SP 5

~Big Boss~

Gladis yang sedang menari di atas panggung, menjadi perhatian seluruh pria yang berada dalam ruangan tersebut, namun ada seorang pria yang begitu memperhatikan Gladis dengan tatapan berbeda, pria itu sudah pernah datang bebrapa kali ke rumah bordir, dia datang hanya untuk melihat tarian yang di bawakan oleh Gladis, tidak sedikitpun menyentuh wanita malam meski sudah di rayu.

Nick yang menerima kedatangannya beberapa hari ini, merasa aneh, karena setiap tamu yang datang pasti ingin mencicipi para kupu-kupu malam yang ada di rumah bordir, bahkan rata-rata mereka sudah punya wanita khusus untuk melayani, jadi tidak bergonta-ganti wanita, di rumah bordir ini, semua kupu-kupu malam wajib sekali menjaga kebersihan, guna untuk menjaga kesehatan dirinya dan juga menjaga kesehatan para tamunya, maka dari itu banyak yang puas dengan pelayanan di rumah bordir ini, tapi entah mengapa pria itu terlihat tidak tertarik kepada para kupu-kupu malam itu.

"Boss, wanita itu sudah menikah, dia menari hanya sebagai job saja, dia tidak melayani pria manapun." seorang pria berjas dengan kaca mata hitam, memberikan informasi yang dia dapat kepada pria berjas yang sedang asik menghisap rokok.

"Kalian boleh kembali berjaga di luar, jangan sampai ada gerak gerik yang mencurigakan, jika aman, lakukan semua perintahku dengan baik!" pria itu mematikan rokoknya dan bangun dari duduknya.

Gladis masih terus menari di atas panggung tanpa mengetahui kalau dirinya sedang diawasi banyak orang.

prok prok prok

Semua bertepuk tangan dengan meriah setelah Gladis menyelesaikan satu tariannya yang sangat hebat dan lihai.

Gladis memberikan salam hormat kepada mereka semua sebelum turun dari atas panggung, Gladis melihat jam yang ada di pergelangan tangan kanannya.

"Aku sebaiknya, segera bersiap pulang, sudah subuh, pasti Shine sebentar lagi bangun dan mencari susu." Gladis segera masuk ke ruangan para penari.

Gladis yang sudah memiliki seorang putri, semakin semangat bekerja agar bisa terus memenuhi semua kebutuhan buah hatinya. Gladis juga selalu pulang tepat waktu untuk bisa mengurus putrinya yang cantik bernama Shine.

Selesai mengganti pakaian, Gladis langsung keluar dan menemui Nick.

"Nick, bisa antar aku pulang sekarang?" tanyanya.

"Tentu saja bisa, tunggulah, aku ambil kunci motor dulu." Nick langsung bergegas.

Gladis menyimpan telapak tangannya di sudut bibirnya. "Aku tunggu di luar," teriaknya.

Gladis berjalan keluar rumah bordir, saat kakinya tepat melangkah keluar pintu, seseorang telah membekapnya.

Gladis dimasukkan kedalam sebuah mobil, dengan tangan terikat ke belakang, mulut terikat dan mata yang tertutup.

Mereka semua kemudian langsung dengan cepat menancap gas dan pergi meninggalkan rumah bordir.

Nick keluar dan dia tidak mendapati Gladis di manapun, dia kebingungan, Gladis juga tidak mengangkat teleponnya.

Nick yang panik, langsung menghubungi Naura.

Nick menaruh ponsel di telinganya. "Kak Gladis, Kamu di mana?" kata Nick, yang sedang menunggu Naura mengangkat teleponnya.

Nick yang mendengar telepon sudah diangkat . "Hallo, Kak," Kata Nick saat Naura mengangkat teleponnya.

.

.

.

.

"Apa? tidak mungkin Nick! coba kamu cari kembali, kalau tidak ada juga, kita tunggu dua puluh menit, mungkin dia kembali ke rumah tanpa dirimu." kata Naura yang wajahnya mulai panik dan menutup panggilan telepon.

"Gladis, kemana kamu? apa kamu mencari pria brengsek itu?" duga Naura.

Naura menunggu di rumah sambil terus melihat ke arah jam tangan yang dikenakannya.

"Lima menit lagi, semoga dia kembali pulang." Naura kembali menunggu.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu terdengar, Naura menoleh dan mengelus dadanya.

"Pasti itu dia," kata Naura sambil berdiri.

"Gladis?!" Naura membuka pintu.

Betapa terkejutnya Naura ketika yang datang adalah sekumpulan pria berjas dan satu orang wanita berpakaian seperti baby sitter kebanyakan.

"Siapa kalian?" tanya Naura.

Sekumpulan orang itu menerobos masuk ke dalam rumah dengan bangunan setengah tembok dan setengah kayu.

