bab 18 ke khawatiran

"Kok Arumi lama banget ya mbak?" Tatap bibi Arumi pada kakak kandung nya itu. "Beli buah dimana tuh anak, di Hongkong kali ya lama banget." Gerutu nya.

"Iya, ya." Sahut ibu. "Coba kamu telepon tanya sekarang dia ada dimana." Saran ibu yang langsung di lakukan oleh adiknya itu.

"Gak diangkat mbak." Setelah berkali-kali ia menelpon keponakannya.

"Apa lagi di jalan jadi Arumi gak tahu kalau kamu nelpon." Perasaan ibu mulai tak nyaman namun ia menyembunyikan nya.

"Mungkin, bisa jadi." Jawab bibi dengan anggukan. "Kita tunggu aja deh." Ujar nya.

Satu jam kemudian.

"Eh mbak Arumi telepon, tolong angkat aku belum beres bikin jusnya." Pinta bibi melihat di layar handphone nya tertera nama Arumi.

Ibu menjawab panggilannya itu. Namun bukan suara Arumi yang terdengar tapi suara laki-laki. 

"Assalamualaikum."

"Apa?" Kejut ibu saat mendengar penuturan orang yang menelpon tersebut.

"Ada apa mbak?" Tanya cepat adiknya itu ketika handphone yang di pegang mbaknya hampir terjatuh.

"Harumi.... Harumi kecelakaan." Jawab ibu terbata karena terkejut dan rasa khawatirnya.

"Kecelakaan? Apa mbak yakin?" Bibi memastikan jika itu bukan penipuan.

"Dia bilang sekarang Harumi sedang di rumah sakit sehati. Mbak mau kesana. Mbak harus pastikan kalau Harumi baik-baik aja." Tercekat rasanya saat ini.

"Iya mbak." Sahut adiknya itu dengan cepat.

"Mbak titip warung ya." Pinta ibu Arumi.

"Ya udah mbak biar sama aku aja, mbak tenangin pikiran ya jangan sampai kalut." Adik nya menenangkan kakak nya yang sedang tidak tenang dengan keadaan Arumi.

Ibu Arumi mengangguk lalu dengan cepat meninggalkan adik nya yang sama-sama khawatir dengan keadaan Arumi.

"Ada apa mbak? Kok ibunya Arumi tergesa-gesa begitu." Heran dan penasaran pemilik kedai bakso di sebelah nya.

"Arumi katanya kecelakaan, sekarang mbak ku itu mau kesana." Jawab nya.

"Ya Allah, bukan nya tadi kemari ya." 

"Ya saya suruh beli buah buat jus tapi gak balik-balik, tiba-tiba ada yang telpon kasih tahu kalau Arumi sekarang ada di rumah sakit." Terang nya yang ia tahu.

***

Brian tengah sibuk menerima tamu penting yang hadir di batalyon, sebagai komandan ia turut andil dalam acara ini. Acara ini untuk anggota yang akan pergi bertugas selama satu tahun lamanya.

"Brian, Arumi kecelakaan." Bisik Martin pada sahabatnya itu.

"Jangan bercanda kamu!" Kesal Brian dengan ucapan yang pelan tanpa menatap Martin karena kedua matanya sedang memperhatikan tamu kehormatan.

"Gue gak bercanda, gue dengar dari bibinya Arumi langsung pas tadi gue beli minuman." Sebal nya tidak percaya. Ia mendengar pembicaraan antara pedagang lain dengan bibi Arumi.

Seorang anggota datang menghampiri Brian.

"Maaf Dan saya terlambat, di jalan xx ada kecelakaan  beruntun dua orang korban meninggal, jalanan macet mobil saya alihkan ke arah lain." Lapor nya, ia mendapatkan tugas untuk menjemput seseorang atas perintah dari Brian tadi.

Deg. Tanpa merespon laporan anggota nya itu ia langsung bertanya pada Martin sahabatnya.

"Martin apa kamu tahu dimana Arumi tadi kecelakaan?" Dengan cepat bertanya untuk memastikan.

Martin yang sedang berbicara dengan anggota lainnya pun menoleh pada Brian.

"Kalau gak salah sih di jalan xx." Jawab Martin dengan yakin dengan pendengaran nya. "Itu yang bibi Arumi bilang." sambung nya.

Brian langsung langsung meraih handphone nya ia segera menelpon nomor kekasih nya itu.

"De ayo angkat telpon nya." Gumam Brian mulai resah dan tidak sabar.

Panggilan beberapa kali Brian tidak terjawab oleh Arumi, ia terus mencoba menyambungkan kembali panggilan itu, namun Arumi tidak menjawabnya, bahkan handphone itu tiba-tiba tidak aktif.

"Kenapa jadi tidak aktif, apa yang terjadi sebenarnya." Resah, khawatir dan takut jadi satu.

"Saya harus bagaimana?" Batin nya, ia ingin sekali langsung ke tempat terjadinya kecelakaan untuk memastikan jika Arumi baik-baik saja, namun ia harus ada di batalyon saat ini karena tamu kunjungan sudah berada di tempat, dilema yang kini Brian rasakan.

Raga memang ada di sana, tapi hati dan pikirannya sedang memikirkan keadaan Arumi.

"Semoga Arumi baik-baik saja." Doa nya penuh harap walaupun hati semakin bimbang.

Terpopuler

Comments

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

thorr,, hari ini nggak up ya ☹️

2022-12-27

0

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

alhamdulillah akhirnya up jg,,, udah kangen ama abri,,, mksh thoorr,, semangat ya up nya 😘😘💪

2022-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!