~Di luar Rencana~
Angin kencang membuat seluruh pepohonan bergoyang, hawa dingin juga menyelimuti seluruh ruangan, Gladis langsung menyelimuti tubuh putrinya agar tidak terkena udara dingin.
"Tidurlah sayang, Mama akan selalu berada di sisimu," kata Gladis.
Pagi ini suasana di Villa menjadi semakin dingin karena di guyur hujan lebat, awan menjadi gelap, gemuruh saling menyambar menimbulkan perasaan takut di dalam hati seorang ibu yang berada di tempat asing bersama putrinya.
.
.
Jerry bangun pagi dengan tubuh yang sehat, pikiran yang senang dan wajah yang sumringah, dia sengaja hari ini tidak pergi ke kantor, karena dia yakin kalau hari ini akan ada pertunjukan yang sangat asik untuk di tonton, Jerry bahkan mencukur jenggotnya agar terlihat lebih rapih hari ini.
Jerry keluar dari kamarnya dan langsung menghubungi beberapa anak buahnya.
"Kalian sudah siap?" tanya Jerry
"Kalau begitu, kalian harus standby, saya tidak mau kalau rencana yang sudah kita susun terjadi kesalahan." Pesan Jerry lewat teleponnya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Orang suruhan Jerry sudah mengatur formasinya, mereka bersiap untuk memberikan informasi kepada ayah dari bossnya.
"Kalian bersiap, jangan sampai kalian telat, saat melihat dia masuk kalian harus sudah mulai bicara, kalian paham?" tanya Bima.
Bima sudah memberikan pengarahan kepada anak buahnya yang merupakan karyawan di perusahaan yang Wiharja pimpin.
"Siap Boss, kita pasti akan melaksanakan tugas dengan baik."
Mereka langsung masuk ke dalam perusahaan dan bersiap di posisi masing-masing. Mereka saling memberi kode ketika sudah siap.
Wiharja terlihat turun dari mobilnya dan masuk ke dalam kantor.
"Kalian semua bersiap untuk meeting?" Wiharja tiba dan langsung memberikan perintah.
Anak buah Bima tidak sempat untuk menjalankan rencana mereka, karena Wiharja setelah memberikan perintah langsung bergegas ke ruangannya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"Kita mampir dulu ke kantor Pak Wiharja." seorang pria yang sebaya dengan Wiharja memberi perintah kepada sopirnya.
"Siap, Pak." sopir langsung mengarahkan mobil ke jalan yang menuju kantor Big Collection.
Sekitar lima belas menit mereka sampai di depan perusahaan pembuat perhiasan yang terkenal.
Kertajaya langsung masuk ke dalam kantor dan berjalan menuju ruangan Wiharja.
"Saya ingin bertemu dengan Pak Wiharja, ada hal penting yang harus saya bicarakan," kata Kertajaya kepada sekertaris Wiharja.
"Maaf, Pak, tapi Pak Wiharja sedang bersiap untuk meeting." Tolak sekertaris Wiharja.
"Katakan kepada Wiharja, kalau Kertajaya yang ingin bertemu dan ada hal mendesak tentang putranya yang harus segera dia ketahui." Desak Kertajaya.
"Baik, saya akan hubungi pak Wiharja terlebih dahulu." Sekertaris langsung menghubungi kontak Wiharja dan tak lama Kertajaya masuk ke dalam ruangan kerja Wiharja.
Kertajaya tanpa basa-basi langsung memberikan informasi penting yang dia ketahui tentang identitas wanita yang dibawa oleh Jerry ke pesta tempo hari.
"Dia seorang penari di sebuah rumah bordir, aku tidak mau hubungan yang akan kita bangun ke depannya menjadi berantakan hanya karena kedatangan wanita penggoda itu." Kertajaya menyampaikan apa yang diketahuinya.
Wiharja yang mendapatkan informasi tidak terduga dari temannya yang sedang berkunjung ke kantornya, memndadak suasana hatinya berubah, dia sangat kesal mengetahui kalau putranya terlibat dalam kehidupan rumah bordir, di mana tempat itu adalah sarang dari wanita liar yang mencari kemewahan dan kehidupan nyaman yang tak butuh bekerja susah payah.
Kertajaya yang selesai dengan urusannya berpamitan, dia keluar dari dalam ruangan dan meninggalkan Wiharja yang masih berwajah kesal.