"Cari bayinya!" perintah salah satu pria berjas yang terlihat seperti pimpinan kelompok.

"Kalian mau apa? tidak ada bayi di rumah ini, pergi kaliaaan!" teriak Naura.

Naura berteriak kencang, namun tidak ada yang akan mendengar teriakan Naura dari luar, karena jarak antara rumah Gladis dengan rumah tetangga lainnya berjarak cukup jauh, karena memang rumah di kampung, tidak saling berhimpitan, pasti ada tanah kosong diantaranya.

"Apa yang kalian lakukan? mau kalian bawa kemana Shine? lepaskan putriku!" teriak Naura dengan cucuran air mata dan perasaan yang takut.

Naura tak tahu harus berbuat apa untuk melindungi Shine, tapi dia akan tetap menghalangi para pria itu.

"Kembalikan putriku! kembalikan." Naura berusaha merebut Shine dari gendongan seorang baby sitter.

Baby sitter dan Naura saling bersikeras ingin mendapatkan bayi itu, Naura dengan sekuat tenaga tapi tetap lembut, akhirnya bisa mendapatkan Shine kembali.

Bugh

Naura di pukul dari belakang oleh salah satu dari pria tersebut, untung pria lainnya dengan sigap merebut bayi itu, sehingga tidak ada sedikitpun cedera.

"Kita kembali!" Perintah pria berkacamata yang di duga sebagai pimpinan kelompok.

Mereka serentak membalikkan badan dan keluar dari rumah, meninggalkan Naura yang pingsan.

.

.

.

.

"Boss, wanita itu, sudah berada di rumah ini!" informasi dari seorang bodyguard kepada pria yang berwajah dingin dan terlihat begitu kejam.

"Bawa dia kemari!" perintahnya sambil mengeluarkan asap dari dalam mulutnya.

Bodyguard itu kemudian memberi kode kepada seseorang yang menunggu di luar untuk membawa Gladis kehadapan pria dingin tersebut.

"Lepaskan aku! Lepaskan! kalian kenapa mengikatku dan kalian siapa? mau dibawa kemana aku?" berontak Gladis yang sudah kembali sadarkan diri.

Pria itu memangdang lurus kearah Gladis dari jarak yang tidak terlalu dekat. "Jadi, ini wanita penari itu, jika dilihat dari dekat, sangat menggoda."

"Siapa kamu? aku memang seorang penari, tapi aku bukan penari yang juga menjual tubuhnya kepada pria asing!" teriak Gladis dengan lantang.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku memang menginginkan wanita yang menjaga kehormatannya, tapi bekerja di tempat kotor bagaikan bak samoah." pria itu bicara sambil berjalan ke arah Gladis dan ketika sampai dia langsung mencengkeram rahang Gladis dengan kuat.

"Dengar penari malam, mulai hari ini kamu hanya akan menari di hadapanku, tidak untuk dipertontonkan kepada pria hidung belang di luar sana, kini kamu milikku!" pria itu menghempaskan wajah Gladis yang matanya masih tertutup kain.

"Lepaskan aku! aku harus menemui putriku, aku harus memberinya ASI, tolong lepaskan aku, tolonglah." Gladis memohon kepada pria itu sebelum langkah kaki pria itu melangkah semakin menjauh.

"Jika aku mempertemukan dirimu dengan putrimu, apa kamu berjanji akan menuruti perintahku?" tanya pria itu.

"Aku memang ingin bertemu dengan putriku, tapi aku juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan diriku dan putriku, jadi aku tidak bisa menuruti permintaanmu!" kata Gladis.

"Jika aku memenuhi semua kebutuhan mu dan putrimu? apa kamu mau menuruti semua perintahku?" tanya pria itu lagi.

Gladis terdiam dan kemudian. "Kapan aku bisa menemui putriku?" tanya Gladis.

"Jawab dulu pertanyaan ku!" sentak pria itu yang sontak membuat Gladis menelan salivanya kasar.

"A-aku, akan menurutimu!" kata Gladis dengan meragu.

"Berikan putrinya kepada ibunya, jangan sampai bayi itu dehidrasi, kalian semua harus merawat mereka berdua dengan baik, setiap dua hari sekali aku akan kembali ke villa ini!" perintah pria itu, dan Gladis mendengarnya.

"Putriku, ada di sini? apa Naura juga? dan aku dengar dia akan kembali dua hari lagi, berarti aku ada kesempatan lari dari sini!" batin Gladis yang seluruh ikatan ditubuhnya mulai di lepas satu persatu oleh seseorang.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

semoga aja pria itu tak berlaku kejam sm Gladys dan bayi nya..
aku berharap dia yg akan merubah nasib baik Gladys dan putri nya

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!