melangakan bersama sampai di lobi, naik mobil minimalis bagus
biasanya juga angkot kembali percakapan Tyo
Indahnya pemandangan malam yang Tyo suka, melihat lampu
kelap kelip ada yang memandangnya, sontak
membuyarkan lamunan Tyo akan malam indah itu
“Disini sebentar yaa” I iya mas, tempat
favoritku, aku suka mas bagus lampunya cantik, aku suka”
Tyo sembari melihat kemana seseorang disebelah
tidak ada sahutan yang ada Hendra diam hanya memandangnya
“Kenapa mas ?”Tyo “Enggak
gakpapa jawabnya gugup” Hendra “hemm i'm not father”. Timpal Tyo “apa?!” Hendra dengan ingin tahu “Iya i'm not
father” Tyo “masudnya” Hendra Kembali menanyakannya “diterjemahin
diejah sesuai bahasa kita”Tyo memberikan sedikit teka-teki dan tertawa puas berbuah penasan “boleh keluar
?” PintaTyo
“hahahhaa...... Tertawa menggelegar , kamu tuh, Ke atas saja kalau kamu suka”
Hendra tanpa jawaban mobilpun berpacu dengan kecepatan sedang dua
kali belokan sampai disebuah tempat yang makin menawan
“Maz boleh ya sembari memegang handel pintu
mobil itu,”Tyo hanya anggukan jawaban, itu membuatnya senang melupakan
perkataan kasarnya juga angkuhnya Hendra semuanya
hilang, seakan ingin berhamburan dengan pemandangan itu, senyumnya merekah seakan hidupnya berbungah
meski, “dyn”Hendra “iii....iya mas”Tyo
sedikit tekejut juga terbata, belum cukup tenang ditambah lagi “maafkan
perkataanku tadi,”Hendra membuata suasana canggung “sudah maz
lupakan” pintaTyo
Seketika sunyi.....
“Maz sudah malam apa mas nggak capek
?”Tyo “Ayo!!!???”Hendra bentakan lagi yang Kembali
Tyo dapatkan, “mas,” Tyo meraih
inginnya, tapi apa yang terjadi saat tangan belum sampai kakinya membuat
melambungkan pelukan karna hampir jatuh untung saja badan Hendra sigap jadi gak jatuh, seketika membalikkan badan “apa maumu?!!” Hendra Sedangkan Tyo hanya bisa
meringis kesakitan kakinya berdarah tapi Tyo memnyembunyikan
“Aku dak suka kamu peluk peluk aku dari belakang,”Hendra spontan Tyo menjawab “ya... Ntar
dari depan” selerohnya sedikit senyum karena menahan sakit kakinya Kakiku sakit sekali
darah mengalir dengan sempurna cuman Mas Hendra tidak
boleh tahu gumamnya
“Apa!?!” Hendra sontak mempertanyakan “mas hendra ndak,
dengan raut muka ambigu ma maaf
timpalnya lagi”Tyo mendengar hal itu membuat ekspresi tak
terbaca Hendara sembari “ayo pulang” sekarang giliran Tyo
tak menjawab hanya Anggukan “segeralah
berbalik kakiku ngilu” gumamnya
“ayo?!!!”Hendra memberikan titahnya “iiiii... Ya mas” jawab Tyo mencoba mengangkat jari
kakinya yang membiru “au!!!!” Rintih Tyo dengan spontan berjongkok meneteslah air matanya yang sendari
tadi wira wiri, Spontan rengkuhan lelaki labil itu padanya dan
menyatukan kata dengan gerakan “kenapa kakimu "Hendra bertanya "i'm not father mas, sambil nyengir menahan sakit “liat?!” Hendra dan denga spontan
meraih tangannya yang sudah berlumur darah “bisa bisanya
menyembunyikan hal seperti ini!!!”Hendra Tanpa babibu menggendong Tyo, sontak membuatnya mengiba meminta “turunkan aku mas, mas aku berat mas, ntar mas capek”
Tyo ingin berjalan sendiri “sudah diam dan bantu aku, berpeganganlah dengan baik”
Hendra
Diam sejenajak
Seseaat sampai di gazebo
diletakkannya Tyo dengan hati-hati, “sebentar!!” Hendra tak lama sudah membawa
perlengkapan “mana!!” Pintanya “ndak mas, bisa
sendiri,”Tyo “sudah diam” Hendra tangan putih
halus itu memilih membersihkan dan mengobati luka di jari kaki Tyo “au.... Sakit mas”, Tyo merasakan ada yang meresap dan membuatnya
nyeri “maaf maaf, sedikit lagi biar berhenti darahnya,
selesai”Hendra Ayo pulang pungkasnya
di balas anggukan Tyo dengan menahan rasa nyeri,
yang barusan makin menjalar sejenak memposisikan berdiri tapi, Kembali badannya melayang dalam gendongan
abang tersayang
“mas gak malu ?”Tyo Pertanyaan
gak bermutu “kenapa??”Hendra “Itu banyak
cewek patah hati tuh” Tyo sembari menunjuk dengan
dagunya “apa urusannya denganku,
senyumin saja”Hendra
Kurang dari 10 menit sampailah di mobil
mewah itu sudah ada yang menunggu, “Mas siapa itu ?”Tyo “entahlah aku
ndak tahu ??, Mas turunkan disini yaa” Hendra,
“Iiya
mas, Mas ikut”Tyo “sebentar dengan lembut,”Hendra jujur Tyo
merasa takut saat Hendra berlalu, dengan sopon
mengatakan “maaf mas, kami mau duluan pulang”Hendra bukan
jawaban tapi hantaman yang hampir mengenai rahang suaminya
Kepanikan terjadi, Apalagi ini Tuhan? lindungi kami pintaku, atas permohonan bantuan dari yang maha apapun di alam ini, sontak tersentak saat ada
tangan kekar menghalangi leherku, membuat lelakiku tersungkur saat melihatku
dan aku seakan lupa, aku bisa meninjunya juga sembari melakukan
gerakan dan “maz.!!!!!, Awas”Tyo pintaku sebagai
instruksi, Rasa sakit nyeriku tak kurasakan karna kami kalah jumlah, dengan
meminta ijin padamu Tuhan kembali aku melakukan kekerasan setelah itu, Aku sudah
berjanji tapi tidak bisa dihindari kali ini sembari membuat manusia di hadapan
kami merasakan singa betina yang tertidur baru bangun, entah seperti apa aku
tidak suka menjadi diriku yang lalu percakapan
Tyo dalam benaknya
*Flashback
saat usiaku masih belia pernah mengikuti ekstra kulikuler beladiri sempat
menikmati piala bahkan medali di tingkat jurnas, singkat cerita, dewi
sabahabatku tahu itu, tapi karnanya juga aku melakukan
kebrutalan itu, yang hampir melenyapkan lelaki karena amarahku saat melihat lelaki itu mencabik cabik tubuh dewi dengan nafsu, telat sedikit saja
masa depan sahabatku hancur, disitulah titik balik dimana setelah
kejadian itu membuatku trauma juga dewi, kebrutalanku
membuatku jadi Tyo yang sekarang.
ON
Sontak terpental dengan tendangan, makin
mejadilah aku dan masHendra sudah berlumuran darah sontak membuatku
naik pitam karena terkunci saat tubuh lelakiku tertahan tangan tangan kekar itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Vaniaa
bikin pusing
2021-07-15
0
Yasmine Putri
berhenti di sini aja bacanya.. binggung sama kata katanya....
2021-05-10
0
Anita Rahman
Tamat
2020-12-22
0