Setelah perbincangan yang melelahkan di dalam ruangan itu, akhirnya aku akan menemukan kebebasan di dalam ruang rapat ini.
"Yang Mulia, ini sungguh luar biasa. Anda berhasil membuat calon ayah mertuamu memberikan ini?"
Damion sedikit terkejut ketika melihat ada lembaran kertas besar yang aku tunjukan di atas meja.
"Dan, bisakah kau tidak ikut-ikutan?"
Aku menatap tajam ke arah iblis itu.
Yah, dia dan mereka sama saja! Sama-sama menggangap ini sebagai sesuatu yang bagus.
Memang, apanya sih yang seru melihat orang menderita?
Atau aku bisa menyebut mereka cukup menikmati ini.
"Yah, errr ... Mempertimbangkan bahwa raja-raja selain anda sudah menemukan tunangan bahkan di usia lima belas tahun."
Tunggu, "Bukankah itu karena mereka mengatur bawahan mereka untuk menjadi istri?"
Kadang, itu bisa terjadi di dalam game.
Selain menjadikan bawahan untuk bertarung, para pemain bisa menjadikan mereka sebagai pasangan juga.
Lalu, tentu itu tidak bisa sampai terlalu romantis karena ada sistem yang membatasi hal tersebut.
Jadi, persetan dengan cinta-cintaan.
Aku lebih suka perang dan menambah banyak wilayah.
"Lalu, dengan kita yang mendapatkan peta ini. Kurasa aku harus mulai mengumpulkan raja-raja bawahanku."
Setelahnya, aku kemudian duduk di kursi singgahsanaku di dalam ruangan lain sebelum itu menjadi dihadiri oleh sepuluh orang, termasuk satu orang pengawal dari penguasa negara bawahan.
Yang pertama adalah Amando.
Ziskha dari kerajaan Galeo.
Otto dari kerajaan Van.
Lobert dari kerajaan Luzarbac.
Dan, terakhir aku sendiri.
"Aku akan memulai yang menjadi masalah aliansi kita." (Zanner)
"Kamu sudah menemukan jawabannya, Yang Mulia Zanner?"
Yang pertama adalah Ziskha yang menanyaiku begitu.
Aku menggangukan kepala.
Setelah semua rencana penyusupan ini, aku akan mulai dari kerajaan Fredohmnia.
"Kita bisa menyebut kerajaan yang menggantikan lokasimu sebagai yang paling maju dalam urusan ekonomi." (Ziskha)
"Oke, mempertimbangkan soal itu, kita bisa menjalin kerja sama dengan mereka. Menurutku itu sih oke-oke saja karena Yang Mulia sudah berteman cukup baik dengan raja mereka."
(Bukan berteman lagi, bahkan sudah hampir bisa dibilang calon ayah mertua.)
Sambil tersenyum Amando mengatakan begitu.
"Memangnya apa yang kau lakukan sampai raja Fredohmnia itu begitu ramah kepada pendatang seperti kita? Bukannya curiga?"
"Yah, jika harus mengatakannya."
Pada waktu Amando mulai mengatakannya, aku mengambil satu benda di dekatku lalu melempar itu ke wajahnya.
"Eek."
Sementara Amando mulai kehilangan kesadaran karena ulahku, semua orang yang melihat itu menoleh ke arahku segera.
"Apakah ada masalah sampai kau terlihat berusaha menutupi sesuatu." (Lobert)
"Ya, ini adalah masalah dan aku sangat kerepotan dengan itu." (Zanner)
Jadi, akan lebih mudah jika aku membawa yang menjadi masalah itu sendiri kesini.
---
"Jadi, yah. Ummm ... Aku adalah calon tunangan dia sampai beberapa waktu tertentu. Tapi, aku berjanji sudah merebut hati Tuan Zanner sampai waktu itu tiba "
Sambil memeluk salah-satu lenganku, Elia mengatakan itu dengan tanpa keraguan.
Matanya hanya menatap ke arahku, dan aku hampir tidak bisa fokus karena stareee nya yang begitu menusuk.
"Jadi dia adalah calon istrimu, Zanner?" (Lobert)
"Wah, jika bisa begini kenapa aku tidak menikahimu saja, Lusi?" (Otto)
Lobert yang melihat itu memainkan dagunya sementara Otto yang menyaksikannya sedih sendiri.
Asal kau tahu saja, pak tua.
Bagaimana dengan istrimu yang di dunia lama itu?
"Kau berniat selingkuh?"
"Enak saja mengatakannya!"
──Lobert terkekeh.
"Yah, karena aku belum memiliki istri, aku bisa memulainya dari meminang seseorang di kerajaan tetangga."
"Cukup dengan omong kosong ini!"
BAM!
Aku bahkan mendengar itu cukup keras untuk dibuat oleh seseorang yang merupakan wanita di dalam ruangan itu.
Ziskha menatap dua pria disampingnya sebelum dengan mata memerah menargetkanku.
"Seharusnya bukan seperti ini! Aku tidak menerima ini! Wanita murahan, kau beraninya merebut Zannerku!"
Aku melihat itu bukan Ziskha yang seperti biasanya.
Karena dia cenderung lebih egois.
Namun, hari ini seperti aku merasa ada yang salah dengannya.
Aku sebelumnya tidak milik siapa-siapa, kau tahu?
Aku bahkan tidak mengetahui atas dasar apa dia mengatakannya.
Sementara Elia yang melihat ini menjadi cukup ketakutan karena Ziskha yang mulai terlihat menyeramkan.
"Sebenarnya aku sudah memikirkan ini, dan terus memikirkannya untuk menjadikanmu milikku, dan mendapatkan posisi penting!" (Ziskha)
"Tunggu, apa katamu tadi? Ziskha?" (Zanner)
"Ya, aku berencana untuk menikahimu juga! Dan menjadi ratu, lalu mendapatkan kendali atas sedikit pasukanmu! Dan bersama-sama kita mengalahkan musuh!" (Ziskha)
---
Sekarang, apakah hanya aku yang merasakannya atau memang semua orang tahu ini adalah pertanda apa?
"Wow, cinta segitiga!" (Otto)
"Ini rumit, sangat rumit. Dia bahkan mengatakan tujuannya menikahi Zanner." (Lobert)
Orang-orang di atas meja saling berbisik dan berbisik sampai itu membuat Ziskha yang terlalu kesal memerah di bagian wajahnya.
"Aku kalah ..."
Gadis itu jatuh ke lantai dengan tubuh yang lemas.
Yah, setidaknya dia mengakui itu.
Aku memang tidak menyangka dia memiliki ide segila itu!
Menikahiku lalu mengambil alih pasukan katanya?
Jangan bercanda, aku bahkan tidak berniat membiarkan itu terjadi begitu mudahnya.
Dan, memang, tidak seperti Elia yang tulus mencintaiku, Ziskha terkesan hanya ingin posisi tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments