SP 15

~Dia Putriku~

Dengan wajah penuh kekesalan Jerry mengendarai mobilnya dengan sangat cepat.

Jerry memukul setir mobilnya keras. "Darimana mereka tahu Villa ku?!"

"Aaaaaaah!" teriaknya frustasi.

Selama ini, tidak ada yang bisa menemukan dimanapun persembunyian dirinya, Villa adalah satu-satunya tempat dimana Jerry dapat menenangkan dirinya, dia juga dulu membawa mamanya ke sana, mengobati mamanya sampai akhirnya menghembuskan napas terakhir.

.

.

Beberapa anak buah Sakti yang tidak ikut dalam peperangan tadi sore, langsung dikerahkan oleh Sakti agar mereka semua merapat ke tempat dimana kemungkinan Gladis dan Shine disekap, Jerry dan Satria sudah mengetahui seluruh tempat dimana Wiharja kemungkinan akan menyekap targetnya.

"Kalian segera selidiki, jika di sana ada beberapa pejaga berarti mereka menyekapnya di sana, kalian harus segera bergerak." Satria langsung

.

.

Selama tiga bulan ini, Gladis selalu berjuang sendirian, dia tidak pernah meminta bantuan siapapun untuk menafkahi dirinya dan juga Shine. Jaka suami dan seorang ayah, hanya bisa menyakiti hati seorang perempuan yang begitu tulus mencintainya.

"Kamu ini kenapa sih Mas, Kenapa setiap hari selalu bawa uang sedikit?" teriak seorang wanita yang menjadi pelakor dalam rumah tangga Gladis dan Jaka.

Mely adalah gadis yang menjadi kekasih Jaka sebelum menikahi Gladis. Jaka menikahi Gladis demi sebuah tantangan, seorang memerintahkannya untuk menikahi Gladis dan jika Jaka berhasil maka akan mendapatkan uang sejumlah seratus juta rupiah dari seorang wanita.

"Stop! Jangan terus berteriak, aku lelah mendengarmu terus mengeluh! Kenapa kamu sebagai seorang istri tidak bisa menjadi istri yang mandiri seperti Gladis." Marah Jaka.

"Oh, jadi sekarang kamu mulai membanding-bandingkan aku denga si penari malam itu? yang belum tentu wanita itu suci, bisa jadi wanita itu pernah melakukan hal itu dengan pria lain!" Teriak Mely lagi.

"Dengar dia bukan wanita seperti itu." Jaka yang jengah dengan pertengkaran mereka berdua, langsung berlalu, dia meninggalkan rumahnya.

Pria itu bisa dengan teliti menilai wanita, pria tidak mudah melupakan seseorang yang terbiasa berada di sisinya, sama dengan Jaka meski dia awalnya menikahi Gladis karena uang, tapi tidak menutup kemungkinan tumbuh benih cinta hanya saja dia tidak menyadarinya.

.

.

Wiharja masuk ke dalam rumah tempat dirinya menyekap Gladis. Wiharja sangat penasaran mengapa putranya bisa tertarik dengan wanita yang bekerja sebagai penari malam di rumah bordir.

"Silahkan masuk, Pak."

Wiharja masuk ke dalam kamar, dia akan menemui gadis itu, dengan tatapan sangar, mata yang melebar dan rahang yang mengeras dia menatap wajah Gladis.

Tatapan yang ditunjukkan Wiharja sungguh sangat membuat ketakutan Gladis, dengan tubuh bergetar, jantung berdebar, jemari terasa membeku dan mati rasa, Gladis seketika membeku, matanya terus berputar memikirkan nasib putrinya yang berada di dalam genggaman orang lain yang tidak dikenalnya.

"Jadi wanita ini yang begitu dijaga oleh putraku?" Wiharja semakin mendekat dan mencengkram rahang Gladis dengan kuat.

Kesakitan yang dirasakan Gladis terlihat dari matanya yang terpejam seketika lalu membukanya lagi, Wiharja sangat puas melihat reaksi Gladis, kalau dia adalah orang yang tidak berperasaan, sudah pasti dia akan menyakiti wanita itu lebih kasar lagi.

"Dengar, aku bisa membuatmu lebih sakit dari ini, seorang wanita yang berlumuran dosa, dengan mudahnya masuk ke dalam kehidupan putraku yang sukses dan sangat pintar," kata Wiharja lalu menghempaskannya.

"Kenapa begitu sulit kehidupanku, Tuhan? aku sudah dicampakkan suamiku, diculik pria aneh dan sekarang aku bertemu pria yang sangat marah karena aku masuk ke dalam kehidupan putranya." Sambil menangis Gladis mengeluh karena nasibnya.

"Anak? kamu memiliki seorang putri? anak siapa dia?" tanya Wiharja dengan berteriak tepat diwajah Gladis.

Gladis hanya diam, dia tidak mampu berbicara bukan tidak mau bicara, lidahnya kelu, bibirnya bungkam, pikirannya melayang.

"Anak siapa itu?" teriak Wiharja lebih lantang lagi.

"Anakku!" teriak Jerry yang muncul secara tiba-tiba.

Wiharja langsung membalikkan badannya, melihat sosok yang berteriak dan mengakui seorang anak sebagai putrinya.

Wiharja terbelalak, dia mengepal erat genggaman tangannya, rahangnya semakin mengeras, dia tidak tahu mengapa putranya bisa-bisanya bilang itu adalah putrinya.

"Jerry!" teriaknya sangkin rasa marah terlanjur menghampirinya.

"Jangan pernah sentuh istri dan juga putriku, jika Papa menyakiti mereka, aku tidak akan memaafkan, meski itu adalah Papaku sendiri." Tegasnya sambil menatap wajah wanita yang wajahnya penuh bercak cengkraman kuat.

.

.

.

Terpopuler

Comments

naisyila

naisyila

siap thor...tabur bunga n jmpol klo perlu sma kopi ku ksih buat sajen....biar smngt up nya.hihihi...
yg rajin ya thor up nya,,,aku udh trlnjur kcnduan bca nya.:D

2022-12-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!