“Apa saja asal jangan meracuniku.” membuatnya tersenyum serta secepatnya berlalu dengan kembali membawa dua air minum, air mineral dan teh poci menyodorkannya "ini mas.”
Diambilah salah satu minuman itu, segera meminumnya dan mengatakan "siapkan bajumu, kita ke pesamuan dirumahku.” “ba baik mas" Tyo dengan terbata menjawabnya, “dan satu lagi kamu sendiri saja, tanpa siapapun mengikutimu,” sosok suami yang bergitu angkuh kembali keputusan sepihak yang ia terima.
Mendengarnya rasa ngeri\, nyeri serta sakit direlung hati sang gadis menjadi satu. Saat sebuah perintah terdengar Menyuruhnya memastikan dengan ucapan penolakan pendampingan” gerutu hati sang gadis\, Tapi kembali mengingat sosok ibu\, yang beradu berbaku hantam dalam pikirannya\, dua orang ibu\, yang melahirkannya dan sosok mertua yang memintanya untuk menjaga sosok suaminya kini\, sesegera sang gadis beranjak dengan tekat pasti bisa ***"aku akan bertahan sampai kapanpun asalkan bukan kamu yang memintaku atau mengusirku keluar dari hidupmu mas" ***itu janjiku
Mengambil tas, dompet, ponsel serta dua buah bajunya, juga jean yang sang gadis kembalikan berganti dengan rok panjang dengan segera dikemas, masukkan dalam tas double fungsi itu, dan mengatakan sudah mas tanpa jawaban sang suami meninggalkannya membuat kakinya sedikit berlari mengatakan "tunggu mas" hanya berbuah lirikan tanpa merubah pandangan. Sosok itu begitu membingungkan sikap santun yang terlihat dan terdengar diujung ibu sang gadis mengatakan "iya nak mamamu barusan bilang sudah ditunggu di hotel"
Meski sakit saat sambutan ramah ke ibu sang gadis membuat hatinya seakan runtuh, meski penghuni disana tetap menunggu aku rindu, buliran itu kembali berulah membuat sang gadis terbata saat berucap "Bu Tyo pamit, " membuat sosok Ibunya menjawab " Iya sayang ikutlah suamimu lakukan yang terbaik," dengan menahan semuanya " iya Bu," membalas dengan senyuman yang dipaksakan seindah mungkin demi ibunda tersayang.
Berlalu pergi membawa rasaku.........
Duduk dimobil mewah dengan psisi masing masing tak jadi satu, saling terdiam tanpa ucapan sampai ditujuan kurang lebih satu jam, masuk diparkiran Hotel berbintang cukup ternama dengan sambutan yang mengharukan bahagia semakin terpancar sesaat ibu mertuaku mendaratkan pelukan dan mengucapkan selamat ya sayang, "terimakasih" Tyo ucapkan begitu banyak keluarga besar relasi yang mengucapkan hal serupa,
Tiba tiba "sudah yaa kami mau kekamar" Hendra sontak menjadikan perbincangan hangat tanpa suara bahkan gelak tawa tapi, tangan bersih itu menarikku kasar masuk ke lif dan sebuah ruangan dengan spontan menghamburkanku, sontak mengagetkanku dengan mengatakan "tidak usah keluar!!!"Hendra Kamu itu memalukan
Seketika mulutku menganga dan hujan di area pipiku tak tertahankan tatapan tajam seakan membunuhku yang lagi-lagi kudapatkan dengan bukan hal indah melainkan bentakan "kenapa?!!!"Hendra Jangan harapkan kamu dapatkan uang atau perhiasan seperti harapanmu dan akan kupastikan ini nerakamu, hanya penyiksaan itu yang pantas kamu dapatkan!!"Hendra"
Seluruh badanku ngilu lemas mendengarkan itu tak bisa berbicara hanya diam dengan jeritan tertahan tuhan kuatkanlah hambamu
"Aku mau mandi siapakan air hangat juga baju ganti, besok kita pergi!!, Kuliahmu ku pindah, juga kamu musti ganti uang itu!!! Mengerti?!" Hendra sang suami mengatakan penuhpenekanan "Iya mas" Meski tak selancar kita membacanya
Aliran kristal bening yg merambat membasahi pipiku sejalan langkahku menuju kamar mandi, Hotel berbintang dengan segala fasilitasnya. Memang istimewa sembari menunggu air di bak besar penuh setelah penuh dan kupikir cukup kuberanjak keluar seraya mengutarakan "airnya sudah mass", Tidak ada sautan ternyata suaminya ketiduran,
Sedikit ragu ku hadapkan pandanganku kesosok terkapar di depan menunduk melepaskan sepatu brendet itu dengan berlahan agar sang tuan tak terbangun melanjutkan kaos kaki hitam melonggarkan jas hitam, dengan mudah karna tidurnya tengkurep dengan penuh keberania ku geserkan posisi tidur jadi terlentang sesegera mungkin aku longgarkan dasi, serta membuka kancing atas biar terasa longgar harapanku, sembari berfikir hemmmm, selesai juga membiarkannya tertidur seperti bayi tampan, gagahnya tidak perlu diuji, meski sesekali ingat kata katanya tadi menyayat hati itu, lupakan bisikku sendiri demi ibumu apapun itu,
Berlalu menuju meja rias kulepas pernak pernikku sembari mencari bajuku ternyata sdah disini kuambil sembari memlihat suami pulas kuputuskan mandi, tak butuh waktu lama kesegaran kudapati dan kuakhiri berganti celana pendek serta kaos berwarna putih, dengan rambut basah dibalut dengan handuk keluar tetap mendapati suamiku terkapar sempurna dengan dada terbuka entah kapan melepasnya, masuk kembali kekamar mandi melihat air masih hangat dan ku tambah sdikit panas lagi "mas sudah siap airnya' Tyo mengatakan dengan sedikit keberaniannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
ig : @unchiha.sanskeh
Halo kak author, aku mampir. ceritanya bagus loh. membuat novel memang tidak mudah, kakak sudah hebat bisa menuangkan ide ke dalam tulisan, dan tidak semua orang bisa seperti kakak. aku juga bikin novel masih banyak salahnya 😭☝ tapi jangan sampai berhenti nulis ya, terus semangat belajar, kakak adalah penulis yang hebat ❣️🤝
2023-02-09
0
Yasmine Putri
bingung bc nya..siapa yg Tyo.. siapa yg Hendra...
2021-05-10
0
Alfiah
ini perempuan bernama Tyo dn suaminya Hendra ??? jd aku, sy yg bercerita ini adalah Tyo sendiri
2021-04-23
0