bab 7 mencair

Brian tersenyum menampilkan lesung pipinya. Pelukan sudah terlepas dari tadi. Arumi salah tingkah ketika melihat senyuman manis kekasih nya itu.

"Abang gak akan nekad sampai sejauh itu. Karena Abang yakin kamu akan jadi istri Abang!" Yakin nya dengan mantap.

"Tapi kalau kamu mau, Abang siap 24 jam." Canda nya namun serius dalam ucapan nya.

Plak 

Tamparan pelan tangan Arumi pada lengan berotot kekasih nya mendarat saat ia mendengar ucapan Brian yang akan menikahinya tanpa restu orang tua kekasih.

Brian mengaduh kesakitan, berpura-pura jika dirinya tersakiti.

"Jangan ngaco bang! Aku gak mau kayak gitu." Tolak Arumi.

Brian kembali tersenyum.

"Abang juga gak mau, Abang akan cari aman saja seusai keinginan kamu. Mau abang itu nikah sama kamu, bikin anak yang banyak terus... punya cucu dan kita akan menua bersama." Bayang Brian membuat Arumi tersipu merah di pipinya. Namun sedetik kemudian ia tersadar.

"Dah ah Abang malah makin ngaco!" Arumi membuyarkan segala lamunan Brian, mimpi Brian memang lah mudah tapi untuk menjalaninya Arumi rasa itu sangat berat, apalagi dengan hubungan mereka yang berbeda status sosial.

"Aku mau pulang." Siap-siap Arumi membuka pintu yang masih terkunci itu. Brian menahannya.

"Gak ada pelukan dulu, atau kis kis gitu." Ucap Brian dengan nakal nya, ah keinginan seorang lelaki jika dekat dengan kekasihnya paling tidak ada adegan seperti itu.

Arumi menatap tajam ke arah Brian, tidak menyangka kekasih nya yang selalu datar dan memasang wajah jutek di depan orang akan mengatakan hal seperti itu.

"Abang cuma bercanda De..." Goda Brian. "Tapi kalau mau kasih sedikit Abang terima kok." Canda nya lagi dengan senyum termanis yang tak pernah orang melihatnya.

Arumi menonjok pelan ke arah dada Brian. "Awas aja kalau berani!" Ancam nya. "Yang tadi saja aku harus minta ganti rugi." Desis Arumi mengingat Brian yang tadi memeluk nya tanpa ijin.

"Maaf, itu reflek De..." Seloroh nya mencari  alasan agar Arumi tidak marah dan menilai dirinya kurang ajar.

Selama dua tahun menjalin hubungan mereka hanya sebatas gandengan tangan, pegangan tangan tidak ada yang lain, Arumi sungguh sangat menjaga dan Brian sebagai laki-laki yang sangat mencintai juga ingin menjaga kekasih hati nya itu.

Padahal dahulu sebelum mengenal Arumi, Brian yang sempat memiliki kekasih pernah melakukan kis bersama perempuan yang menjalin dengan nya, Brian dengan ekspresi datar nya, tetap saja dia laki-laki jika di berikan hal seperti itu ia tidak akan menolak, hanya kis tidak lebih!

Namun dengan Arumi, tidak ada adegan seperti itu, walau dia terkadang nakal dan menggoda Arumi bahkan meminta dengan candaannya pun Arumi kuat untuk tidak memberikan padanya. 

Bosan dengan hubungan yang begitu-begitu saja? 

Jawab nya tidak, karena ia mencintai Arumi dengan hati nya bukan dengan nafsu nya.

"Mana kuncinya?" Pinta Brian dengan tangan mengadah meminta kunci yang ada pada Arumi.

"Aku aja yang buka." Tolak Arumi tak memberikan kunci itu. "Bisa-bisa kuncinya Abang masukkan ke saku lagi." Sungut Arumi menggerutu.

Brian mendengar ucapan Arumi ia tersenyum. "Tahu banget sama pikiran Abang. Kamu cenayang ya..." Goda Brian seraya memperhatikan Arumi yang tengah membukakan pintu dengan gerakan tidak sabar.

"Bukan cenayang, tapi jaga-jaga." Seru Arumi yang membuat Brian tergelak.

"Lucu kamu, jahat banget nilai Abang seburuk itu." Tak terima dengan pikiran Arumi. Arumi tak menggubris Brian saat merajuk padanya. Ia bersiap untuk keluar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!