Chapter 12

Sementara pelaku yang menabur racun sudah jelas.

Yaitu kemungkinan pelayan itu akan terlibat dalam rencana ini.

Setelah Tuan Putri mengantar aku ke dalam ruanganku.

Aku kemudian memanfaatkan waktu tersebut untuk menyuruh Damion mengirimkan seseorang lalu menyelidikinya.

"Lena dari unit mata-mata siap untuk menjalankan perintah, Tuan."

Ada lingkaran sihir muncul dari lantai sebelum memperlihatkan wujud seseorang yang cantik.

Wajah yang sepenuhnya ditutupi oleh masker kain, dengan rambut hitam serta kulit berwarna putih.

Lalu, pakaian yang juga serba hitam membuat dia terlihat seperti seorang ninja, mungkin?

Namun, terlepas dari penampilan itu, Lena adalah ketua dalam kelompok mata-mata yang aku dirikan.

Karena aku memang mengatur dia berbeda dari bawahan mata-mata lain yang merupakan rekannya.

Yang berarti, ini akan membuat dia menjadi yang paling kuat dalam kelompok tersebut.

"Selidiki pelayan bernama Eri itu."

Karena sebelumnya Elia sudah memberitahuku tentang pelayan ini dari acara minum teh.

Jadi, ini akan menjadi lebih mudah bagi kami untuk melakukannya karena aku sudah mengetahui nama dia.

"Baiklah, Yang Mulia."

Lena menghilang setelah melakukan lompatan kecil sebelum pintu mengeluarkan bunyi seperti ada orang yang memukulnya.

...----------------...

"Masuklah ..."

Aku melihat Claude dan Laura ke dalam ruanganku.

"Emmm ... Yang Mulia, apakah kau ada memanggil kami?"

Aku menggangukan kepala.

Karena akan cukup merepotkan jika kami berpisah di dalam ruangan yang sebesar ini.

Maksudku, Elia memang memberikan kami ruangan yang terpisah.

Aku tidur di tempat ini sementara untuk keduaanya berada di kamar sebelah.

"Kita akan memulai tentang apa yang terjadi di taman tadi." (Zanner)

"Oh, pasti mengenai pelakunya, bukan?" (Laura)

Aku tidak membantah tentang itu.

"Jadi ada kemungkinan ini akan berhubungan dengan aku yang menyelamatkan Tuan Putri." (Zanner)

Jika harus menjelaskan, itu mungkin akan memakan waktu.

Jadi, aku akan langsung memulainya dari inti dalam pembicaraan ini.

"Kita harus membuat Tuan Putri merahasiakan tentang kejadian hari ini kepada raja." (Zanner)

"Maksud Yang Mulia, apakah ini demi menemukan pelakunya." (Claude)

Aku menggangukan kepala.

Akan menjadi cukup merepotkan jika raja itu langsung mengumumkan ini ke seluruh negeri tentang aku yang diracuni.

"Pokoknya, kita tidak boleh membuat musuh waspada. Membiarkannya percaya tentang rencana pembunuhan yang gagal juga termasuk ide yang bagus." (Zanner)

Plus, jika pelayan melihatku baik-baik saja setelah meminum racun.

Aku akan menemukan itu sebagai kesalahannya jika dia mencoba-coba melakukannya lagi.

Dan, pada waktu itulah aku akan mulai mengumpulkan bukti yang akan menjatuhkannya nanti.

Sekaligus, ini akan membuat pelayan itu menjadi pelakunya karena dia sudah membuat dirinya menjadi yang terlihat paling mencurigakan.

Lalu, akan menjadi lebih mudah jika semua sudah jelas.

"Sekarang, tinggal mengetahui otak dari semua ini." (Zanner)

Aku mengetahui itu, bahwa tidak mungkin pelayan bisa merencanakan ini semudah itu.

Mempertimbangkan sebelumnya bahwa ada kemungkinan ini adalah hasil perbuatan dari orang-orang di istana.

"Apakah mungkin adalah dia?"

Tapi, aku tidak boleh langsung memutuskan karena sikapnya itu.

Namun, siapa lagi?

Aku kemudian memiliki sedikit gambaran pelaku.

Itu adalah seorang Count yang tidak lama aku temui sebelumnya.

...----------------...

Tok!

Tok!

Pintu terbuka sebelum seseorang datang ke dalam.

"Makanan anda, Yang Mulia."

Kali ini apa?

Aku melihat seorang pelayan yang sama datang ke dalam ruanganku dengan wajah yang manis.

Memang, siapapun yang belum mengetahui sifat aslinya itu pasti akan menganggap dia orang biasa yang tidak jahat.

Mengesampingkan soal itu, sepertinya yang dibawanya adalah racun.

Aku tersenyum padanya sebelum menerima itu dan meletakannya di atas meja.

Dan pelayan kemudian pergi setelah memastikan aku memakannya satu.

"Uhuk ..."

Aku dengan terpaksa mengeluarkan itu dari dalam mulutku setelah pintu tertutup.

Tetap saja, meskipun aku memiliki tubuh kebal akan racun, namun aku tidak bisa membantah bahwa rasa yang didapat dari mengonsumsinya sungguh aneh.

Jika di dalam game aku tidak bisa merasakannya, di dunia ini justru sebaliknya.

Rasanya itu begitu pahit, dan aku tidak suka itu.

"Apakah kalian sudah melihatnya?" (Zanner)

"Ya Tuan, aku sangat ..." (Claude)

Claude menjadi marah, tidak tahu karena apa ──Mungkin karena perbuatan pelayan tadi, kurasa?

Pokoknya, dia sudah mengambil pedangnya dan berniat untuk menebas seseorang.

"Tenanglah, Claude."

Aku meminta dia untuk menahan diri sebelum aku memberikan tanda kepada seseorang untuk keluar.

"Yang Mulia, seperti yang anda minta. Ada yang tidak beres dari pelayan itu."

Lena yang sedari tadi sudah berada di dalam ruangan langsung menampakan diri disusul oleh kalimat itu.

"Aku sudah tahu tentang itu. Jadi, mengenai pelakunya."

Lena dengan wajah yang bermasalah menunjukan satu kertas kepadaku, sebelum itu akan membuat mataku melebar selama beberapa waktu.

"Jadi dia, ya?"

Yah, mengapa aku tidak langsung menyadarinya?

Bahwa yang menjadi pelaku ini adalah orang yang pernah aku temui sebelumnya, yang menatapku dendam.

"Bagaimana Yang Mulia, apakah kita akan memanggil raja untuk mendiskusikan masalah ini?" (Claude)

"Ya, sekalian aku akan mengundang yang menjadi otak dari masalah ini. Juga, akan mengejutkannya sedikit." (Zanner)

Aku mengatakan itu dengan senyuman yang sudah menyeringai.

Claude menggangukan kepala sebelum pergi.

Setelah semua ini, aku memang berniat menyelesaikannya secara langsung dan cepat.

Jadi, pada waktu itu, aku akan mengumpulkan setiap orang yang menurutku penting dan mulai membahas tentang ini secara bertahap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!