"Wiharja, aku tidak akan pernah melepaskan kesempatan untuk menikahkan putriku dnegan putramu yang sukses itu, ini adalah kesempatan besar dan langka agar aku bisa memperluas bisnisku." Kertajaya menutup pintu ruangan dan berjalan dengan tubuh tegak dan hentakan kaki yang terdengar nyaring.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"Apa? kalian gagal? kalian bisa kerja atau tidak sih? ini semua pekerjaan yang sangat mudah! kenapa bisa gagal?!" Jerry murka setelah mendapat kabar dari Bima.
Jerry langsung menutup teleponnya dan meremas ponsel yang ada di tangannya.
"Aaaah!" teriak Jerry kesal.
Tidak lama suara ponsel kembali berdering, dilihatnya layar ponsel dan ternyata ayahnya menghubungi.
"Baik!" jawab Jerry dengan senyum kemenangan.
Wiharja memanggil Jerry kerumahnya, ini adalah hal yang ditunggu oleh Jerry.
Jerry merasa senang karena rencananya berjalan dengan sangat lancar, dia tidak menyangka ada teman dari Wiharja yang mengenal Gladis, memang semua diluar rencana yang sudah disusun rapih oleh dirinya, tapi dia tetap merasa menang karena rencananya tetap berjalan dengan lancar.
Jerry kembali mengembangkan senyumnya, tapi tidak lama suara ponsel kembali berdering.
"Ada apa?" tanya Jerry saat menerima telepon.
"Nanti aku akan kesana, buat mereka senyaman mungkin, dan jangan sampai kalian lengah dalam menjaga mereka, jika terjadi sesuatu segara hubungi aku atau Bima." Jerry menutup telepon dan langsung pergi meninggalkan kamarnya.
.
.
.
"Papi, apa papi tadi sudah membicarakan tentang kelanjutan hubunganku dengan Jerry?" tanya seorang putri yang begitu di sayangi oleh orang tuanya.
"Kamu tunggu saja, Papi tidak akan pernah melepaskan kesempatan ini, apa yang sudah dia katakan tidak bisa lagi ditarik olehnya, Papi akan pastikan, Putri cantikku menjadi Nyonya Jerry." Kertajaya menutup teleponnya dan tersenyum lebar.
Sebagai orang tua, sudah pasti ingin memberikan segalahal yang baik-baik untuk anak mereka, bejgitu juga dengan Kertajaya, dia negetahui bahwa putrinya sangat menyukai Jerry sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, hal ini membuatnya menemui Wiharja hingga suatu hari, ada ucapan Wiharja yang menjanjikan bahwa Jerry akan dinikahkan dengan Putrinya Hazel.
Hazel adalah seorang putri cantik dari lahir dari rahim wanita yang cantik dan baik hati, sedangkan ayahnya adalah pria yang sangat ambisius, sehingga sifat putrinya juga sama dengannya, ambisius jika sudah menykai sesuatu, bahkan Hazel sempat mengutarakan perasaannya kepada Jerry saat pelulusan sekolah, tapi sayang, hati Jerry tak mampu diluluhkan oleh apapun, segala usahanya sia-sia, hingga sekarang dia mendapatkan kesempatan emas untuk bisa mendapatkan pria pujaan hatinya.
.
.
Hentakan sepatu terdengar memasuki sebuah rumah besar yang bak istana Raja, suara itu semakin terdengaur hingga sampai ke dalam ruangan.
"Ternyata dia datang."
"Aku sangat penasaran, apa penyebab yang memicu petengkaran kali ini? sepertinya sangat seru jika dilihat secara langsung, tapi sayang, aku hanya bisa mendengarnya saja." Maya selesai menyusui putranya.
"Kamu datang?" tanya Wiharja yang suaranya terdengar sampai ke kamar istrinya.
"Tentu, aku harus datang untuk menghormati orang tuaku." Jerry seakan meledek dengan perkataannya.
"Siapa wanita itu?" tanya Wiharja.
"Wanita? Maksud Papa Gladis?" tanyanya dengan mengangkat satu alisnya.
"Dengarkan aku, kamu adalah seorang pewaris dari kerajaan bisnis yang keluarga kita miliki, kamu tidak bisa menjalin hubungan dengan wanita sembarangan." Wiharja tidak bisa menahan emosinya.
"Benarkah? jadi itulah mengapa Papa menikahi Mama?" tanya Jerry dengan tatapan intens menunjukkan kemarahannya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments