bab 9 manisnya

"Abang gak salah pesan makanan sebanyak ini?" Terkejut Arumi melihat makanan yang tersaji di meja begitu banyak.

"Ini cukup untuk porsi empat orang." Tambah Arumi semakin tak percaya. "Memangnya Abang undang orang lain untuk makan bersama kita di sini?" Tanya Arumi untuk meyakinkan bahwa ada orang yang ikut makan dengan mereka.

"Tidak, ini semua untuk kita berdua." Jawab Brian dengan santainya.

Arumi menganga tidak percaya, makanan sebanyak ini untuk di makan berdua saja, yang benar saja!

"Abang laper apa kesurupan?" Heran Arumi.

"Kamu berani bilang Abang kesurupan?" Kelakar nya.

"Ya aneh saja." Gagap Arumi.

"Kamu tahu? Selain laper Abang juga butuh energi yang banyak saat ini." Ujar nya. "Ada masalah, diantara saya sama kamu itu buat energi saya terkuras habis. Maka dari itu saya butuh asupan energi yang banyak." Terang Brian seraya mencuci tangan nya di mangkok tempat mencuci tangan.

"Jadi masalah kita itu buat Abang terkuras tenaganya?" Cecar Arumi tak enak hati dan merasa kecewa karena penyebab lelah nya Brian adalah dia sendiri.

"Bukan hanya tenaga saja tapi pikiran juga. Abang gak enak makan, gak bisa tidur karena gak ada kabar apapun dari kamu." Keluh nya jujur ia sampai menghentikan kegiatan cuci tangan nya menatap pada Arumi dan terlihat murung. Semangat makan nya jadi melebur mengingat bagaimana Arumi yang seakan menjauhinya, beberapa Minggu ini.

"Maaf." Lirih Arumi. "Ya sudah kita makan sekarang. Ok." Ajak Arumi agar Brian bisa makan dengan tenang. Untuk enam bulan ke depan Arumi akan berperan sebagai kekasih yang baik seperti biasanya. Hanya enam bulan ke depan nya ntah bagaimana?

Brian kembali pada mood semangat makan nya.

"Jangan makan dulu." Cegah Brian saat Arumi akan mengambil ikan bakar di depan nya itu.

Gerakan Arumi terhenti, melihat Brian meraih piring berisi ikan bakar di depan nya, membawa nya ke hadapan Brian saat ini. Arumi melihat apa yang di lakukan kekasih manisnya itu. Ia begitu telaten memisahkan duri ikan dengan daging nya.

"Ini makan lah. Duri nya sudah Abang pisahkan, kamu tinggal makan saja." Ujar nya melirik sekilas pada Arumi tanpa melihat tatapan Arumi padanya, ia masih asyik memisah daging ikan dengan duri nya yang masih tersisa di hadapannya.

Arumi menerima piring berisi ikan tanpa duri itu, menaruh di depannya kembali seperti semula. Namun tatapan kembali tertuju pada sang kekasih yang masih asyik memisahkan daging ikan itu dengan kedua tangannya. Baju loreng masih melekat di tubuhnya, tangannya yang terlihat kuat itu sedang memisahkan daging ikan dengan telaten.

"Makasih ya bang, padahal Abang gak perlu repot-repot, Abang bilang tadi laper banget, udah makan sana biar sama aku saja." Ucap Arumi dengan senyum melihat sikap Brian yang lebih mengutamakan dirinya.

Brian menatap hangat pada Arumi.

"Gak apa-apa, Abang gak mau memberikan duri lagi sama kamu, duri ikan ini gak boleh masuk ke dalam tubuh kamu dan menyakiti kamu nantinya. Cukup restu dari orang tua Abang yang menjadi duri di dalam hubungan kita." Urai nya serius mengunci tatapan nya pada Arumi yang juga menatapnya.

Arumi tersenyum kecil masih dengan tatapan nya, ia memberanikan diri untuk menatap sang kekasih, ada kehangatan dan juga kekecewaan dan penuh penyesalan dari tatapan matanya itu.

"Sudah tidak perlu di bahas lagi, ayo kita makan saja." Ajak Arumi kembali agar Brian bisa makan.

Terpopuler

Comments

NauraHaikal

NauraHaikal

lanjut lg thor 🥰🥰

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!