bab 6 tawar menawar

Pelukan Brian memang mengendur, namun pelukan nya belum terlepas. Arumi kembali berusaha untuk melepaskan diri, tapi Brian malah membalikkan tubuh Arumi untuk berhadapan dengannya.

Menatap lekat-lekat wajah sembab dan merah itu, sedikit terkejut dengan kata yang Arumi lontarkan tadi. Jadi hal ini lah yang masih membuat hubungan mereka seakan ada jarak. Masalah ini tidak selesai-selesai karena orang tuanya masih dengan kuat dengan penilaian mereka jika Arumi bukan gadis yang pantas untuk nya.

Brian menarik nafas dalam-dalam. Ada rasa sakit saat ia melihat Arumi menangis, apalagi tangisan gadis itu di sebabkan oleh nya.

"Maaf." Lirih Brian pelan. "Atas nama kedua orang tua saya, saya minta maaf De..." Ucap nya lagi setengah berbisik. 

Arumi terdiam, ia tidak tahu harus bagaimana.

"Beri Abang waktu De..., untuk bisa membuat kedua orang tua Abang bisa menerima kamu." Pinta nya dengan mohon. 

"Abang akan berjuang untuk mendapatkan restu itu dengan cara Abang."

"Tapi tolong temani Abang saat berjuang. Cukup dengan kamu yang selalu ada untuk Abang, jangan memutuskan hubungan kita ini. Kamu tahu? Sepekan kemarin kita tidak bertukar kabar saja saya sudah merasa ada yang kurang, apalagi jika kita sampai mengakhiri hubungan kita. Abang gak mau." Urai nya tak terima dengan ucapan yang pelan.

"Beri Abang waktu." Pinta nya lagi dengan suara yang lirih.

Arumi mengusap air mata di wajahnya, ia tidak boleh cengeng harus kuat.

"Dua minggu." Ucap Arumi datar.

Ia tak ingin membuat sang kekasih berlama-lama, karena Arumi yakin jika restu itu tidak akan pernah ia dapatkan.

"Dua tahun." Balas Brian.

Arumi melengos lalu berdecak. "Terlalu lama, 2 bulan." Tawar nya lagi.

"Satu tahun." Pinta Brian, merasa tak yakin jika restu itu akan mudah ia dapatkan.

"Aku gak mau membuat perjuangan Abang sia-sia, hanya untuk perempuan seperti aku. Enam bulan saja, no debat!" Ucap nya dengan tegas tak mau tawar menawar lagi.

"Kamu wanita yang patut saya perjuangkan, orang tua saya saja yang belum menyadari, jika calon mantu nya ini perempuan yang sangat luar biasa." Puji Brian dengan jujur. "Delapan bulan." Nego nya, ia tak mau, karena semakin waktunya pendek lalu jika dirinya belum mendapatkan restu, ketika itu pula hubungan mereka harus berakhir.

"Enam bulan, deal!" Ucap Arumi seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Merasa beratnya hati Brian, namun ia menerima uluran tangan Arumi itu. "Ok deal." Ucap nya berat hati.

Menarik nafas panjang, Arumi memberanikan diri untuk menatap sang kekasih. "Selama enam bulan ini aku akan menemani Abang. Kita akan jalani hubungan kita seperti biasanya." Jelas Arumi. "Namun jika selama enam bulan itu tidak ada perkembangan yang baik, aku mundur dan kita tidak akan menjalin hubungan lagi. Anggap saja semua yang pernah kita lalui selama ini tidak pernah terjadi." Urai Arumi terasa tercekat dan membuat hati Brian sakit.

"Saya yakin enam bulan itu akan menjadi hari pernikahan kita." Yakin dengan ucapannya sendiri.

"Jangan terlalu jauh untuk berkhayal." Balas Arumi.

"Saya tidak berkhayal. Tapi saya harus dapatkan apa yang saya mau." Ucap nya dingin tidak mau di anggap remeh. Selama ini apa yang ia perjuangkan selalu ia dapatkan, itulah kebaikan Tuhan padanya dan bolehkah kali ini perjuangan nya tidak akan sia-sia biarkan Tuhan jugalah yang mengabulkan.

Saling menatap satu sama lain. Tatapan mereka terkunci dengan pikiran mereka masing-masing. Arumi dengan segala pikiran nya jika perjuangkan Brian akan sia-sia. Lain dengan pikiran Brian ia harus mendapatkan Arumi, bagaimana pun caranya!.

"Abang bisa saja menikahi kamu tanpa restu orang tua Abang. Abang laki-laki, sudah dewasa juga dan tidak memerlukan seorang wali. Jika kamu mau Abang akan lakukan." Celetuk nya dengan sangat yakin mengetahui apa yang di pikirkan gadis di depannya ini.

Arumi terhenyak terkejut dengan apa yang di lontarkan Brian barusan. "Jangan nekad!" Ucap Arumi dengan sebal.

Brian mencondongkan wajah tampan nya ke depan tepat di wajah cantik Arumi, Arumi reflek mundur setengah kaki.

"Orang bisa nekad karena sebuah keterpaksaan. Apalagi jika ada kesempatan." Bisik nya seringai senyuman di bibir Brian, membuat Arumi merinding kala pujaan hatinya benar-benar akan berbuat nekad.

Terpopuler

Comments

NauraHaikal

NauraHaikal

lanjut thor🥰🥰

2022-12-17

0

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺

greget aku thorr,, mkn nggak sabar nunggu up2 selanjutnya,, semangat ya thorr 😍😍💪

2022-12-17

0

Nabil abshor

Nabil abshor

thor,,, aku tek gemes sama pesan kamu itu loh, g usah nulis pesan2 deh ya,,, yg bikin meluk,trus nangis kan kamu. cb aj bikin,lgsg nikah,direstui,punya anak,happy ending... whaahaaahaaa🤣🤣🤣🤣 mulyo yera thor... huhuuhuuuu,,,, ✌️✌️✌️

2022-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!