SP 2

~Kehidupan Sang Penari~

Gladis terlihat cemas, pikirannya berada di rumah, sedangkan tubuhnya berada di tempatnya bekerja.

Gladis sesekali menggigit ujung kuku jari jempolnya, terlihat sekali sedang gelisah.

Naura menghampiri Gladis. "Ada apa? Apa ada masalah?"

Naura yang melihat sikap Gladis langsung bisa mengetahui kondisi sahabatnya itu, Naura adalah pemilik rumah bordir sekaligus sahabat baik dari Gladis.

Mereka sudah bekerja sama selama lima tahun lamanya, Naura selalu memperingatkan kepada para tamunya, bahwa tidak boleh ada yang menyentuh Gladis, karena memang mereka sudah membuat kesepakatan sebelum terjadinya kerjasama diantara mereka.

Gladis ingin tetap menjaga kesuciannya, hingga dia menikah dengan Jaka satu tahun lalu, dia hanya akan memberikan tubuhnya kepada Jaka yang berstatus sebagai suaminya.

"Tidak, ada!" Jawab Gladis dengan menyembunyikan masalahnya dari sahabatnya.

Naura juga seorang penari malam awalnya, tapi karena pemilik lama rumah bordir meninggal dunia, dia mewariskannya kepada Naura, anak angkatnya.

Gladis sangat beruntung memiliki seorang sahabat yang sangat pengertian seperti Naura, dirinya yang hanya seorang anak yatim piatu, bisa mendapatkan hidup yang lebih layak dari bekerja sebagai penari malam.

Sebenarnya rumah bordil, buka setiap hari selama dua puluh empat jam, tapi pengunjung terbanyak adalah saat matahari terbenam, maka dari itu Gladis bekerja di malam hari.

Seperti namanya, rumah bordir, menyediakan beberapa kamar di sana, bahkan rumah itu di bangun sampai tiga lantai, membuat Naura menjadi wanita kaya di kampung.

Naura hidup sendirian setelah ibu angkatnya meninggal dunia, karena terkena penyakit HIV Aids, Naura tidak pernah juga menjual tubuhnya, dia juga tidak berniat untuk menikah dan memiliki keturunan, terlalu beresiko karena hidupnya di kelilingi orang-orang yang tak bermoral.

Naura sangat tahu, usaha nya kotor, tapi harus bagaimana lagi, hanya itu cara satu-satunya, dia mendapatkan uang dan bisa hidup bergelimang harta, bisa membantu sesama dan bisa mensejahterakan para pekerjanya.

"Satu, dua, tiga, putar." Gladis meberi aba-aba kepada para juniornya.

"Berlatih sendiri!" Perintah Gladis yang lalu duduk di bangku dan menyeka keringatnya dengan handuk kecil.

"Dis! Sebenarnya ada apa? Aku lihat dirimu sangat tidak bersemangat seperti biasanya?" Tanya Naura.

"Tidak ada apa-apa!" Gladis terus mengelak, tapi Naura tetap tidak percaya akan semua itu.

******

Gladis kembali meminta izin, pulang lebih awal hari ini, dia ingin memastikan apakah suaminya masih main serong.

Gladis sampai di depan pintu rumahnya, dia mendengar suara tertawa lepas dari suami dan perempuan yang menjadi selingkuhannya.

"Sayang, kapan kamu mau menceraikan Gladis? Aku sudah tidak sabar ingin selalu bersamamu, sudah cukup aku menunggu dirimu selama satu tahun lamanya, tidakkah kamu ingin meresmikan hubungan kita yang tertunda karena kamu harus mengincar wanita itu, demi sebuah taruhan besar!" Kata perempuan itu.

"Tenang sayang! Aku akan segera melepaskannya, dia tidak begitu berguna, dia hanya pandai berlenggak-lenggok di atas panggung, tapi tidak pandai berlenggak-lenggok di atas ku!" Jawab Jaka.

Mendengar jawaban dari Jaka, membuat hati Gladis menjadi semakin sakit, cintanya yang tulus untuk suaminya, ternyata mendapatkan balasan pahit yang begitu menyakitkan.

Gladis yang sudah sangat marah, membuka pintu rumah, dia sengaja menduplikat kunci pintu rumahnya diam-diam demi memergoki kelakuan bejat suaminya.

"Gladis?!" Jaka terkejut melihat Gladis ada di depan pintu kamar yang terbuka lebar, Jaka memang selalu membuka pintu kamarnya, agar lebih memudahkan dirinya dan kekasihnya berpindah-pindah tempat saat bermesraan.

"Kenapa? Kamu terkejut Jaka?" Tanya Gladis.

"Kamu!" Jaka kehabisan kata-kata, dia tak bisa bicara sepatah pun karena sudah dipergoki oleh istrinya.

"Jadi, begini kelakuan kalian, saat aku bekerja, mencari nafkah, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kita?!" Teriak Gladis.

