Sarapan dulu yaa, biar ada
tenaga”Mertua “nanti saja ma mau mandi...., Lengket smua
ini,”tyo menjelaskan “baik mama siapkan”mertua “ndak perlu ma
bisa sendiri..., dikamar mandi sebelah
boleh ya ma ? Pintaku sedangkan bajuku semua disana, “hemmmm
baiklah ayoo mama antar”mama senyum bahagiaku
dikabulkan
Badanku sakit nyeri entah seperti apa
semalam, yang pasti hanya membela diri kakiku nyeri sekali tapi sudah
terbungkus rapi, tanganku bengkak sebelah kiri entah bagaimana
ini aku harus mandi gumamku, sesampai dikamar kami
masuk kekamar mandi, kembali melihat wanita paruh baya itu kawatir “sudah ma, mama
istirahat dulu” Tyo bisa sendiri.... “Baiklah mama
disebelah ya.....” Senyum menjadi pilihan Masuk ke kamar mandi tiba tiba tubuhku bergetar mengingat
semalam kepalaku pusing cuman tak ku hiraukan melepas baju dan akupun kembali
kehilangan kesadaranku pingsan.
Entah berapa lama, sesaataku terbangun sudah ada genggaman itu....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Zulfa S
Hai kak aku mampir bawa boom like. Mmpir balik ke karyaku LENTERA CINTA PARA DEWA, bantu boom like jg ya kak. Ditunggu 😄😄😄
2020-08-02
2