~Khawatir~
Manusia punya jalan takdirnya sendiri, jalan takdir yang membuat kehidupan mereka semakin berwarna, walau terkadang muncul dengan warna gelap dan terkadang dengan warna cerah.
Manusia juga harus menempuh jalan kehidupan yang berliku dan berbatu. tidak semua sesuai dengan apa yang kita inginkan dan harapkan, tapi yang perlu kita tahu adalah semua yang terjadi dalam kehidupan ini sudah pasti ada hikmah di balik musibah meski sangat menyakitkan dan semua itu sudah pasti adalah yang terbaik untuk kita semua.
Gladis yang sekarang sedang merasakan pahitnya kehidupan setelah mengetahui pengkhianatan yang dilakukan suaminya, awalnya merasa seperti orang yang tenggelam di dalam lautan, sendirian dan kedinginan, namun kini demi buah hatinya, dia kembali bangkit dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Shine putrinya memberikan semangat dan juga memberikan kehidupan baru untuk Gladis, Shine adalah segalanya, nafas kehidupan, dan jiwanya.
"Shine, Mama janji, kita akan keluar dari tempat ini, selama di sini, Mama pastikan mereka tidak akan pernah menyakiti dirimu." Gladis mengecup kening putrinya.
Shine yang sedang tidur tiba-tiba tersenyum seakan mendengar apa yang dikatakan oleh mamanya. Melihat senyuman putrinya, membuat Gladis ikut tersenyum bersama putri kecilnya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Jerry merasa kesal kepada Gladis, dia merasa wanita itu tidak percaya dengan kata-katanya.
"Dasar wanita aneh! Apa dia tidak bisa melihat ketulusanku saat menggendong putrinya? Aku benar-benar terpesona oleh wajahnya yang cantik dan kulitnya yang seputih salju." Jerry mengingat wajah bayi mungil yang tadi di gendongnya.
Tok tok tok
"Masuk."
seseorang kemudian membuka pintu setelah mendengar izin dari empunya ruangan.
"Bagaimana?" tanya Jerry kepada anak buahnya ketika tiba di hadapannya.
"Mereka sudah mulai bergerak, sepertinya Pak Wiharja sudah memberikan perintahnya," ujar pria yang mendapat tugas sebagai mata-mata di sekitar papanya.
"Bagus, kalau begitu segera lakukan tugas kalian." perintah Jerry.
Jerry merasa dirinya kembali menang, karena rencananya berjalan dengan sangat mulus.
"Aku tunggu reaksi dirimu!" senyuman kemenangan terukir di wajah Jerry.
Rencana yang sedang dibuat oleh Jerry memiliki tujuan tersendiri, dirinya percaya kalau kali ini ia akan mendapatkan apa yang dia mau.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"Kak, apa belum ada kabar?" tanya Nick.
"Belum, Nick." Naura *******-***** jemarinya.
"CCTV menunjukkan, kalau itu adalah tindakan penculikan, tapi untuk apa mereka menculik kak Gladis dan juga Shine? apa tujuan mereka sebenarnya?" Nick mulai berpikir.
"Aku juga tidak tahu Nick, tapi yang jelas, selama ini Gladis tidak pernah memiliki musuh, pria ini juga baru beberapa kali datang ke rumah bordir dan yang terlihat di CCTV, pria itu hanya datang lalu tidak lama pergi, dia sepertinya tidak bermain dengan gadis malam." Naura mengingat kembali rekaman CCTV yang dia lihat sepuluh menit lalu.
"Kakak benar, dia bahkan hanya sepuluh menit berada di rumah bordir, dia hanya memperhatikan kak Gladis dan tidak lama pergi, benar-benar pria yang sangat misterius." Nilai Nick.
Sebagai sahabat Naura sangat khawatir, apalagi, Gladis banyak menjadi incaran para pria hidung belang, setiap pria yang menatapnya dan melihatnya menari pasti akan terpesona dan ingin sekali mencicipi tubuh molek milik Gladis.