Dia tidak tahan lagi, ingin rasanya dia menganiaya mereka, tapi dia ingat, dia sedang mengandung, dia tidak mau membahayakan janinnya dengan bertengkar fisik.

"Sejak kapan kamu di sana?" Tanya Jaka.

"Bukan itu pertanyaan yang harus kamu ajukan!" Gladis menjeda ucapannya.

"Harusnya kamu bertanya! Sejak kapan aku tahu kelakuan hina kalian!?" Gladis melanjutkan kata-katanya.

"Apa maksudnya, sejak kapan?" Tanya Jaka.

"Yaah! Karena aku sudah mengetahuinya sejak satu Minggu lalu!" Gladis mengungkapkan apa yang dia ketahui.

"Aku mendengar, menyaksikan semua pergulatan kalian yang bertingkah kalau dia adalah istrimu!" Gladis menunjuk kearah gadis yang dia ketahui bernama Mely.

Mely bekerja di pusat kebugaran yang tidak jauh dari tempat kerja Jaka, mereka sudah berpacaran dua tahun lamanya.

"Tadi kamu bilang apa? Aku sebagai bahan taruhan? Taruhan apa?" Tanya Gladis dengan tatapan tajam ke arah pasangan kekasih yang berdiri dihadapannya.

"Ternyata dia sudah mendengar semua yang kita bicarakan sayang, dia juga sudah melihat permainan kita yang begitu panas." Wanita itu bicara sambil mengibaskan rambutnya yang panjang kemudian bergelendot di pundak Jaka.

"Sungguh, wanita tidak tahu malu! Sudah merebut suami orang, tapi malah bersikap seperti orang tidak bersalah!" Teriak Gladis.

"Sudah berapa lama kalian seperti ini?" Tanya Gladis kepada mereka.

"Berapa lama? Kamu tanya berapa lama?" Timpal wanita itu.

"Kami sudah berasama sejak lama, sebelum dia mengenalmu, dan sebelum kalian menikah, kami terlebih dahulu memadu kasih!" Lanjutnya

Bagai tersambar petir di siang bolong, Gladis tidak menyangka, pernikahan yang dia banggakan, yang dia selalu bangun dengan penuh cinta, semuanya runtuh seketika setelah mendengar semua yang dikatakan kekasih suaminya itu.

"Jadi, apa arti aku bagimu? Jawab Jaka! Tidak bisakah kamu bicara? Haruskah kamu diam saja dan membiarkan wanita ****** ini yang bicara, menjelaskan semua kebusukan kalian yang dia anggap sebagai hal biasa?" Teriak Gladis yang tak bisa menahan rasa marahnya.

******

"Apa? Apa aku tidak salah dengar?" Kata seseorang yang menguping percakapan dua orang wanita.

Naura mengikuti Gladis sampai berada di rumah, saat dia akan memastikan kondisi Gladis, tak menyangka, ternyata rumah tangga sahabatnya sedang kacau balau.

"Kamu selingkuh Jaka?! Berninya kau!" Naura mengepal erat kedua tangannya, dia masih menunggu di luar.

"Aku tidak bisa ikut campur dalam urusan ini, tapi jika ada hal yang terjadi kepada Gladis aku terpaksa ikut campur!" Naura kesal mendengar perkataan wanita yang menjadi kekasih Jaka.

*****

"Dengarkan aku, Gladis! Jaka mencintaiku sejak awal, tapi karena ada taruhan seperti ini, membuatku terpaksa merelakan dia menikah denganmu, karena uangnya besar, yaitu seratus juta rupiah, uang itu kami gunakan untuk membeli rumah kecil, yang akan kami tempati saat menikah nanti," kata wanita itu.

Mendengar perkataannya, membuat perut Gladis keram, dia terlalu emosi, mungkin membuat darahnya naik dan membuat perutnya keram.

"Aaah ... aaaah!" Teriak Gladis kesakitan.

"Gladis!" Jaka akan membantu Gladis tapi kekasihnya menghalangi.

"Ayo kita pergi, biarkan dia sendiri, tidak perlu kamu bersimpati kepadanya!"

Jaka tak bisa melakukan apa-apa, dia memang tidak menyukai Gladis sejak awal, tujuannya adalah membuat Gladis menjadi istrinya dan hamil anaknya, demi sebuah taruhan yang dia terima.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

benar2 lelaki ga ada akhlak.. tega nya berbuat seperti itu .. dan hebatnya Gladis sampai tak menyadari kebusukan Jaka yg hanya karena taruhan uang 100jt
sampai mau dinikahi sm Jaka

2023-02-18

0

The Biggest

The Biggest

boleh kakak,,, tapi sayang sepatunya nanti

2022-12-18

0

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Aku mau timpuk Jaka pakai sepatu ku boleh kan kaka Dinda 🙄🙄
Segitunya hanya demi taruhan astaga.

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!