05

Sontak terpental dengan tendangan, makin

mejadilah aku dan maz hendra sudah berlumuran darah sontak membuatku naik pitam

karena terkunci saat tubuh lelakiku tertahan tangan tangan kekar itu

“Hentikan!!!”pintaku “Kenapa?!” Preman dengan senyum licik lelaki di

depanku, mungkin Ketua Geng segerombolan

lelaki itu

“Kalian mau apa?,”Tyo

menjawabnya lantang “nyawamu!!”Preman , “Maksudmu?! “

Tyo “Ya, kamu!!”Preman itu menjelaskan, yang

menghalangi bosku bersanding dengan pria ini menunjuk kurang sopan

pada suamiku

“Baiklah urusanmu denganku, bukan dengan yang lain, lepaskan suamiku” Tyo mencoba bernego dengan emosiku

tertahan “Kalau tidak mau! kenapa ?!”

Preman seakan menantangku,rupanya pikirkan sesuatu Tyo gumamku

“Hemm... Terserah kalian, dan pastinya

aku bukan kamu, atau kalian beraninya keroyokan, percuma

badan besar, bertato, mainya keroyokan”Tyo ejekkan

yang membuatnya geram Preman “Dasar wanita jalxxx....

!!” spontan membuatku makin naik pitam sabar-sabar  kembali percakapan dalam hatiku

“Sebutlah aku sesukamu, coba tunjukkan

pukulanmu, kalau kamu memang bozzz yang benar, sekalian

kasih contoh jangan keroyokan”Tyo kembali memancng Emosi dengan senyum

sedikit lebih ke tertawa menganggap remeh lawan, hikshiks ejekkku lagi

memainkan emosidan.....

Bogem mentah melayang dengan sedikit

tangkisan dan menggunakan kekuatan lawan membuatnya terjatuh tersungkur, makin emosi

makin bagus mencoba menggunakan tendangan memutarku yang sudah terpendam dan

saat ku gerakkan telak membuatnya tersungkur tak bangun, “ayo bangun!!!”Tyo membentak

Sekilas menatap nanar ke arah suaminya yang babak

belur, Memberikan kembali aura liar yang telah lam terpendam “kalian lepaskan

suamiku atau ingin ku bunuh” Tyo mulai naik Pitam dan senyumnya, yang sudah

lama terpendam membuatku nampak kasar “Lepaskan !!!”

kembali bentakku

Menatap mereka seakan ingin membunuh, meski masih kalah

jumlah tetap saja membuat mereka kocar kacir dan “hay!!.... Kalian

bawa bos kalian”Tyo dengan sukses menghajarnya sembari merengkuh tubuh

tampanku, maz bangun maz ayo kita pulang.... Ku rogoh kocek agak dalam dan

mengambil kunci dan menggenggamnya, membuka pintu kembali tertatih menopang

tubuh suamiku mendudukkannya memutar, “hp maz bunyi” Ku liat

sebentar nama yang tidak asing segera kuambil dan terdengar “tuan sudah

malam tuan dimana?” Tom “jemput kami didepan hotel” pintaku, suara terkejut “baik nona”Tom “makasih” ucapan

terakhirku menekan tombol merah

Melihat wajah tampan suamiku

tak sadarkan diri, bersandar dengan lemas kekawatiranku makin

menjadi, dengan sedikit energi yang tersisa menancapkan gas mobil

mewah dan  dengan segera

sampai di parkiran hotel yang sudah banyak orang berjajar menghampirimobil kami

Aku keluar dengan biru-biru yang tak

nampak karna kulitku tak seputih wanita lain, “nona!!!!”

Tom suara itu membuatku kaget dan segera memberikan kode mas Hen panggilkan

dokter, terus duniaku gelap seketika

Entah bagaimana

ceritanya, keesokan harinya aku sudah bangun di kamar

mertua

Sesaat, badanku

terasa sakit semua dengan mengerdipkan mata “sayang kamu

ndak papa ?” Mertua suaranya pelan disampingku “Anggukanku,

sembari mengingat semalam, “Maz dimana ma... ?”

Tyo “Sudah

berangkat duluan” Mertua “hemmm,” Tyo dengan kecewanya, aku

ditinggalkan dan menyakitkan bukan mengharap perhatian cuman lupakan, inilah

kenyataankembali percakapan yang dilakukan dalam benaknya sendiri

“Beranjak pergi maaf ma.... “Tyo

meminta ijin mau kekamar mandi, “sabar sayang nanti saja ya, kamu baru sadar,”Mertua

mencegahku kembli anggukanku menyetujui itu

“Sarapan dulu yaa, biar ada

tenaga”Mertua “nanti saja ma mau mandi...., Lengket smua

ini,”tyo menjelaskan “baik mama siapkan”mertua “ndak perlu ma

bisa sendiri..., dikamar mandi sebelah

boleh ya ma ? Pintaku sedangkan bajuku semua disana, “hemmmm

baiklah ayoo mama antar”mama senyum bahagiaku

dikabulkan

Badanku sakit nyeri entah seperti apa

semalam, yang pasti hanya membela diri kakiku nyeri sekali tapi sudah

terbungkus rapi, tanganku bengkak sebelah kiri entah bagaimana

ini aku harus mandi gumamku, sesampai dikamar kami

masuk kekamar mandi, kembali melihat wanita paruh baya itu kawatir “sudah ma, mama

istirahat dulu” Tyo bisa sendiri.... “Baiklah mama

disebelah ya.....” Senyum menjadi pilihan Masuk ke kamar mandi tiba tiba tubuhku bergetar mengingat

semalam kepalaku pusing cuman tak ku hiraukan melepas baju dan akupun kembali

kehilangan kesadaranku pingsan.

Entah berapa lama, sesaataku terbangun sudah ada genggaman itu....

Terpopuler

Comments

Zulfa S

Zulfa S

Hai kak aku mampir bawa boom like. Mmpir balik ke karyaku LENTERA CINTA PARA DEWA, bantu boom like jg ya kak. Ditunggu 😄😄😄

2020-08-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!