Chapter 3

Aku mengamati gadis itu sebelum menemukan sesuatu yang salah dari dirinya.

"Aku ingin bertanya satu hal kepadamu, Claude."

"Silahkan, yang mulia!"

Aku kemudian memejamkan mata selama beberapa detik sebelum menatapnya lagi.

"Makanan kesukaanku apa?" (Zanner)

"Maaf yang mulia, sepertinya menu yang menjadi favorit anda adalah nasi goreng." (Claude)

"Lalu, bisakah kau tertawa?" (Zanner)

"Ehehehe ... Seperti ini, Yang mulia?" (Claude)

Aku sekarang tentu sudah melebarkan mata melihat ini.

Setelah Amando mengatakan kami dipindahkan ke dunia lain, aku yang melihat karakter NPC seperti Claude yang bisa tertawa sungguh merupakan hal yang tidak biasa dalam permainan.

"Jika ini memang di dunia lain, lalu Claude yang bisa tertawa ..."

Aku harus memastikan dengan mata kepala ini untuk melihatnya langsung.

"Claude, bersiaplah untuk melakukan perjalanan." (Zanner)

"Baiklah, Yang Mulia. Dan, perlukah kita membawa tentara pengawal khusus?" (Claude)

"Ya, sepertinya itu boleh." (Zanner)

Aku hanya masih belum terbiasa saja, dengan Claude yang tiba-tiba seperti pemain saja bukan NPC.

Sebelumnya, dia hanya bisa menggatakan beberapa dialog saja.

Namun, sekarang, aku bahkan sudah bisa berbicara dengan normal dengannya seperti melakukannya dengan pemain lain.

 

...----------------...

Kami terbang dari kastil istana setelah perbincangan itu.

Ugh, berkat salah-satu item yang memungkinkan kami terbang, aku bisa melakukannya dengan baik dan cepat.

"Tapi tetap saja, aku masih belum terbiasa."

Rasanya, seperti ini berbeda dari sebelumnya karena aku merasakan sensasi yang mengerikan di bawah.

Namun, segera setelah kami terbang lebih jauh aku segera melupakannya dan melihat beberapa rumah di bawah.

"Itu pasti adalah desa Carilyon dan Welouf."

Aku menggangukan kepala, mereka adalah memang bagian dari game dan wilayah kerajaanku.

"Aku harap, kota-kota kita tidak ada yang berkurang."

Kerajaan Palos sebelumnya memiliki beberapa kota, diantaranya Zermic, Fendhom, Falan, Fan, dan Yuirc.

Aku akan memulai mengunjungi salah-satu dari mereka terlebih dahulu, baru aku akan mengunjungi yang lain.

"Disini aman, yang mulia!"

Satu pria yang merupakan bawahanku, Zenos menunduk hormat setelah aku tiba di Zermic.

Dia adalah penguasa di kota ini.

"Apakah terjadi sesuatu di ibu kota, Yang mulia?" (Zenos)

"Ya, hanya beberapa hal yang tidak terlalu penting." (Zanner)

Aku senang kota ini baik-baik saja ... Lalu, sepertinya semua bawahanku tengah melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

Jadi, aku tidak berniat menggangu mereka dan memutuskan untuk pergi ke kota selanjutnya.

Kemudian, aku bertemu dengan setengah hewan di salah-satu kota tersebut.

"Aku, Bekie menunduk hormat kepada Yang Mulia-nya."

Aku terdiam selama beberapa saat sebelum terkejut.

Karena Bekie merupakan setelah kucing, maka dia selalu mengakhirnya dengan meow di setiap kalimat.

Tapi, tetap saja. Mendengar ini secara langsung membuatku masih belum terbiasa.

Apalagi, seluruh bawahan ku sudah memiliki kemampuan berbicara layaknya seorang pemain sungguhan.

"Berdirilah."

"Terimakasih, Yang mulia."

Gadis kucing tersebut tersenyum kepadaku setelah melihat aku datang ke kotanya.

"Sepertinya tidak terjadi masalah juga."

"Ya, Yang Mulia. Meskipun, di depan cukup aneh karena wilayah yang berbatasan dengan negara Principality tiba-tiba menjadi hutan yang luas."

Aku menoleh ke tempat yang ditunjuk oleh Bekie, dan memang itu hanya pohon dan pohon.