"Apa ini perbuatan Jaka?" ujar Nick.
"Tidak mungkin, Jaka bahkan tidak terlihat semenjak kejadian itu," kata Naura.
Jaka memang tidak pernah muncul lagi saat kejadian sebelum Gladis melahirkan. Jaka bagaikan ditelan bumi, tidak diketahui keberadaannya.
Naura kembali memutar otaknya, dia benar-benar bingung harus mencari Gladis dan Shine kemana lagi. Setiap tempat yang memungkinkan didatangi Gladis sudah dia cari, bahkan Naura meminta Nick untuk memata-matai beberapa pria yang patut dicurigai.
"Nick, kamu harus tetap mengawasi mereka semua, kerahkan teman-temanmu, untuk membatu mengawasi pria-pria yang kita curigai." Naura menatap Nick.
"Baik, kak, aku pasti akan mengawasi mereka semua, aku juga ingin kak Gladis dan Shine kembali berkumpul dengan kita," ujar Nick.
Pikiran wanita muda itu kembali menerawang jauh, rasa rindu, khawatir, marah, sedih semua menjadi satu di dalam benaknya, membuat dirinya seakan tidak bisa bernapas dengan normal.
Butiran air mata sudah tertumpah ruah setiap hari, hari-hari semakin terasa berjalan lambat, jam dinding seakan menertawainya karena menunggu pergantian hari, rasa cemas yang menderanya membuat dirinya tak semangat menjalani hari.
.
.
Jerry berangkat ke kantornya dari rumahnya, setelah bermain seharian dengan shine kemarin, suasana wajahnya menjadi ceria, dia tidak pernah merasakan effort seperti saat ini sebelumnya, Shine benar-benar mencuri hatinya, dia bisa membangkitkan sisi lembut seorang pria yang dingin dan berwajah garang itu.
"Sepertinya, Pak Jerry sedang bahagia." Lirik sopir Jerry dari kaca mobil.
Jerry hanya melebarkan senyumnya sambil melihat suasana luar dari kaca mobil.
Memang tak ada yang tak terpesona dengan kecantikan wajah Shine, bayi kecil yang bisa memikat hati orang-orang yang melihatnya.
Senyuman dan tawa Shine masih terbayang dan suaranya juga terngiang diingatannya.
"Bayi kecil itu sangat menggemaskan, rasanya aku sudah rindu dengannya, kenapa aku bisa memiliki perasaan itu, tapi sepertinya Gladis tidak percaya kalau aku tidak akan menyakiti Shine."
.
.
"Shine, kita mandi dulu sama Mama, biar Shine wangi dan bersih." Gladis menyiram sedikit demi sedikit air ke tubuh anaknya.
Gladis sekarang seperti seorang ibu rumah tangga, tidak bekerja, hanya mengurus putrinya saja, setiap malam dia bisa memeluk erat tubuh mungil putrinya sambil tergaja.
Di sisi lain ada perasaan bahagia, namun di sisi lain, perasaan sedih masih berkerumun di dalam hatinya.
Gladis sesekali masih memikirkan Naura, dia yakin saat ini pikiran Naura kalut karena kehilangan sahabatnya tiba-tiba.
Gladis mengangkat tubuh Shine, lalu dia menyeka setiap butir air yang membasahi tubuh putrinya, Gladis sangat bahagia karena memiliki Shine di sampingnya.
"Selamat pagi Bu Gladis, maaf Bu, saya terlambat datang untuk memandikan nona Shine." Baby sitter yang melihat Shine sudah rapih menundukkan tubuhnya.
"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa melakukannya sendiri, tidak perlu merasa bersalah atau tidak enak." Gladis tersenyum.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Dewi Sri
saya baru Nemu cerita ini sampai blm kasih tanda favorit ....lupa 😅
2023-06-27
0
azzalea
ceritanya bagus ....kenapa sedikit yg baca yah
2023-03-05
0