...----------------...

"Aku tidak bisa mengatakan ini terlalu keras, tapi sepertinya kita semacam dipindahkan ke dunia lain bersama dengan negara juga wilayah kita."

Aku mengatakan kepada tiga raja dihadapanku setelah kami berkumpul lagi.

"Ya begitulah, aku benci untuk mengakui ini tapi sepertinya Kerajaanku juga mengalaminya." (Ziskha)

"Aku juga, semua perbatasan seperti dirubah atau semacamnya." (Otto)

Kepalaku menjadi sakit selama beberapa waktu mendengar masalah ini.

"Karena semuanya sudah jelas, bagaimana jika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk masa depan kita?" (Zanner)

"Semacam menyusup ke negara musuh?" (Lobert)

"Ya, begitulah ..." Memang, aku berniat melakukannya untuk mengetahui seberapa hebat negara yang kemungkinan akan menjadi saingan kami setelah Principality disingkirkan.

Mari kita mulai dengan Palarc yang merupakan negara pengganti Principality.

Aku rasa, itu bukan kerajaan ataupun kepangeranan, karena aku melihat ada tulisan semacam Kekaisaran di peta.

Tentu, mengenai wilayah yang lain, aku tidak menemukan satu detail pun yang menjelaskan tentang nama ataupun negara-negara baru tersebut.

"Jadi, bisa dibilang ini semacam rencana untuk mengumpul informasi."

Karena aku yakin, jika kita hanya berdiam diri.

Aku takut keberadaan kami yang tiba-tiba di dunia ini membuat negara lain waspada dan mulai mengerahkan kekuatan militer untuk menyerbu Palos.

"Jadi, kita akan membuat semacam perdamaian atau perang?" (Ziskha)

"Itu masih belum diputuskan, tapi ... Karena kita juga sudah mengeluarkan biaya yang besar untuk memperkuat pasukan." (Zanner)

Yah, meskipun pada awalnya kami berniat menggunakan seluruh militer ke dalam rencana invasi ke Principality, tapi aku merasa ini bisa digunakan untuk menyerang negara baru tersebut, untuk berjaga-jaga.

"Tapi, Zanner. Siapa yang akan bertugas untuk menyusup? Asal kau tahu, Aku dan kerajaan Galeo ku tidak akan repot-repot melakukannya."

Yang pertama adalah Ziskha yang pemalas mengatakan itu dengan terus terang.

"Aku juga, Kerajaan Van ku sudah sering terlibat bentrokan dan masih dalam masa pemulihan, jadi aku tidak bisa ikut dalam misi ini." (Otto)

Sementara, aku melihat Amando yang mengangkat tangan juga.

"Aku ... Hanya akan menyerahkan bawahanku kepadamu. Silahkan pakai Laura jika itu bisa membantumu dalam misi ini."

Jadi semuanya tidak berniat ikut terlibat, ya?

Yah, aku mengerti alasan mereka.

Termasuk Amando mungkin yang menggangap ini hanyalah pekerjaan sederhana yang tidak menarik.

"Sudah, setelah ini aku berniat mengurusi masalah kerajaan Munisia ku dan membangun beberapa benteng untuk jaga-jaga."

Kerajaan Palos dengan kerajaan Munisia memang terletak berdekatan, namun dibandingkan dengan negaraku, negara Munisia bisa dibilang beberapa kali lipat lebih kecil dari Palos karena aku berulang kali mengambil wilayah mereka.

Tapi, sekarang kami sudah damai kok.

Meskipun aku masih belum berencana mengembalikan wilayah yang aku ambil, tapi tetap saja aku merasa tidak enak membuat Amando menjadi raja paling kecil wilayahnya dalam aliansi.

Sekaligus, itu akan membuat dia paling rentan menjadi sasaran invasi dari pemain lain.

Jadi, aku menawarkan dia bergabung dalam aliansi kekuatan barat untuk mendapatkan perlindungan dari Kerajaanku, dan dia langsung menyetujuinya.

"Sekarang, hanya tersisa kita bertiga, ya?"

Ditambah Laura, bawahan Amando. Bisa dibilang begitu.

Terpopuler

Comments

Alghifarrie

Alghifarrie

manusia?

2022-12-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!